Jenis makanan pendamping ASI Frekuensi pemberian makanan pendamping ASI

2.2.5 Jenis makanan pendamping ASI

Secara umum, ada 2 jenis MP ASI, yaitu hasil pengolahan pabrik atau disebut dengan “MP ASI pabrikan” dan hasil pengolahan rumah tangga atau disebut dengan “MP ASI local”. MP ASI local memiliki beberapa dampak positif, antara lain Yuliarti, 2010: 1. Ibu lebih memahami dan lebih terampil dalam membuat MP ASI dari bahan pangan local sesuai dengan kebiasaan aspek social-budaya setempat sehingga ibu dapat melanjutkan pemberian MP ASI local secara mandiri. 2. Meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat, serta memperkuat kelembagaan, seperti PKK dan Posyandu. 3. Memiliki potensi meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui penjualan hasil pertanian. 4. Sebagai sarana dalam pendidikan atau penyuluhan gizi.

2.2.6 Frekuensi pemberian makanan pendamping ASI

Pemberian makanan pertama cukup dua kali sehari, satu atau dua sendok teh penuh. Kebutuhan bayi akan meningkat siring tumbuh kembangnya. Jika bayi telah menggemari makanan baru tersebut, ia akan mengonsumsi 3-6 sendok besar penuh setiap kali makan, namun bayi tetap membutuhkan ASI. Pada usia 6-9 bulan, bayi setidak-tidaknya membutuhkan 4 porsi. Jika dengan takaran tersebut bayi masih kelaparan, maka bayi diberikan makanan selingan, misalnya pisang atau biscuit. Buah-buahan merupakan makanan selingna yang sempurna. Bayi memerlukan sesuatu untuk dimakan setiap 2 jam, begitu terbangun. Universitas Sumatera Utara Menginjak usia 9 bulan, bayi yang telah mempunyai gigi dan mulai pandai mengunyah kepingan makanan. Sekitar usia 1 tahun, bayi sudah mampu memakan makanan orang dewasa. Pada saat itu, bayi makan mungkin 4 sampai 5 kali sehari. Anak usia 2 tahun memerlukan makanan separuh takaran orang dewasa Arisman, 2009. Menurut SDKI 2012, Rata-rata anak sehat yang mendapatkan ASI, harus mendapatkan makanan padatsemi padat sebanyak dua sampai dengan tiga kali sehari pada umur 6-8 bulan dan tiga sampai empat kali per hari antara umur 9 sampai dengan 24 bulan, dengan tambahan makanan kecil sebanyak satu sampai dengan dua kali per hari.

2.2.7 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian MP ASI

Dokumen yang terkait

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 0 18

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 0 11

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

1 1 34

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 4 3

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 0 44

Hubungan Perilaku Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2016

0 1 18

Hubungan Perilaku Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Perilaku Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2016

0 0 9

Hubungan Perilaku Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2016

0 0 26