Aligning risk appetite and strategy Enchancing risk response decisions Reducing operational surprises and losses Identifiying and managing multiple and cross-enterprise risks Seizing opportunities Improving deployment of capital

13

1. Aligning risk appetite and strategy

Manajemen mempertimbangkan besar risiko entitas dalam mengevaluasi strategi alternatif, menetapkan tujuan yang terkait, dan mengembangkan mekanisme untuk mengelola risiko yang terkait.

2. Enchancing risk response decisions

ERM menyediakan kekuatan untuk mengidentifikasi dan memilih di antara tanggapan alternatif risiko – mennghindari, mengurangi, membagi, dan menerima risiko.

3. Reducing operational surprises and losses

Keuntungan entitas meningkatkan kapabilitas untuk mengidentifikasi peristiwa potensial dan menetapkan respon, mengurangi kejutan, dan menghubungkan dengan biaya atau kerugian.

4. Identifiying and managing multiple and cross-enterprise risks

Setiap perusahaan menghadapi banyak sekali risiko yang memengaruhi berbagai bagian organisasi dan Enterprise Risk Management memfasilitasi respon yang efektif terhadap dampak yang saling berhubungan dan mengintegrasikan respon terhadap beberapa risiko.

5. Seizing opportunities

Dengan mempertimbangkan berbagai peristiwa potensial, manajemen diposisikan untuk mengidentifikasi dan secara proaktif merealisasikan peluang. Universitas Sumatera Utara 14

6. Improving deployment of capital

Memperoleh informasi risiko yang kuat memungkinkan manajemen untuk secara efektif menilai kebutuhan modal secara keseluruhan dan meningkatkan alokasi modal. Dari keenam hal tersebut, dapat dilihat bahwa Enterprise Risk Management ERM mengatasi risiko melalui identifikasi, evaluasi, meminimalkan biaya yang ditimbulkan oleh risiko, serta melihat kemungkinan kejadian potensial yang dapat menyebabkan kerugian. Selain itu, Enterprise Risk Management yang dikeluarkan oleh COSO memiliki delapan komponen yang terdiri dari lingkungan internal, penentuan tujuan, identifikasi kejadian, evaluasi assessment risiko, respon terhadap risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta monitoring. Risiko yang dikelola mencakup risiko strategis, operasi, dan kepatuhan dan mencakup seluruh oragnisasi, mulai dari level perusahaan keseluruhan, level divisi, level unit bisnis, dan level anak perusahaan Hanafi, 2014: 19. Enterprise Risk Management dianggap sebagai paradigma yang baru dalam pengelolaan manajemen risiko, sebelumnya diberbagai organisasi seperti asuransi, nilai tukar, operasi perusahaan, kredit, dan komoditas masing-masing aktivitas dilakukan terfokus dan terpisah. Di bawah Enterprise Risk Management, semua area risiko akan berfungsi sebagai bagian dari sebuah integrasi, srategi, dan keseluruhan sistem perusahaan. Manajemen risiko dikoordinasikan dengan tingkat pengawasan senior, karyawan di semua tingkat organisasi menggunakan Enterprise Risk Management didorong untuk melihat manajemen risiko sebagai Universitas Sumatera Utara 15 bagian integral dan berkelanjutan dari pekerjaan mereka Fraser dan Simkins, 2010: 3. Nocco dan Stulz 2006, menyatakan bahwa fungsi manajemen risiko diarahkan oleh seorang eksekutif senior, yaitu Chief Risk Officer CRO serta peranan dewan dalam langkah-langkah pemantauan dan pengaturan batasan risiko untuk langkah-langkah ini telah meningkat di banyak perusahaan. Sebuah perusahaan yang memilih untuk mengelola risiko dapat melakukannya dengan dua cara yang berbeda secara fundamental: mengelola satu risiko pada satu waktu atau mengelola semua risiko yang ada secara holistik, yaitu melalui Enterprise Risk Management. Perusahaan yang berhasil menerapkan Enterprise Risk Management memiliki keunggulan kompetitif jangka panjang jika dibandingkan dengan orang- orang yang mengelolanya secara individual atau terpisah. Dengan mengukur dan mengelola risiko yang sistematis dan secara konsisten dan menyelaraskan insentif karyawan untuk mengoptimalkan tradeoff antara risiko dan pendapatan, peningkatan perusahaan secara tajam kemungkinannya akan mencapai tujuan stategis. Dalam konteks misi atau visi perusahaan yang didirikan, manajemen menetapkan tujuan strategis, memilih strategi, dan menetapkan tujuan selaras dengan mengalirnya perusahaan. Kerangka manajemen risiko perusahaan ini diarahkan untuk mencapai suatu tujuan perusahaan, yang diatur dalam empat kategori: 1. Strategic Strategi, tujuan tingkat tinggi, sejalan dan mendukung misi, Universitas Sumatera Utara 16 2. Operations Operasi, penggunaan yang efektif dan efisien dari sumber daya, 3. Reporting Pelaporan, keandalan pelaporan, 4. Compliance Kepatuhan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku COSO, 2004. Nocco dan Stulz 2006 menjelaskan bahwa Enterprise Risk Management menciptakan nilai, baik melalui dampaknya terhadap perusahaan secara makro maupun mikro. Secara makro, Enterprise Risk Management menciptakan nilai dengan memungkinkan perusahaan untuk mengukur dan merasionalisasi tradeoff risiko dan pendapatan dihadapi dan karenanya memungkinkan bagi perusahaan untuk mengakses sumber daya dari waktu ke waktu untuk menerapkan strategi dan mengambil risiko yang menciptakan nilai. Secara mikro, Enterprise Risk Management menjadi cara hidup perusahaan. Semua risiko material yang dimiliki dan tradeoff antara pendapatan dan risiko berhubungan dengan risiko individu harus diinternalisasikan. Oleh karena itu, penerapan Enterprise Risk Management ditujukan untuk meminimalkan risiko secara menyeluruh dan ditujukan untuk mencapai tujuan strategis perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan.

2.2 Nilai Perusahaan