d. Kebersihan tangan, kaki, dan kuku
Seperti halnya kulit, tangan, kaki dan kuku harus dipelihara dan ini tidak terlepas dari kebersihan lingkungan sekitar dan kebiasaan hidup sehari-hari.
Selain idah dipandang mata, tangan,kaki dan kuku yang bersih juga mengindarkan kita dari berbagai penyakit. Kuku dan tangan yang kotor dapat menyebabkan
bahaya kontaminasi dan menimbulkan penyakit-penyakit tertentu. Untuk menghindari hal tersebut maka perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Membersihkan tangan sebelum makan
2. Memotong kuku secara teratur
3. Membersihkan lingkungan
4. Mencuci kaki sebelum tidur
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Personal Hygiene
Menurut Tarwoto dan Wartonah 2010, ada beberapa faktor yang mempengaruhi Personal Hygiene seperti:
1. Citra tubuh, yaitu gambaran individu terhadap dirinya sangat
mempengaruhi kebersihan diri. Misalnya, karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
2. Praktik sosial, yaitu seperti pada anak-anak yang selalu dimanja dalam hal
kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
Universitas Sumatera Utara
3. Status sosioekonomi, yaitu personal hygiene memerlukan alat dan bahan
seperti sabun,pasta gigi,sikat gigi, sampo, dan alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk membelinya
4. Pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang personal hygiene sangat penting
karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes meulitus yang harus selalu menjaga
kebersihan kakinya. 5.
Budaya, yaitu seperti sebagian masyarakat menganggap jika individu menderita penyakit tertentu,maka individu tersebut tidak boleh mandi.
6. Kebiasaan seseorang, yaitu seperti beberapa orang memiliki kebiasaan
seperti menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sampo, sabun, dan lain-lain.
7. Kondisi fisik, yaitu pada saat kondisi fisik sedang tidak bagus atau bahkan
tidak dapat berfungsi dengan baik tentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan dari orang lain.
2.1.4 Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hygiene
Menurut Tarwoto dan Wartonah 2010, apabila seseorang tidak merawat diri maka dirinya akan dengan mudah terkena penyakit. Penyakit merupakan
dampak dari kurangnya personal hygiene pada seseorang. Berikut dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene:
1. Dampak fisik Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena
tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran
Universitas Sumatera Utara
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, serta gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak psikososial Masalah sosial yang berhubungan dengan personal
hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi
sosial. Bagi penyandang disabilitas,menjaga personal hygiene tentu merupakan
hal yang sangat penting dilakukan, namun kesulitan tentu akan dialami jika sarana nya tidak memungkinkan untuk digunakan oleh penyandang disabilitas. Menurut
Jones, Parker, Reed 2002, berikut kegiatan penyandang disabilitas dalam menjaga personal hygiene nya dan solusi yang ditawarkan bagi kemudahan
mereka untuk melaksanakannya. Kegiatan
Solusi Sarana untuk mandi
- Untuk yang tidak bisa duduk, duduk
menggunakan ban yang berbentuk seperti tabung, atau tambahan tali di
kolam Werner, 1987 -
Kursi pendekbangkuataupun
box untuk mereka yang tidak mampu
berdiri atau jongkok selama mandi Werner, 1987: 346; Musenyente,2002
Pegangan bambutalistring
dapat menjadi
penuntun penyandang
Universitas Sumatera Utara
tunanetra untuk sampai ke tempat pemandian Helander et al, 1989:2
- Papan pencuci dari kayu atau bilah
bambu bagi mereka yanng mencuci berbaring Werner, 1987
- Rekomendasi untuk desain kamar
mandi, mencuci cekungan untuk pengguna
kursi roda
UNESCAP,1995a:Lampiran II Kursi toilet dengan lubang dipotong
membuatnya lebih muda untuk mencuci pantat dan alat kelamin saat duduk
WHO, 1996b:65 Kegiatan mandi pribadi
- Sapuan mitt, seperti sarung tangan
yang terbuat dari sepotong handuk untuk mereka yang susah bergerak
WHO,1993, 1996b, 1989:37 -
Spons atau sikat atau handuk bergagang panjang dengan gagang
lingkaran, bagi
mereka yang
gerakannya terbatas, tambahan tali pada sabun, botol pencet pada sampo
untuk mereka
yang gerakannya
Universitas Sumatera Utara
terbatas WHO,1996 Pembersihan gigi dan pembersihan
kuku -
Sikat gigi berdiri untuk penyandang disabilitas yang tidak bisa memegang
sikat gigi, kuku sikat dengan cangkir hisapMusenyente, 2002.
Pembersihan pakaian, piring -
Meja pencuci
pakaian untuk
pengguna kursi roda Heleander et al,1989
- Fasilitas mencuci dengan tambahan
ruang untuk lutut di bawah bagi orang duduk Werener, 1987
2.2 Sanitasi Dasar