yang bisa diproduksi melalui investasi, impor bahan baku dan kebijakan deregulasi.
Peningkatan ekspor sangat diperlukan untuk mengatasi ketidakseimbangan neraca pembayaran. Sebagai langkah pertama, harus dilakukan penelitian yang
mendalam terhadap komoditi di negara-negara maju, untuk menentukan pasar yang potensial. Atas dasar penelitian ini produksi komoditi yang berkemampuan
ekspor harus ditingkatkan. Ekspor barang-barang yang tradisional harus didorong karena ia dibutuhkan baik oleh negara sedang berkembang maupun oleh negara
maju Jhingan, 2014.
2.2.3 Nilai Tukar
Menurut Supriana 2013, nilai tukar atau kurs valuta asing menunjukkan harga atau nilai mata uang suatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain.
Menurut Cornelius Luca dalam bukunya yang berjudul Trading In The Global Currency Markets memberikan definisi bahwa nilai tukar valuta asing merupakan
harga suatu mata uang terhadap mata uang negara lain. Menurut J. Fabozzi dan Franco Modigliani dalam buku Capital Markets memberikan definisi bahwa nilai
tukar adalah sejumlah uang dari suatu mata uang tertentu yang dapat dipertukarkan dengan satu unit mata uang negara lain. Nilai tukar valuta asing
dapat juga didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing.
Nilai tukar US 1.00 sama dengan Rp 9.400 berarti untuk memperoleh satu dollar Amerika Serikat dibutuhkan 9.400 Rupiah Indonesia. Nilai tukar antara dua
negara akan berubah seiring berubahnya waktu. 20
Universitas Sumatera Utara
Adapun nilai tukar nominal mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat sebagai berikut:
Tabel 2.1. Nilai Tukar Nominal Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat Tahun 2005-2014
Tahun Kurs Nominal Rp
2005 9.165,00
2006 9.020,00
2007 9.054,00
2008 9.153,00
2009 9.400,00
2010 8.924,00
2011 8.574,00
2012 9.000,00
2013 9.667,00
2014 11.591,00
Sumber: kemendag.go.id
2.2.4 Volume Ekspor
Volume ekspor manggis di Provinsi Sumatera Utara sepanjang tahun 2005-2014 mengalami fluktuasi. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 2.2. Volume dan Nilai Ekspor Manggis Segar Sumatera Utara Tahun 2005-2014
Tahun Volume Kg
Nilai FOB US
2005 78.561
84.373 2006
351.701 337.231
2007 178.552
57.513 2008
867.033 406.008
2009 822.234
349.461 2010
261.739 155.030
2011 1.408.067
836.819 2012
487.761 383.183
2013 443.874
270.352 2014
404.571 319.320
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara 2005-2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat kita lihat bahwa volume dan nilai ekspor manggis
Sumatera Utara tertinggi berada pada tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh 21
Universitas Sumatera Utara
meningkatnya permintaan buah manggis dari luar negeri dan didukung pemerintah dengan memberikan bantuan pemeliharaan lahan manggis serta
kondisi perekonomian kedua negara pengekspor dan pengimpor manggis yang cukup baik. Pada tahun 2005-2006 volume ekspor manggis mengalami
peningkatan, lalu pada tahun 2006-2007 mengalami penurunan dan meningkat di tahun 2008, pada tahun 2008-2010 mengalami penurunan kembali begitu pula
pada tahun 2012-2014. Hal ini membuktikan bahwa volume ekspor manggis mengalami fluktuasi sepanjang tahun 2005-2014.
2.2.5 Hambatan Non Tarif