2.2.4 Pengelolaan Sampah
Berdasarkan pendapat para ahli yang dikutip dalam Didik Sarudji 2010, dapat disimpulkan bahwa sampah adalah semua jenis bahan padat, termasuk
cairan dalam kontener yang dibuang sebagai bahan buangan yang tidak bermanfaat atau barang-barang yang dibuang karena kelebihan. Masalah sampah
sudah merupakan maslah sosial yang artinya ditimbulkan oleh masyarakat dan harus diatasi secara bersama-sama. Pengelolaan yang tidak baik akan
mengganggu kesehatan masyarakat karena dapat menjadi sarang vektor, sumber infeksi, sumber pencemar karena bahan-bahan berbahaya yang didalamnya,
mengganggu estetika bahkan ekosistem. Menurut Mukono 2000, sampah padat dapat dibagi menjadi beberapa
kategori, sperti berikut: a.
Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya 1.
Organik, misalnya sisa makanan, daun, sayur, dan buah. 2.
Anorganik, misalnya logam, pecah-belah, abu, dan lain-lain b.
Berdasarkan dapat atau tidaknya dibakar 1.
Mudah terbakar, misalnya kertas plastik, daun kering, kayu 2.
Tidak mudah terbakar, misalnya kaleng, besi, gelas, dan lain-lain c.
Berdasarkan dapat atau tidaknya membusuk 1.
Mudah membusuk, misalnya sisa makanan, potongan daging, dan sebagainya
2. Sulit membusuk, misalnya plastik, karet dan kaleng, dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
d. Berdasarkan ciri atau karakteristik sampah
a. Garbage, terdiri atas zat- zat yang mudah membusuk dan dapat terurai
dengan cepat, khususnya jika cuaca panas. b.
Rubbish yang terdiri dari dua, yaitu rubbish mudah terbakar terdiri atas zat-zat organik seperti kertas, kayu , karet dan rubbish tidak mudah
terbakar terdiri atas zat-zat anorganik, misalnya kaca, kaleng. c.
Ashes, semua sisa pembakaran dari industri d.
Street sweeping, sampah dari jalan atau trotoar akibat aktivitas mesin atau manusia
e. Dead animal, bangkai binatang besar anjing, kucing, dan sebagainya
yang mati akibat kecelakaan atau secara alami f.
House hold refuse, atau sampah campuran misalnya garbage, ashes, rubbish yang berasal dari perumahan
g. Abandoned vehicle, berasal dari bangkai kendaraan
h. Demolision waste, berasal dari hasil sisa-sisa pembangunan gedung.
i. Sampah industri, berasal dari pertanian, perkebunan, dan industri
j. Santage solid, terdiri atas benda-benda solid atau kasar yang biasanya
berupa zat organik, pada pintu masuk pusat pengolahan limbah cair. k.
Sampah khusus, atau sam pah yang memnerlukan penanganan khusus seperti kaleng atau zat radioaktif
Menurut Slamet 2009, pengaruh sampah terhadap kesehatan dapat dikelompokkan menjadi efek langsung dan tidak langsung. Yang dimaksud
dengan efek langsung adalah efek yang disebabkan karena kontak yang langsung
Universitas Sumatera Utara
dengan sampah tersebut. Misalnya saja seperti sampah beracun, sampah yang korosif terhadap tubuh, sampah yang karsinogen, teratogenik dan sebagainya.
Selain itu, ada pula sampah yang mengandung kuman patogen sehingga dapat menimbulkan penyakit. Sampah ini dapat berasal dari sampah rumah tangga
selain sampah industri. Pengaruh tidak langsung dapat dirasakan masyarakat akibat proses
pembusukan, pembakaran dan pembuangan sampah. Dekomposisi sampah biasanya terjadi secara aerobik, dilanjutkan secara fakultatif dan secara anaerobik
apabila oksigen telah habis. Dekomposisi anaerobik akan menghasilkan cairan yang disebut leachate beserta gas. Leachate atau lindi ini adalah cairan yang
mengandung zat padat tersuspensi yang sangat halus dan hasil penguraian mikroba Slamet, 2009.
Efek tidak langsung lainnya berupa penyakit bawaan vektor yang berkembang biak di dalam sampah. Sampah bila ditimbun sembarangan dapat
menjadi sarang lalat dan tikus. Lalat merupakan vektor berbagai macam penyakit perut. Demikian juga halnya dengan tikus, selain merusak harta benda
masyarakat, tikus juga sering membawa pinjal yang dapat menyebarkan penyakit pes Slamet, 2009.
2.3 Keluhan Kesehatan