Air Susu Ibu ASI Eksklusif

2.1.1 Air Susu Ibu ASI Eksklusif

ASI eksklusif atau menyusui eksklusif menurut World Helath Organization WHO adalah tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air putih, selain menyusui kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral tetes; ASI perah juga diperbolehkan Pusat Data Informasi dan Kemenkes RI dalam Lumbanraja 2015. Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif, pengertian ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan tanpa menambahkan danatau mengganti dengan makanan atau minuman lain Kemenkes RI, 2012 dalam Lumbanraja 2015. Menurut Roesli U dalam Lumbanraja 2015, yang dimaksud dengan ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bbur nasi, dan tim. Itu berarti, ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa makanan atau minuman lain selama 6 bulan yang dilakukan oleh ibu kepada bayinya. Lama pemberian ASI eksklusif adalah sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan bayi mulai diberi makanan pendamping ASI, sedangkan ASI dapat diberikan sampai 2 tahunlebih. Menurut Maryunani 2010, pemberian ASI Eksklusif memiliki keuntungan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Nutrisi yang didapatkan bayi akan optimal dari segi kualitas maupun kuantitasnya Bayi yang diberikan ASI eksklusif dapat mencapai pertumbuhan- perkembangan dan kesehatan yang optimal karena mengandung zat gizi yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangannya seperti lemak, karbohidrat, protein, garam, dan mineral serta vitamin. Berikut ini adalah komposisi ASI yang sangat penting bagi bayi. Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini berdasarkan pada stadium laktasi. Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam yaitu kolostrum, ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir, ASI transisi yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari kesepuluh, dan ASI mature yang dihasilkan mulai dari hari kesepuluh sampai dengan seterusnya. Tabel 2.1 Komposisi Kandungan ASI Kandungan Kolostrum hari 1-3 Transisi Hari 4-10 Asi mature hari 10-dst Energi Kg kal Laktosa gr100ml Lemak gr100ml Protein gr100ml Mineral gr100ml Imunoglobulin: IgA mg100ml IgGmg100ml IgM mg100ml Lisosin gr100ml Laktoferin 57,0 6,5 2,9 1,195 0,3 335,9 5,9 17,1 14,2-16,4 420-520 63,0 6,7 3,6 0.965 0,3 - - - - - 65,0 7,0 3,8 1,324 0,2 119,6 2,9 2,9 24,3-27,5 250-270 Sumber: Maryunani, 2010 Universitas Sumatera Utara Dari perbedaan kandungan komposi pada table, kolostrum merupakan komposisi ASI yang paling penting, karena alasan-alasan berikut: 1. Kolostrum ASI pada hari 1-2 istimewa, kaya nutrient zat gizi, dan antibody 2. Volume sekitar 30-9-cc24 jam sesuai kapasitas lambung pada bayi usia tersebut. 3. Mamberi nutrisi dan melindungi dari infeksi. 4. Memberikan imunisasi pertama kekebalan tubuh: ASI cairan hidup. 5. Dianggap sebagai “cairan emas”, karena mengandung antibody 10-17 x lebih banyak dari ASI Mature Hari ke-1: 800 mgr SIgA100cc kolostrum, hari ke-2: 600 mgr SIgA100cc kolostrum, 400 mgr SIgA100cc kolostrum. Mengandung juga, laxansia yang membersihkan mekonium, growth factor yang membantu mematangkan usus, dan kaya vitamin A yang mencegah kebutaan. 2. Meningkatkan kesehatan bayi ASI mengandung zat protektif pelindung berupa: laktobasilus bifidus, laktoferin, lisozi, komplemen C3 dan C4, faktor antistreptokokus, antibody, imunitas seluer, dan tidak menimbulkan alergi. Dari berbagai penelitian ditemukan: 1. Infeksi saluran pencernaan Di Amerika Serikat: 400 meningggaltahun berkaitan dengan muntaber, 300 diantaranya bayi dengan susu formula. Mencret 17 kali lebih banyak bayi dengan susu formula. Universitas Sumatera Utara 2. Infeksi pernafasan Kematian berkaitan dengan penyakit pernafasan terjadi 2-5 kali lebih banyak pada bayi dengan susu formula 3. Radang teling otitis media, lebih sering terjadi pada bayi dengan susu formula. 4. Sepsis dan meningitis, 4 kali lebih sering pada bayi dengan susu formula. 5. Juvenile DM: 25 disebabkan tak diberi ASI 6. Lymphoma Maligna, Leukimia, Neuroblastoma: 6-8 kali lebih sering terjadi pada bayi dengan susu formula. 7. Alergi, yaitu serangan alergi lebih dini pada bai dengan susu formula. 8. Penyakit arteri koroner penyakit jantung iskemik: ASI menghindarkan terjadi pada usia muda. 3. Meningkatkan kecerdasan bayianak ASI memenuhi kebutuhan ASUH fisik-biomedis dan ASAH stimulasipendidikan. Kebutuhan ASUH yaitu dimana ASI mengandung zat gizi dengan fungsi spesifik utnuk pertumbuhan otak seperti Long-chain Polyunsaturated Fatty Acid DHA dan AA untuk pertumbuhan otak dan retina, Cholesterol utnuk myelinisasi jaringan syaraf, Taurin neutrotransmitter inhibitor dan stabilisator membrane, laktosa utnuk pertumbuhan otak, cholin yang bisa meningkatkan daya ingat serta lebih dari 100 macam enzim. Universitas Sumatera Utara Kebutuhan ASAH dimana menyusui Eksklusif merupakan stimulasi awal pandangan, belaian, usapan. Kata-kata ibu waktu menyusui memenuhi kebutuhan awal dari pendidikankebutuhan stimulasi atau kebutuhan rangsangan. 4. Meningkatkan jalinan kasih sayang bonding Memenuhi kebutuhan ASUH kebutuhan emosikasih sayang, dimana bayi disusui eksklusif, dipijat, sering didekap, dibelai, membuat aman, terlindung dan dicintai. Bonding yang baik merupakan dasar dari terbentuknya secure attachment. Dan bayi tumbuh menjadi manusia yang mencintai sesamanyaspiritual baik SQ lebih baik. Selain itu, menyusui dini latihan bersosialisasi dini. Emosional stabil EQ lebih tinggi. Kesimpulannya adalah, bayi yang mendapat ASI Eksklusif dapat tumbuh menjadi manusia yang lebih sehat, memeiliki kecerdasan intelektual leibih tinggi IQ tinggi, memiliki kecerdasan emosionalbersosialisasi lebih baik EQ tinggi dan memiliki hati nurani spiritual lebih baik SQ tinggi.

2.1.2 Waktu pemberian ASI

Dokumen yang terkait

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 0 18

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 0 11

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

1 1 34

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 4 3

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 0 44

Hubungan Perilaku Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2016

0 1 18

Hubungan Perilaku Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Perilaku Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2016

0 0 9

Hubungan Perilaku Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2016

0 0 26