Dana Perimbangan X1 Belanja Modal X2 Belanja Pegawai X3

28

3.6.2.1 Dana Perimbangan X1

Dana perimbanganadalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi UU Nomor 33 Tahun 2004 dan PP Nomor 55 Tahun 2005 . Dana Perimbangan = DAU + DAK + DBH Pembagian dana perimbangan meliputi : Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus DAK, Dana Bagi Hasil DBH

3.6.2.1.1 Dana Alokasi Umum DAU

Dana Alokasi Umum DAU adalah dana yang berasal dari APBN, yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

3.6.2.1.2 Dana Alokasi Khusus DAK

Dana Alokasi Khusus merupakan dana yang berasal dari APBN, yang dialokasikan kepada daerah untuk membantu membiayai kebutuhan khusus.

3.6.2.1.3 Dana Bagi Hasil DBH

Dana bagi hasil merupakan komponen dana perimbangan yang memiliki peranan penting dalam menyelenggarakan otonomi daerah karena penerimaannya didasarkan atas potensi daerah penghasil sumber pendapatan daerah yang cukup potensial dan merupakan salah satu modal dasar pemerintah daerah dalam mendapatkan dana pembangunan dan memenuhi belanja daerah yang bukan Universitas Sumatera Utara 29 berasal dari pendapatan asli daerah selain dana alokasi umum dan dana alokasi khusus.

3.6.2.2 Belanja Modal X2

Belanja Modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal, antara lain untuk pembangunan, peningkatan dan pengadaan serta kegiatan non fisik yang mendukung pembentukan modal. Persentase BM = Belanja Modal Belanja Daerah X100

3.6.2.3 Belanja Pegawai X3

Belanja Pegawai adalah belanja kompensasi baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang diberikan kepada pegawai pemerintah, pagawai negeri sipil PNS, dan pegawai yang dipekerjakan yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pementukan modal. Menurut DJPK pengukuran belanja pegawai adalah : Persentase BP = Belanja Pegawai Belanja Daerah X100 Universitas Sumatera Utara 30 Tabel 3.5 Pengukuran Variabel Variabel Defenisi Operasional Pengukuran Skala Independen Variabel 1 Dana Perimbangan Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan. Dana perimbangan = Dana Bagi Hasil + Dana Alokasi Khusus + Dana Alokasi Umum Rasio 2 Belanja Modal Belanja Modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal, antara lain untuk pembangunan, peningkatan dan pengadaan serta kegiatan non fisik yang mendukung pembentukan modal. Belanja Modal = Belanja Modal Belanja Daerah X 100 Rasio 3 Belanja Pegawai Belanja Pegawai adalah belanja kompensasi baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang diberikan kepada pegawai pemerintah, pegawai negeri sipil PNS, dan Belanja Pegawai = Belanja Pegawai Belanja Daerah X 100 Rasio Universitas Sumatera Utara 31 pegawai yang dipekerjakan yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pementukan modal. Variabel Dependen Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Kemandirian Keuangan Daerah adalah kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintah, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat. Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah = Realisasi PAD Bantuan Pemerintah Pusat X 100 Rasio Sumber : Diolah Oleh Peneliti

3.7 Metode Analisi Data

Karena terdapat perbedaan dalam satuan dan besaran variabel bebas maka variabel X 1 dana perimbangan, X 2 belanja modal dan X 3 belanja pegawai harus dibuat model logaritma natural. Menurut Ghozali 2006, alasan digunakannya logaritma natural adalah sebagai berikut: 1. Menghindari adanya heterokedasitas. 2. Mengetahui koefisien yang menunjukkan elastisitas. 3. Mendekatkan skala data. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linier berganda, model analisis ini digunakan untuk melihat hubungan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Flypaper Effect Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah Terhadap Efisiensi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

3 74 100

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Analisis Pengaruh Tingkat Kemandirian Fiskal, Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Melalui Belanja Modal Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

1 30 114

Pengaruh Dana Perimbangan Dan Fiscal Stress Terhadap Belanja Daerah Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

8 54 127

Pengaruh Kemampuan Keuangan Daerah Terhadap Belanja Langsung Daerah Di Kabupaten/Kota Propinsi Sumatera Utara

0 39 94

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Belanja Modal Pemerintah Daerah pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatra Utara

8 65 63

Analisis Pengaruh Transfer Dana Perimbangan, Pendapatan Asli Daerah, dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

3 50 114

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Transfer Terhadap Belanja Modal pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 52 85

Analisis Flypaper Effect Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah Terhadap Efisiensi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 0 11