Hasil dan Data Percobaan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1. Hasil dan Data Percobaan

Penentuan Kadar Minyak Buah Sawit pada Fraksi – 1 Kurang Matang pada Tanggal 04 Februari 2016. Berat 1 Tandan Buah Segar = 7400 g Setelah dipisahkan daging brondolan dari biji sawit, maka dilakukan proses ekstraksi dengan menggunakan pelarut n-heksan pada alat soklet. Adapaun hasilnya seperti pada tabel 4.1 Tabel 4.1. Berat Lapisan Brondolan Lapisan Berat Brondolan g Brondolan Luar 1,260 17,02 Tengah 1,160 15,67 Dalam 1,100 14,86 a. Brondolan = � � = , , � =17,02 Universitas Sumatera Utara b. Brondolan = � � = , , � =15,67 c. Brondolan = � � = , , � = 14,86 Tabel 4.2. Kadar Minyak Brondolan pada fraksi 2 Lapisan Berat Daging Brondolan g Berat minyak Setelah diekstraksi g Kadar Minyak Luar 105 g 18.9126g 55.51 Tengah 67 g 17.4050 g 38.49 Dalam 38 g 16.5806 g 22.91 a Kadar Minyak = �� � � � ℎ � � � = . x100 = 55.51 Universitas Sumatera Utara b Kadar minyak = �� � � � ℎ � � ℎ � � � = . x 100 =38.49 c Kadar Minyak = �� � � � � ℎ � � � = . x100 =22.91 1.2. Pembahasan Dari analisa yang dilakukan diketahui bahwa pada tanggal 04 Februari 2016, Kadar Minyak pada lapisan luar 55.51 , pada lapisan tengah 38.49 , dan pada lapisan dalam 22.91 . Hal ini disebabkan karena buah lapisan luar lebih matang dari pada buah lapisan tengah dan dalam sehingga menghasilkan minyak yang lebih banyak. Besarnya kadar minyak kelapa sawit disebabkan akibat terlaksananya pelaksanaan pemanenan yang baik dan sesuai standart matang panen dan serta pelaksanaan transfortasi pengankutan TBS dan Brondolan dari tempat pemungutan hasil TPH ke pabrik segera mungkin sehingga akan menghasilkan kadara minyak yang tinggi. Brondolan sebenarnya sedapat mungkin dihindari ada dalam proses ekstraksi karena biasanya akan diperoleh rendemen yang relative rendah dan menyebabkan turunnya daya pemutihan bleachability CPO yang Universitas Sumatera Utara dihasilkan. Umumnya terdapat 10 brondolan dari total buah yang diterima di pabrik Kadar Minyak dalam brondolan mencapai 37 – 45. Persilangan antara sawit Dura dengan Pesifera yang telah berumur 11 tahun, kenaikan persentasi pelukaan buah dari 10 menjadi 30 menghasilkan kenaikan kandungan minyak pada daging buah mesokarp dari kira kira 47,5 menjadi 50, atau naik sekitar 2,5. Pada saat yang bersamaan, kandungan asam lemak bebas juga mengalami kenaikan, yaitu dari 1,1 menjadi 2,1. Dapat disimpulkan bahwa kandungan minyak pada buah tergantung kepada kematangan buah, dimana kandungan minyak pada buah akan maksimum jika buah sudah benar-benar matang, dan kandungan minyaknya akan sedikit jika buah belum matang. Universitas Sumatera Utara BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan 1. Hasil yang diperoleh diketahui bahwa pada tanggal 04 Februari 2016, Persen Kadar Minyak pada lapisan luar 55.51 , pada lapisan tengah 38.49 , dan pada lapisan dalam 22.91 . Hal ini disebabkan karena buah lapisan luar lebih matang dari pada buah lapisan tengah dan dalam sehingga menghasilkan minyak yang lebih banyak. 5.2.Saran 1. Diharapkan agar lebih berhati-hati pada saat pengambilan labu alas yang berisi minyak di dalam desikator agar tidak terjatuh ataupun minyak curah kedalamnya. 2. Diharapkan agar lebih memperhatikan hal-hal yang dapat meningkatkan mutu, pertumbuhan dan produksi kelapa sawit. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Kelapa Sawit