Pembahasan .1 Pengaruh Dana Perimbangan Terhadap Tingkat Kemandirian Keu

57 a. Dependent Variable: TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN b. Predictors: Constant, BELANJA PEGAWAI, BELANJA MODAL, DANA PERIMBANGAN Sumber: Hasil Penelitian data diolah Pada tabel 4.13 menunjukkan hasi F hitung sebesar 4,591, sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan α = 0,05 dengan df1= 3 dan df2= 44 adalah sebesar 2,816466 yang dapat dibuktikan F tabel pada lampiran. Sehingga F hitung 4,591 F tabel 2,816466, maka H ditolak dan H a diterima dan tingkat signifikan 0,007 0,05 artinya Dana Perimbangan, Belanja Modal, dan Belanja Pegawai berpengaruh positif secara simultan terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah di Provinsi Sumatera Utara. 4.4 Pembahasan 4.4.1 Pengaruh Dana Perimbangan Terhadap Tingkat Kemandirian Keu angan Daerah Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dana Perimbangan tidak berpengaruh terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah. Semakin Tinggi Dana Perimbangan yang diberikan pemerintah kepada daerah maka semakin rendah Tingkat Kemandirian suatu Daerah tersebut, Dana Perimbangan merupakan dana bantuan dari pemerintah pusat provinsi. Dana Perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil. Dana Alokasi Umum merupakan dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah untuk membiayai pelaksanaan desentralisasi Dana Alokasi Umum ini bersifat Block Grant yang berarti penggunaan dana ini diserahkan kepada daerah Universitas Sumatera Utara 58 sesuai dengan prioritas dan kebutuhan daerah untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dimana dasar hukum pengalokasian dana ini sesuai dengan Undang-undang nomor 33 tahun 2003 tentang perimbangan dana antara pusat dan daerah besaran Dana Alokasi Umum ini sekurang-kurangnya 26 dari pendapatan dalam negeri PDN Netto yang ditetapkan dalam APBN. Dana Alokasi Khusus merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanaikegiatan khusus yang merupakan urusan daerah yang sesuai dengan prioritas nasional yang dilaksanakan di tingkat daerah. Dana Bagi Hasil merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikankepada daerah berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian Marizka 2013 yang mengatakan Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus tidak berpengaruh terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah di Provinsi Sumatera Barat.

4.4.2 Pengaruh Belanja Modal Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Belanja Modal berpengaruh positif terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah. Dengan kemandirian daerah, daerah diberi wewenang untuk menggali sumber-sumber keuangan yang ada di daerahnya masing-masing sehingga mampu untuk membiayai sendiri belanja daerahnya yang terdiri dari belanja operasi dan belanja modal. Jika belanja Universitas Sumatera Utara 59 modal naik maka tingkat kemandirian keuangan daerah juga akan naik karena belanja modal lebih besar dibiayai oleh pendapatan asli daerah tersebut dikatakan mandiri. Keberadaan anggaran belanja modal yang bersumber dari bantuan pusat dan pendapatan asli daerah, yang apabila dibandingkan dengan investasi swasta mempunyai nilai yang relatif kecil, namun belanja modal tersebut mempunyai peranan strategis, karena sasaran penggunaannya untuk membiayai pembangunan di bidang sarana dan prasarana yang dapat menunjang kelancaran usaha swasta dan pemenuhan pelayanan masyarakat. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Tria 2015 yang mengatakan belanja modal berpengaruh negatif terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah di Provinsi Sumatera Barat.

4.4.3 Pengaruh Belanja Pegawai Terhadap Tingakat Kemandirian Keuangan Daerah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Belanja Pegawai tidak berpengaruh terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah. Kemandirian daerah dapat tercapai apabila sistem dalam tatanan pemerintahan berjalan dengan baik, salah satu diantaranya adalah kinerja para perangkat daerah. Belanja pegawai berperan sebagai alat kompensasi yang diberikan kepada perangkat daerah sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, dan juga sebagai pendorong untuk meningkatkan produktifitas kerja para perangkat daerah dalam melaksanakan pembangunan daerah. Universitas Sumatera Utara 60 Arah koefisien yang negatif ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi belanja pegawai akan menyebabkan kemandirian pembangunan daerah akan semakin rendah. Belanja pegawai adalah belanja kompensasi baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang diberikan kepada pegawai pemerintah, pegawai negeri sipil PNS dan pegawai yang dipekerjakan yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Belanja pegawai disatu sisi memberikan pengaruh postif terhadap kemandirian daerah, dimana besarnya belanja pegawai bisa mendorong produktifitas kinerja para perangkat daerah tersebut. Namun di sisi lain, belanja pegawai juga dapat memberikan pengaruh yang negatif terhadap kemandirian daerah, hal ini dikarenakan besarnya belanja pegawai akan mempengaruhi besarnya tingkat pengeluaran daerah yang kemudian dapat membebani stabilitas keuangan daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Tria 2015 yang mengatakan belanja pegawai berpengaruh negatif terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah di Provinsi Sumatera Barat. Universitas Sumatera Utara 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Secara simultan Pendapatan Dana Perimbangan, Belanja Modal, dan Belanja Pegawai berpengaruh positif terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah pada Pemerintah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara. 2. Secara Parsial Dana Perimbangan berpengaruh tidak berpengaruh terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah pada Pemerintah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara., sedangkan Belanja Modal memiliki pengaruh positif terhadap Tingkat Kemandirian Keunagn Daerah, dan Belanja Pegawai tidak berpengaruh terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah.

5.2 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan atau kelemahan yang memerlukan

pengembangan dan perbaikan oleh peneliti selanjutnya. Keterbatasan-keterbatasan tersebut adalah diuraikan sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen yaitu Dana Perimbangan, Belanja Modal, dan Belanja Pegawai sehingga hasil Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Flypaper Effect Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah Terhadap Efisiensi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

3 74 100

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Analisis Pengaruh Tingkat Kemandirian Fiskal, Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Melalui Belanja Modal Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

1 30 114

Pengaruh Dana Perimbangan Dan Fiscal Stress Terhadap Belanja Daerah Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

8 54 127

Pengaruh Kemampuan Keuangan Daerah Terhadap Belanja Langsung Daerah Di Kabupaten/Kota Propinsi Sumatera Utara

0 39 94

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Belanja Modal Pemerintah Daerah pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatra Utara

8 65 63

Analisis Pengaruh Transfer Dana Perimbangan, Pendapatan Asli Daerah, dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

3 50 114

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Transfer Terhadap Belanja Modal pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 52 85

Analisis Flypaper Effect Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah Terhadap Efisiensi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 0 11