Syarat-Syarat Pelaksanaan Diversi Penerapan Diversi Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana (Studi di Pengadilan Negeri Medan)

pengadilan dengan putusan pemidanaan karena suatu tindak pidana yang dilakukannya, kemudian menjalani pidana baik sebagian atau seluruhnya, belum melampaui waktu 5 lima tahun ia melakukan lagi tindak pidana yang sama atau sejenis dengan tindak pidana yang pertama. Misalnya tindak pidana pertama yang dilakukan adalah tindak pidana pencurian dan tindak pidana yang dilakukan berikutnya juga berupa tindak pidana pencurian. 3. Tussen stelsel Tindak pidana yang termasuk dalam pengulangan umum ini adalah tindak pidana yang dilakukan seseorang yang telah diputuskan oleh pengadilan dengan putusan pemidanaan karena suatu tindak pidana yang dilakukannya, kemudian menjalani pidana baik sebagian atau seluruhnya, belum melampaui waktu 5 lima tahun ia melakukan lagi tindak pidana yang berupa tindak pidana yang masih dalam satu kualifikasi tindak pidana yang pertama. Misalnya tindak pidana pertama yang dilakukan adalah tindak pidana pencurian sedangkan tindak pidana berikutnya adalah tindak pidana pencurian pada malam hari. 98

B. Syarat-Syarat Pelaksanaan Diversi

Pelaksanaan diversi dilakukan berdasarkan Musyawarah Diversi. Musyawarah diversi adalah musyawarah antara para pihak yang melibatkan Anak dan orang tuawalinya,pembimbing kemasyarakatan, pekerja sosial profesional, perwakilan masyarakat dan pihak-pihak yang terlibat untuk mencapai kesepakatan diversi melalui pendekatan keadilan restoratif. Sebelum mencapai kesepakatan diversi, maka diperlukan syarat-syarat agar pelaksanaan diversi dapat dilakukan. Syarat-syarat pelaksaan diversi tersebut, antara lain; 1 Kategori Tindak Pidana Diversi hanya dapat dilaksanakan kepada anak yang diancam dengan pidana penjara di bawah 7 tujuh tahun dan bukan merupakan pengulangan tindak pidana residive. 99 Hal ini sangat diperhatikan untuk memperkecil potensi 98 Mahrus Ali, Dasar-Dasar Hukum Pidana, Sinar Grafika, Jakarta, 2011, hal.39 99 Pasal 7Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Universitas Sumatera Utara pemaksaan dan intimidasi pada semua tahapan diversi. 100 Seorang anak tidak boleh merasa tertekan dalam mengikuti seluruh tahapan proses diversi, baik dari musyawarah diversi hingga pengambilan hasil kesepakatan diversi. 2 Usia Pelaku Diversi pada dasarnya ditujukan kepada anak sebagai pelaku tindak pidana. Pelaku dalam hal ini adalah anak yang berhadapan dengan hukum, maksudnya anak yang berusia telah 12 tahun, tetapi belum berumur 18 tahun yang diduga telah melakukan tindak pidana. Diversi hanya dapat dilakukan terhadap anak yang telah berumur 12 tahun dan belum berumur 18 tahun, apabila seorang anak telah melewati ketentuan umur yang diatur dalam Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana ini maka anak tersebut menjalani proses peradilan pidana pada umumnya. Apabila seseorang yang menjadi pelaku kejahatan belum berumur 12 tahun maka, penyelesaian perkara anak sebaiknya diselesaikan di tingkat penyidikan dan terhadap anak yang berusia 12 tahun yang diajukan ke pengadilan sebagai terdakwa, maka berdasarkan UU anak tersebut belum boleh ditahan. 101 3 Persetujuan Diversi dari Pihak Korban Diversi tidak akan jalan apabila korban tidak menyetujuinya. 102 Korban adalah orang yang mengalami penderitaan fisik,mental, danatau kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh suatu tindak pidana. 103 Diversi dilakukan oleh pelaku dan korban atau orangtua korban dengan cara musyawarah diversi. 100 Varia Peradilan, Majalah Hukum Tahun XXX NO. 347 OKTOBER 2O14, IKATAN HAKIM INDONESIA, hal.88 101 Hasil Wawancara dengan Ibu Serliwaty Hakim Pengadilan Negeri Medan tanggal 23 Maret 2015 di Pengadilan Negeri Medan 102 Hasil wawancara dengan Ibu Serliwaty Hakim Pengadilan Negeri Medan tanggal 23 Maret 2015 di Pengadilan Negeri Medan 103 Pasal 1 angka 3Undang-Undang Perlindungan Saksi dan Korban Universitas Sumatera Utara Persetujuan korban dalam hal ini menjadi unsur penentu keberhasilan diversi. Kesepakatan diversi harus mendapatkan persetujuan korban danatau keluarga anak korban serta kesediaan anak dan keluarganya. Diversi tidak dapat dilakukan apabila korban tidak menginginkan pelaksanaan diversi oleh karena itu, pelaku harus mengakui kesalahannya dengan nyata dan berjanji tidak mengulangi kembali perbuatan tersebut agar korban mau menyetujui terjadinya diversi. Persetujuan korban ini bukan hanya sebagai awal pelaksanaan tetapi juga sebagai penentu akhir keberhasilan diversi. Seorang korban yang tidak mau menyetujui hasil diversi maka pelaksanaan diversi tidak akan berlanjut dan begitu pula seterusnya , baik di tahapan penuntut umum maupun pengadilan. Pengecualian persetujuan korban dapat dilakukan apabila terkait pada tindak pidana pelanggaran, tindak pidana ringan, tindak pidana tanpa korban, atau nilai kerugian tidak libih dari nilai upah minimum provinsi setempat. Terkait pengecualian tersebut dapat dilakukan oleh penyidik bersama pelaku dan atau keluarganya, Pembimbing Kemasyarakatan, serta dapat melibatkan tokoh masyarakat. 4 Fasilitator Diversi Fasilitator diversi adalah Hakim yang ditunjuk oleh Mahkamah Agung dan telah di SK kan oleh Mahkamah Agung untuk menangani perkara anak yang Universitas Sumatera Utara bersangkutan. Syarat menjadi hakim anak ialah harus di memiliki SK khusus karena tidak semua hakim dapat menjadi hakim anak. 104 Tugas fasilitator diversi ini ialah ; a. Membuka musyawarah diversi dengan memperkenalkan para pihak yang hadir, baik pihak korban, pelaku, saksi dan semua pihak yang terkait. b. Menyampaikan maksud dan tujuan musyawarah diversi dan tata tertib musyawarah diversi, c. Menjelaskan secara ringkas dakwaan yang diajukan kepada pelaku, d. Menjadi pendengar bagi masing-masing pihak yang hadir, e. Melakukan pertemuan terpisah kaukus untuk mencari jalan keluar permasalahan, f. Menuangkan hasil kesepakatan diversi dengan memperhatikan dan mengarahkan kesepakatan agar tidak bertentangan dengan hukum, agama, kepatutan masyarakat setempat, kesusilaan, atau memuat hal-hal yang tidak dapat dilaksanakan anak atau memuat etikad tidak baik. 5 Pembimbing Kemasyarakatan Pembimbing Kemasyarakatan adalah pejabat fungsional penegak hukum yang melaksanakan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, 104 Hasil Wawancara dengan ibu Serliwaty Hakim Pengadilan Negeri Medan tanggal 23 Maret 2015 di Pengadilan Negeri Medan Universitas Sumatera Utara pengawasan, dan pendampingan terhadap Anak di dalam dan di luar proses peradilan pidana. 105 Berikut adalah tugas pembimbing kemasyarakatan ; a. Membuat laporan penelitian kemasyarakatan utk kepentingan diversi, melakukan pendampingan, pembimbingan dan pengawasan terhadap anak selama proses diversi dan pelaksanaan kesepakatan, melaporkan ke pengadilan apabila diversi tidak dilaksanakan; b. Membuat laporan penelitian kemasyarakatan untuk kepentingan penyidikan, penuntutan dan persidangan; c. Menentukan program perawatan anak di LPAS dan pembinaan anak di LPAS bersama dengan petugas kemasyarakatan lainnya; d. Melakukan pendampingan, pembimbingan dan pengawasan terhadap anak yg berdasarkan putusan pengadilan dijatuhi pidana atau dikenai tindakan; e. Melakukan pendampingan, pembimbingan dan pengawasan terhadap Anak yg memperoleh asimilasi, pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas dan cuti bersyarat. 106 Tujuan utama dilakukan diversi ialah memperoleh persetujuan dari pihak korban agar anak pelaku tidak mengalami perampasan kemerdekaan karena dijatuhi penjara dan syarat terpenting di dalam keberhasilan diversi adalah persetujuan korban danatau keluarga. Kesepakatan diversi adalah kesepakatan 105 Pasal 13 angka 1Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak , 106 Gambaran Umum Sistem Peradilan Pidana Anak disampaikan dalam Pelatihan Sertifikasi Hakim Anak Badan LITBANG Diklat KUMDIL Mahkamah Agung RI Agustus 2014 , hlm. 22-23. Universitas Sumatera Utara hasil proses musyawarah diversi yang dituangkan dalam bentuk dokumen dan ditandatangani oleh para pihak yang terlibat dalam musyawarah Diversi. Hasil Kesepakatan Diversi dapat berbentuk, antara lain 107 : a. Perdamaian dengan atau tanpa ganti kerugian, b. Penyerahan kembali kepada orang uawali c. Keikutsertaan dalam pendidikan atau pelatihan di lembaga pendidikan atau LPKS paling lama 3 bulan, d. Pelayanan masyarakat Hasil kesepakatan diversi ini dituangkan kedalam bentuk kesepakatan diversi yang disampaikan oleh atasan langsung pejabat yang bertanggung jawab di setiap tingkat pemeriksaan ke pengadilan negeri daerah hukumnya dalam waktu paling lama 3 hari sejak kesepakatan dicapai untuk memperoleh penetapan. Penetapan tersebut paling lama dikeluarkan 3 hari setelah penetapan itu diterima dan penetapan tersebut disampaikan kepada Pembimbing Kemasyarakatan, Penyidik, Penuntut Umum, atau Hakim dalam waktu paling lama 3 hari setelah ditetapkan. Setelah penetapan tersebut diberikan, maka penyidik menerbitkan surat penetapan penghintian penyidikan atau Penuntut Umum menerbitkan penetapan penghentian putusan. Penyidik, Penuntut Umum dan Hakim tidak memiliki kewenangan melakukan diversi apabila korban tidak menyetujui pelaksanaan diversi. Kesepakatan diversi untuk menyelesaikan tindak pidana yang berupa pelanggaran, tindak pidana ringan, tindak pidana tanpa korban, atau nilai kerugian korban tidak 107 Pasal 11 Undang-Undang No.11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Universitas Sumatera Utara lebih dari nilai upah minimum provinsi setempat dapat dilakukan oleh penyidik bersama pelaku danatau keluarganya, Pembimbing Kemasyarakatan, serta dapat melibatkan tokoh masyarakat.

C. Prosedur Diversi di Pengadilan Negeri Medan