manusia, sumber daya alam, dan sumber daya keuangan dengan tujuan mencapai keberhasilan usaha perkebunan kelapa sawit. Risza, S.1994.
2.2. Varietas Kelapa Sawit
Ada beberapa varietas tanaman kelapa sawit yang telah dikenal.Dibedakan berdasarkan tebal tempurung daging buah atau berdasarkan warna kulit buahnya,
dan ada juga beberapa varietas unggul yang mempunyai beberapa keistimewaan yaitu, mampu menghasilkan produksi yang lebih baik dibandingkan dengan
varietas lainnya. 1.
Pembagian varietas berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah Berdasarakan ketebalan tempurung dan daging buah dikenal lima varietas
kelapa sawit, yaitu: a
Dura Tempurung cukup tebal antara 2-8 mm dan tidak terdapat lingkaran sabut
pada bagian luar tempurung.Daging buah relative tipis dengan presentase daging buah terhadap buah bervariasi antara 35-50.
b Pesifera
Ketebalan tempurng sagat tipis tetapi daging buahnya tebal.Persentase daging buah terhadap buah cukup tinggi. Jenis Pesifera tidak dapat
diperbanyak tanpa menyilangkan dengan jenis yang lain. Oleh sebab itu dalam persilangan dipakai sebagai pohon induk jantan. Penyerbukan
silang anatara Pesifera dengan Dura akan menghasilkan varietas Tenera. c
Tenera Varietas ini memepunyai sifat-sifat yang bersal dari kedua induknya, yaitu
Dura dan
Pesifera.Varietas inilah
yang banyak
ditanam
Universitas Sumatera Utara
diperkebunan.Tempurung menipis, ketebalannya berkisar anatara 0,5-4 mm, dan terdapat lingkaran serabit disekelilingnya. Presentase daging
buah terhadap bua tinggi, anatar 60-96.Tandan buah yang dihasilkan oleh Tenera lebih banyak daripada Dura, tetapi ukuran tandannya relatif
lebih kecil. Pembagian varietas berdasarkan warna kulit buah
Ada 3 varietas kelapa sawit yang terkenal berdasarkan perbedaan warna kulitnya. Varietas-varietas tersebut adalah:
a Nigrescens
Buah berwarna ungu sampai hitam pada waktu muda dan berubah menjadi jingga kehitam-hitaman pada waktu masa.Varietas ini banyak ditanam
diperkebunan.
b Virescens
Pada waktu muda buahnya berwarna hijau dan ketika masak warna buah berubah menjadi jingga kemerahan, tetapi ujungnya tetap kehijauan.
Varietas ini jarang dijumapai di lapangan
c Albescens
Pada waktu muda buah berwarna keputih-putihan, sedangkan setelah masak menjadi kekuning-kuningan dan ujungnya berwarna ungu
kehitaman.Varietas ini juga jarang dijumpai.
2. Varietas unggul
Varietas-varietas unggul tersebut dihasilkan melalui hibridisasi atau persilangan buatan antara varietas Dura sebagai induk betina dengan varietas
Universitas Sumatera Utara
Pesifera sebagai induk jantan.Varietas tersebut mempunyai kualitas dan kuantitas yang lebih baik dibandingkan varietas lainnya. Tim Penulis. 1997.
2.3. Panen Kelapa Sawit