Substansi Hukum Penerapan Diversi Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana (Studi di Pengadilan Negeri Medan)

75

BAB IV UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM MENGHADAPI

HAMBATAN PELAKSANAAN DIVERSI DI PENGADILAN NEGERI MEDAN

A. Substansi Hukum

Membicarakan substansi berarti membicarakan Undang-Undang dan Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang tersebut haruslah segera diterbitkan. 131 Substansi hukum yang tepat dapat menjadi salah satu cara penanganan dalam menyelesaikan hambatan diversi. Hambatan diversi terjadi karena kurangnya pengaturan hukum dalam pelaksanaan diversi. Pada dasarnya Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak membutuhkan Peraturan Pelaksana yang berupa Peraturan Pemerintah untuk mengatur tata cara pelaksanaan diversi akan tetapi, setelah satu tahun di undangkan peraturan yang ditunggu tak kunjung tiba hingga pada akhirnya di tahun 2014 Mahkamah Agung mengeluarkan Perma No. 4 Tahun 2014 untuk mengatasi kekosongan hukum di dalam menjalankan pelaksanaan diversi. Peraturan Mahkamah Agung ini sifatnya terbatas dan berguna memfasilitasi pengadilan dalam menampung proses beracara di pengadilan. 132 Perma ini sendiri tidak berada di dalam hirarki peraturan perundang-undangan akan tetapi, untuk mengatasi kekosongan hukum maka peraturan pelaksana diversi masih dibutuhkan. 131 Hasil wawancara denga Ibu Serliwati Hakim Pengadilan Negeri Medan tanggal 23 Maret 2015 di Pengadilan Negeri Medan 132 Hasil wawancara dengan Ibu Serliwati Hakim Pengadilan Negeri Medan tanggal 23 Maret 2015 di Pengadilan Negeri Medan Universitas Sumatera Utara Meskipun Perma No. 4 Tahun 2014 mengatur mengenai pedoman pelaksanaan diversi dalam sistem peradilan pidana anak, tetap saja ada hal-hal lain yang tidak dapat ditentukan berdasarkan Perma tersebut dan tetap dimintakan diterbitkannya peraturan pemerintah dalam menangani pelaksanaan diversi. Perma sendiri merupakan pedoman pelaksana yang ditujukan kepada pengadilan di dalam melaksanakan penerapan diversi. 133 Beberapa hal yang dimintakan oleh Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak untuk dimuat dalam Peraturan Pemerintah ialah : 1. Ketentuan mengenai pedoman pelaksanaan proses diversi, tata cara, dan koordinasi pelaksanaan Diversi diatur dengan Peraturan Pemerintah. 134 2. Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata cara pelaksanaan pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 diatur dengan Peraturan Pemerintah. 135 3. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan koordinasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan diatur dalam Peraturan Pemerintah. 136 Undang-Undang ini memerintahkan kepada pemerintah agar: 1. Setiap kantor kepolisian wajib memiliki Penyidik, 2. Setiap kejaksaan wajib memiliki Penuntut Umum, 133 Hasil wawancara dengan ibu Serliwati Hakim Pengadilan Negeri Medan tanggal 23 Maret 2015 di Pengadilan Negeri Medan 134 Pasal 15 Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak 135 Pasal 71 angka 5 Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak 136 Pasal 94 angka 4 Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Universitas Sumatera Utara 3. Setiap Pengadilan wajib memiliki Hakim, 4. Kementrian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum wajib membangun Bapas di kabupatenkota, 5. Kementrian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum wajib membangun LPKA dan LPAS di provinsi, dan 6. Kementrian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial wajib membangun LPKS Perintah tersebut diberikan agar dapat memaksimalkan kinerja peradilan pidana terhadap anak, terkhusus di dalam melaksanakan program diversi. Terdapat perbedaan pengaturan terkait penanganan kasus anak yang dapat dilakukan diversi berbeda antara UU SPPA dengan Perma No.4 Tahun 2014. UU SPPA menetukan bahwa diversi dapat dilakukan terhadap ancaman pidana dibawah 7 tahun sedangkan, Perma menyebutkan diversi juga dapat dilakukan dengan ancaman pidana di atas 7 tahun. Menurut Dedi seorang panitera muda hukum pidana di Pengadilan Negeri Medan, dalam hal ini pengadilan berpegang kepada Perma No.4 Tahun 2014 dalam mekanisme pelaksanaan diversi. Pengaturan yang jelas antara UU SPPA dengan Perma No.4 Tahun 2014 harus dibuat dengan jelas dan harus dapat diselaraskan agar tidak terjadi kebingungan di dalam pelaksanaannya. Terhadap hal ini di perlukan penyeragaman arti dan batasan ancaman pidana untuk melaksanakan diversi terhadap anak agar tidak terjadi multi tafsir di dalam pelaksanaan diversi ke depannya. Universitas Sumatera Utara

B. Cultural Masyarakat