Alasan menunda pemberian MP ASI

2.2.2 Alasan menunda pemberian MP ASI

Ilmu medis terus berkembang seiring bertambahnya riset-riset terbaru. Beberapa hasil riset belakangan ini menegaskan bahwa MP ASI sebaiknya diberikan setelah bayi berusia 6 bulan. Menurut Purbantini 2010, ada beberapa alasan mengapa harus menunda memberikan makanan padat sampai bayi berusaia 6 bulan: 1. ASI adalah makanan satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan bayi hingga berumur 6 bulan. ASI adalah makanan bernutrisi dan berenergi tinggi yang mudah dicerna. ASI dirancang khusus untuk pencernaan bayi yang sensitif. Protein dan lemak pada ASI lebih mudah dicerna oleh bayi. ASI mengandung paling tidak 100 bahan yang tidak ditemukan dalam susu sapi dan tidak dapat dibuat di laboratorium. Pada bulan-bulan pertama, pada saat bayi dalam kondisi rentan, ASI eksklusif membantu melindungi bayi dari diare, sindrom SID sudden infant death atau kematian mendadak, infeksi telinga, dan penyakit infeksi lainnya. Riset medis mengatakan bahwa ASI eksklusif membuat bayi berkembang baik pada 6 bulan pertama, bahkan pada umur lebih dari 6 bulan. Setelah 6 bulan, bayi biasanya membutuhkan lebih banyak zat besi dan zinc seng daripada yang disediakan di dalam ASI. Pada saat inilah, nutrisi tambahan dapat diberikan melalui makanan padat. 2. Memberikan perlindungan yang lebih baik pada bayi terhadap berbagai penyakit Bayi mendapatkan imunitas dari ASI selama mereka disusui, namun kekebalan terbesar didapat selama bayi mendapat ASI eksklusif. ASI mengandung lebih dari 50 faktor imunitas yang sudah dikenal dan mungkin lebih banyak lagi yang masih belum Universitas Sumatera Utara diketahui. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif dibawah 4 bulan akan mengalami infeksi telinga 40 lebih sedikit ketimbang bayi yang diberi ASI ditambah makanan lain. Kemungkinan terjadinya penyakit pernapasan selama masa kanak-kanak menjadi berkurang bila bayi mendapat ASI eksklusif sedikitnya 15 minggu, dengan catatan tidak diberikan makanan tambahan apapun selama masa tersebut. Pemberian MP ASI terlalu dini bak membuka gerbang masuknya berbagai jenis kuman, apalagi jika disajikan dengan tidak higienis. 3. Memberikan kesempatan pada sistem pencernaan bayi agar berkembang menjadi lebih matang. Pada umur 6-9 bulan, baik secara pertumbuhan maupun psikologis, biasanya bayi lebih siap menerima makanan padat. Makanan padat yang diterimanya sebelum sistem pencernaan bayi siap untuk menerimanya mengakibatkan makanan tidak tercerna dengan baik dan dapat menyebabkan reaksi yang tidak menyenangkan gangguan pencernaan, timbulnya gas, konstipasisembelit, dan sebagainya. Tubuh bayi belum memiliki protein pencernaan yang lengkap. Asam lambung dan pepsin dibuang pada saat kelahiran. Jumlah asam lambung dan pepsin baru meningkat mendekati jumlah untuk orang dewasa pada saat bayi berumur 3-4 bulan. Sampai umur sekitar 6 bulan, jumlah enzim amylase yang dihasilkan oleh pankreas belum cukup untuk mencerna makanan kasar. Enzim pencernaan karbohidrat, seperti maltase, isomaltase, dan sukrase belum mencapai tingkat orang dewasa sebelum bayi umur 7 bulan. sebelum umur 6-9 bulan, jumlah lipase dan bile salts juga sedikit sehingga pencernaan lemak belum mencapai level orang dewasa. Universitas Sumatera Utara 4. Mengurangi risiko alergi makanan. Berbagai catatan menunjukkan bahwa memperpanjang pemberian ASI eksklusif dapat memperendah angka terjadinya alergi makanan. Sejak lahir sampai umur antara 4-6 bulan, bayi memiliki apa yang disebut “usus terbuka”. Ini berarti jarak-jarak yang berada di antara sel-sel pada usus kecil akan membuat makromolekul yang utuh –termasuk protein dan bakteri pathogen– dapat masuk kedalam aliran darah. Hal ini dapat menguntungkan bagi bayi yang mendapat ASI eksklusif karena zat antibodi yang terdapat di ASI juga masuk langsung melalui aliran darah. Hal ini juga berarti protein- protein lain dari makanan selain ASI yang mungkin dapat menyebabkan bayi menderita alergi dan bakteri pathogen yang dapat menyebabkan berbagai penyakit dapat masuk. Selama 4-6 bulan pertama umur bayi, saat usus bayi masih terbuka, organ pencernaan bayi dilapisi oleh antibodi lgA dari ASI. Antibodi ini menyediakan kekebalan pasif yang mengurangi terjadinya penyakit dan reaksi alergi sebelum penutupan usus terjadi. Pada umur sekitar 6 bulan, bayi mulai memproduksi antibody sendiri dan penutupan usus biasanya terjadi pada saat yang sama. 5. Membantu melindungi bayi dari bahaya anemia karena kekurangan zat besi. Pengenalan suplemen zat besi dan makanan yang mengandung zat besi –terutama pada umur 6 bulan pertama– dapat mengurangi efisiensi penyerapan zat besi pada bayi. Bayi yang sehat dan lahir cukup bulan yang diberi ASI eksklusif selama 6-9 bulan menunjukkan kecukupan kandungan hemoglobin dan zat besi yang normal. Universitas Sumatera Utara 6. Menunda pemberian makanan padat membantu para ibu menjaga suplai ASI Berbagai studi menunjukkan bahwa makanan padat dapat menggantikan porsi susu dalam makanan bayi. Semakin banyak makanan padat yang dimakan oleh bayi, semakin sedikit susu yang dia serap dari ibunya. Jika susu yang diserap dari ibu semakin sedikit, berarti produksi ASI juga semakin sedikit. Bayi yang makan banyak makanan padat atau makan makanan padat pada umur lebih muda cenderung lebih cepat disapih. 7. Pemberian makanan padat terlalu dini dapat menyebabkan obesitas di kemudian hari. Pemberian makanan padat yang terlalu dini sering kali dihubungkan dengan meningkatnya kandungan lemak dan berat badan pada anak-anak. 8. Bayi belum dapat mengontrol dengan baik otot-otot tenggorokan dan lidah dengan baik. Karena itulah proses menelan jadi sulit dan dapat menjadikan bayi tersedak. Refleks lidah masih sangat kuat dan dapat menyebabkan pemeberian makanan padat menjadi sulit. Selain itu hal yang tak kalah penting lainnya adalah, menunda memberikan MP ASI pada bayi kurang dari 6 bulan bukan hanya berlaku untuk bayi yang mendapat ASI eksklusif. Bayi yang tidak mendapat ASI susu formula atau mixed sebaiknya juga diberi MPASI setelah umur 6 bulan. Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Tujuan pemberian MP ASI

Dokumen yang terkait

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 0 18

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 0 11

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

1 1 34

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 4 3

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 0 44

Hubungan Perilaku Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2016

0 1 18

Hubungan Perilaku Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Perilaku Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2016

0 0 9

Hubungan Perilaku Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2016

0 0 26