Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tekanan Darah
2.1.1. Definisi Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan hasil perkalian curah jantung dan tahanan vaskuler perifer. Peningkatan curah jantung dan atau resistensi vaskuler perifer
menyebabkan peningkatan tekanan darah. Jika curah jantung meningkat sementara resistensi vaskuler perifer menurun dan sebaliknya, maka tekanan
darah tidak akan meninggi Nelson, 2007. Tekanan sisitolik adalah tekanan pada pembuluh darah yang lebih besar
ketika jantung berkontraksi. Tekanan sistolik menyatakan puncak tekanan yang dicapai selama jantung menguncup atau tekanan yang terjadi bila otot jantung
berdenyut memompa untuk mendorong darah keluar melalui arteri. Dimana tekanan ini berkisar antara 95-140mmHg Beevers,2002.
Tekanan diastolik adalah tekanan yang terjadi ketika jantung rileks di antara tiap denyutan. Tekanan diastolik menyatakan tekanan terendah selama
jantung mengembang. Dimana tekanan ini berkisar antara 60-95 mmHg Beevers,2002.
2.1.2. Klasifikasi Tekanan Darah
Dari laporan Seventh Report of the Joint National Commitee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure JNC
VII tahun 2003, tekanan darah di kategorikan: a.
Tekanan darah normal normotensi jika tekanan sistolik ≤ 120 mmHg dan tekanan diastolik
≤ 80 mmHg b.
pra-hipertensi jika tekanan sistolik 120-139 mmHg atau tekanan diastolik 80-89 mmHg
c. tahap hipertensi 1 hipertensi ringan jika tekanan sistolik 140-159
mmHg atau tekanan diastolik 90-99 mmHg
Universitas Sumatera Utara
d. tahap hipertensi 2 jika tekanansistolik ≥ 160 mmHg atau tekanan
diastolik ≥ 100 mmHg
Tekanan darah dapat terlalu tinggi hipertensi jika di atas 14090 mmHg atau terlalu rendah hipotensi jika di bawah 10060 mmHg. Hipotensi berat
berkepanjangan yang menyebabkan penyaluran darah ke seluruh jaringan tidak adekuat dikenal sebagai syok sirkulasi Sherwood, 2011.
2.1.3. Resistensi aliran darah