Kadar air dapat mengakibatkan naiknya kadar assam lemak bebas karena air pada CPo dapat menyebabkan terjadinya hidrolisa pada trigliserida dengan bantuan
enzim lipase dalam CPO tersebut.Tambun,R.2006
2.5. Proses Pengolahan Minyak Kelapa Sawit
Proses pengolahan TBS menjadi minyak dapat dilakukan dengan cara yang sederhana dan dapat pula dengan teknologi tinggi yang sudah biasa digunakan
oleh perkebunan-perkebunan besar yang menghasilkan minyak sawit mentah atau CPO Crude Palm Oildengan kualitas ekspor. Adapun tahapan proses
pengolahan minyak kelapa sawit adalah sebagai berikut:
2.5.1. Penerimaan Buah dan Sortasi
Buah yang diterima di PKS pertama-tama harus melalui jembatan timbang.Jembatan timbang berfungsi untuk mengontrol proses pengolahan buah
masuk, menghitung rendemen, sebagai dasar perhitungan pembayaran premi permanen dan buah pihak ketiga dan pencatatan produksi TBS kebun
pemasok.Dan jembatan timbang dikalibrasi secara rutin.Selanjutnya buah dibawa ke loading ramp yang berfungsi untuk penimbunan sementara TBS. di Loading
Ramp dilakukan sortasi panen untuk memastikan bahwa buah masuk berada dalam kondidi yang optimal untuk diektrak minyaknya dalam artian kandungan
minyak buah maksimal dan ALB yang rendah.
Bila TBS yang tidak memenuhi syarat kurang dari 50, biasanya TBS yang memenuhi syarat diterima pabrik sedangkan TBS yang tidak memnuhi
Universitas Sumatera Utara
syarat dikembalikan, sedangkan bila TBS yang tidak memenuhi syarat lebih dari 50 seluruh buah di dalam sebuah truk dikembalikan. Brondolan sebenarnya
sedapat mungkin dihindari dalam proses ekstrksi karena akan diperoleh rendemen yang relative rendah dan menyebabkan turunnya daya pemutihan bleachability
CPO yang dihasilkan. Umumnya terdapat 10 brondolan dari total buah yang diterima di pabrik kadar minyak dalam brondolan mencapai 37-45.
2.5.2. Perebusan Sterilisasi
Perebusan atau sterilisasi buah dilakukan dalam sterilizer yang berupa bejana bertekanan. Biasanya sterilizer dirancang untuk dapat memuat sampai 10 lori
dengan tekanan uap 3 kgcm
2
. Lori Adalah tempat buahyang dapat menampung buah 2,5
– 3,5 dari 5,0 ton. Fungsi lori yang berlubang dengan diameter 0,5 inch ini adalah untuk mempertinggi penetrasi uap pada bauh dan penetesan air
kondensat yang terdapat diantara buah. Sterilizer harus dilengkapi dengan katup pemngaman safety valve untuk menjaga tekanan di dalam sterilizer tidak
melebihi tekanan kerja maksimum yang diperkenankan. Tujuan dari sterilisasi ini adalah:
a Menonaktifkan enzim untuk mencegah kenaikan asam lemak bebas ALB
minyak yang akan dihasilkan b
Memudahkan pelepasan bbrondolan buah dari tandan c
Melunakkan buah untuk memudahkan dalam proses pelumatan di digester d
Prakondisi untuk biji agar tidak mudah pecah selama proses pengepresan dan pemecahan biji
Universitas Sumatera Utara
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan tekanan uap sebesar 2,8 – 3 kgcm
dengan lama sterilisasi sekitar 90 menit. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu sterillisasi :
a Tekanan uap dan lama sterilisasi
Tekanan uap dan lama sterilisasi kurang cukup akan mengakibatkan: 1.
Buah kurang masak, karena sebagian brondolan tidak terlepas dari tandannya dan akan menyebabkan kehilangan minyak dalam tandan
kosong yang meningkat 2.
Pelumatan dalam digerster tidak sempurna. Sehingga mengakibatkan proses pengepresan tidak sempurna dan mengakibatkan kerugian
minyak pada ampas dan biji bertambah 3.
Serat fiber menjadi basah. Sehingga mengakibatkan proses pembakaran dalam tungku ketel uap tidak komplit.
b Pembuangan udara dan air kondensat
Apabila udara di dalam sterilizer tidak dikeluarkan maka terjadi campuran udara dan uap yang mengakibatkan pemindahan panas dari uap ke buah
tidak sempurna.Udara yang masih ada di dalam sterilizer dapat memberikan pembacaan tekanan semu tidak nyata pada alat ukur tekanan
pressure gauge. c
Siklus sterilisasi Ada dua sistem yang digunakan yaitu double peak dua puncak dan triple
peak tiga puncak. Jumlah puncak dalam sterilisasi dilihat dari jumlah pembukaan atau penutupan dari uap masuk atau uap keluar selama
sterilisasi berlangsung yang diatur secara manual atau otomatik
Universitas Sumatera Utara
2.5.3. Penebahan Buah Threshing