Ruang Lingkup Pembahasan Tinjauan Pustaka Dan Kerangka Teori a. Tinjauan Pustaka

memiliki makna atau arti. Jadi, penafsiran kebudayaan pada dasarnya adalah penafsiran simbol simbol, sebab simbol simbol bersifat teraba, terucap, umum, dan konkret. Dengan demikian, kebudayaan dipandang sebagai suatu sistem simbol dan pedoman dalam berperilaku. Makna simbol disampaikan melalui kode kode simbol yang dilihat sebagai acuan bagi kehidupan bermasyarakat Terdapat keyakinan dalam diri masyarakat Jepang bahwa, apabila ritual perayaan hari anak laki-laki dilaksanakan dengan baik, maka dewa akan senantiasa memberkati anak laki- laki mereka sehat dan masa depannya baik. Dengan latar belakang tersebut, dapat dilihat adanya keterikatan antara perayaan koinobori dengan nilai-nilai religi, baik secara agama Shinto maupun Budha. Demikian halnya juga penulis melihat bahwa perayaan koinobori masih dipelihara dan dilaksankan oleh masyarakatnya. Walaupun Negara Jepang adalah Negara yang sangat maju dan modern, tetapi peradaban kebudayaannya masih sangat terpelihara dengan sangat baik sampai saat ini. Berdasarkan pernyataan di atas, adapun pertanyaan yang mendasari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Makna dan tujuan apa saja yang terkandung pada perayaan Koinobori dan harapan masyarakat Jepang pada perayaan Koinobori. 2. Makna simbolik apa saja yang terkandung pada simbol yang digunakan dalam perayaan Koinobori di Jepang ?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Agar pembahasan dalam penelitian tidak terlalu meluas yang dapat menyulitkan pembaca untuk memaahami pokok permasalahan, maka penulis membatasi masalah yang berkaitan dengan perayaan Hari Anak laki-laki Koinobori dan perayaan matsuri di Jepang. Universitas Sumatera Utara Pembahasan lebih di arahkan untuk menjelaskan tentang makna simbol-simbol yang ada pada perayaan hari anak laki-laki Koinobori tersebut, simbol-simbol tersebut mempunyai makna masing-masing. Nilai religi yng terkandung pada setiap persiapannya dilaksanakan berdasarkan agama Shinto dan Budha. Kedua agama inilah yang menjadi pedoman dalam perayaan hari anak tersebut. Berdasarkan nilai-nilai yang terkandung pada setiap kegiatan penulis akan menjelaskan kegiatan dan hal-hal apa saja yang mempunyai makna yang tersirat. Perayaan ini berlangsung hanya satu hari saja, namun untuk mempersiapkannya tidak cukup satu hari. Karena terdapat banyak hal yang harus dipersiapkan, seperti : koinobori, bunga iris, pajangan boneka dan sajian khusus utuk melengkapi perayaan tersebut. Sebelum memaparkan fokus pembahasan, penulis juga akan memaparkan tentang Nenjugireiritus-ritus sepanjang tahun, Tsukagireilife stage daur hidup mnusia dan perayaan yang ada di Jepang.

1.4 Tinjauan Pustaka Dan Kerangka Teori a. Tinjauan Pustaka

Setiap manusia dimanapun mereka berada tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain karena manusia tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri sehingga perlu adanya jalinan kerjasama antara manusia yang satu dengan yang lain. Tidak dapat dibayangkan bagaimana kehidupan manusia jika tidak berada dalam masyarakat sosial sebab setiap individu tidak dapat hidup dalam keterpencilan selama-lamanya. Manusia membutuhkan satu sama lain untuk bertahan hidup dan untuk hidup sebagai manusia. Saling ketergantungan ini menghasilkan bentuk kerjasama tertentu dan menghasilkan bentuk masyarakat tertentu. Mac Iver dan page dalam Hasan 2009: 28 menyatakan bahwa masyarakat ialah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah laku serta kebebasan- kebebasan manusia. Universitas Sumatera Utara Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu berubah. Jepang adalah Negara kepulauan dan merupakan salah satu Negara yang memiliki panorama alam yng indah, baik pada saat pagi hari maupun malam hari. Selain keindahan alamnya, jepang juga memiliki keindahan budaya yang beragam dan terpelihara sejak dahulu sampai sekarang. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya perayaan atau festival-festival yang dilaksanakan oleh Negara yang terkenal akan bunga sakuranya ini. Berbagai jenis dan bentuk perayaan digelar dalam setahun, dan upacara keagamaan sampai upacara hari-hari besar Negara Jepang. Perayaan atau pesta rakyat di Jepang terdiri dari festival, hari raya dan upacara khusus. Secara umum perayaan-perayaan yang berlangsung di Jepang tersebut pastinya memiliki makna yang berkaitan dengan religiagama dan kebudayaan. Dari segi agama, Jepang dikenal dengan adanya upacara pemujaan. Ritual pemujaan tersebut selain dilaksanakan untuk memuja dewa, juga ditujukan kepada leluhur. Ada banyak ritual keagamaan seperti pemujaan terhadap roh para leluhur, yang dilaksanakan mulai dari upacara kelahiran sampai upacara kematian, yang pelaksanaannya sudah ditetapkan kalender Jepang. Pandangan masyarakat Jepang akan roh ini merupakan pandangan tradisional yang dipengaruhi oleh agama Shinto dan Budha Situmorang,2000:30. Berdasarkan atas kepercayaan dan mayoritas dianut oleh masyarakat Jepang, maka perayan hari anak dilaksanakan menurut kepercayaan dari agama Shinto dan Budha. Kebudayaan bagi masyarakat Jepang merupakan hal yang mendasar dan penting. Oleh sebab itu, masyarakat Jepang masih melaksanakan dan melestarikan kebudayaan yang ada sejak dulu, sehingga Negara Jepang merupakan salah satu Negara yang kaya akan budayanya.

b. Kerangka Teori