Gambaran Umum Tempat Penelitian .1 Demografi

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Demografi Yayasan Panti Karya Hephata terletak di Jl.Hephata Desa Sintong Marnipi Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara. Panti Karya Hephata berdiri pada tanggal 23 Desember 1923 oleh Tuan Robert Richtig sebagai pemekaran pelayanan kusta di Hutasalem. Panti Karya Hephata telah melayani berbagai tingkat dan jenis diffabel yang meliputi tunanetra, tunarungu, retardasi mental tunagrahita dan tunadaksa. Hingga saat ini sudah ribuan yang dilayani Panti Karya Hephata baik yang sudah meninggal dunia, yang tinggal di pusat rehabilitasi, dan yang sudah kembali berbaur dan berkarya di tengah masyarakat. Panti Karya Hephata terdiri dari 9 asrama yang dihuni oleh para diffabel yaitu asrama Philip BAK 1, asrama Philip BAK 2, asrama Philip BAK 3, asrama Rithtig 3, asrama Margareth 1, asrama Johannes putera,asrama Johannes puteri, asrama Lucius 1, dan asrama Lucius 2. Kemudian ada 2 buah guest house untuk tamu, dan 4 asrama untuk tempat tinggal staff. Universitas Sumatera Utara 4.2.1 Karakteristik Responden Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden di Panti Karya Hephata Laguboti Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016 Karakteristik Penyandang Disabilitas N Umur tahun 0-13 14-16 17-60 15 9 39 23,8 14,3 61,9 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 30 33 47,6 52,4 Pendidikan Tidak ada SD SMA 46 14 3 73,0 22,2 4,8 Jenis Disabilitas Tunanetra Tunarungu Tunadaksa Tunagrahita Tunaganda 10 3 4 26 20 15,9 4,8 6,3 41,3 31,7 Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah penyandang disabilitas di Panti Karya Hephata Laguboti sebagian besar berumur 17-60 tahun sebanyak 39 orang 61,9, dengan jenis kelamin yang lebih banyak perempuan sebanyak 33 orang 52,4. Pendidikan responden sebagian besar tidak memiliki pendidikan sebanyak 46 orang 73,0 dengan jenis disabilitas yang lebih banyak tunagrahita yaitu sebanyak 26 orang 41,3. Universitas Sumatera Utara 4.2.2 Personal Hygiene Responden Tabel 4.2 Distribusi Personal Hygiene Responden di Panti Karya Hephata Laguboti Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016 Benar Salah Personal Hygiene n n Kebersihan Kulit Berapa kali mandi sehari Bagaimana cara mandi Bagaimana kebiasaan dalam penggunaan sabun 56 63 60 88,9 100 95,2 7 3 11,1 0,0 4,8 Kebersihan Tangan dan Kuku Bagaimana cara mencuci tangan Apakah mencuci tangan sebelum dan sesudah makan Berapa kali memotong kuku 6 59 32 9,5 93,7 50,8 57 4 31 90,5 6,3 49,2 Kebersihan Gigi Apakah memakai sikat gigi sendiri Bagaimana meletakkan sikat gigi setelah digunakan Apakah menyikat gigi setiap selesai mandi 63 55 9 100 87,3 14,3 0,0 8 54 0,0 12,7 85,7 Kebersihan Pakaian Apakah anda mengganti baju yang telah dipakai seharian sebelum tidur Apakah anda menjemur pakaian yang dicuci dibawah terik matahari Apakah anda mengganti baju setelah berkeringat 39 46 6 61,9 73,0 9,5 24 17 57 38,1 27,0 90,5 Kebersihan Tempat Tidur dan Sprei Berapa kali mengganti sprei Sprei yang digunakan sebelum tidur sudah dibersihkan terlebih dahulu Berapa kali menjemur kasur dan bantal 25 31 24 39,7 49,2 38,1 38 32 39 60,3 50,8 61,9 Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa untuk kebersihan kulit, responden pada umumnya mandi 2 kali sehari yaitu sebanyak 56 orang 88,9. Hal ini Universitas Sumatera Utara disebabkan karena panti menetapkan jadwal mandi 2 kali sehari yaitu pada pagi hari sebelum ibadah dan sore hari setelah gotong royong. Seluruh responden juga mandi dengan air dan sabun dan menggosok kulit kemudian seluruh tubuh disiram air sampai bersih dan pada umumnya responden mandi dengan memakai sabun sendiri yaitu sebanyak 60 orang 95,2 hal ini disebabkan karena panti memberikan jatah sabun kepada masing-masing reponden dengan jumlah yang sama. Untuk kebersihan tangan dan kuku responden pada umumnya tidak membasuh kedua tangan dengan air yang mengalir dan menggosok kedua permukaan tangan dan sela-sela jari dengan sabun dan disiram dengan air mengalir lalu tangan dikeringkan dengan lap yang bersih yaitu sebanyak 57 orang 90,5. Hal ini disebabkan karena panti tidak menyediakan wastafel atau fasilitas untuk mencuci tangan dengan air mengalir didukung juga oleh keterbatasan fisik responden yang menyebabkan responden kesulitan melakukannya. Pada umumnya responden mencuci tangan sebelum dan sesudah makan yaitu sebanyak 59 orang 93,7 Untuk kebersihan kuku reponden, lebih banyak responden yang memotong kuku setiap sudah panjang yaitu sebanyak 32 orang 50,8, untuk kebersihan gigi seluruh responden memakai sikat gigi sendiri yaitu sebanyak 63 orang 100 dan pada umumnya responden menyimpan sikat gigi di dalam ember masing-masing setiap selesai dipakai yaitu sebanyak 55 orang 87,3, dan tidak menyikat gigi setiap selesai mandi yaitu sebanyak 54 orang 85,7. Universitas Sumatera Utara Untuk kebersihan pakaian responden, sebagian besar responden mengganti baju yang telah dipakai seharian sebelum tidur yaitu sebanyak 39 orang 61,9 dan menjemur pakaian yang dicuci dibawah terik matahari yaitu sebanyak 46 orang 73,0 dan pada umumnya responden tidak mengganti baju setelah berkeringat yaitu sebanyak 57 orang 90,5` Untuk kebersihan tempat tidur dan sprei responden, sebagian besar responden tidak mengganti sprei minimal dua kali seminggu yaitu sebanyak 38 orang 60,3 dan pada umumnya responden tidak membersihkan tempat tidur dan sprei sebelum digunakan yaitu sebesar 32 orang 50,8. Responden juga sebagian besar tidak menjemur kasur dan bantal minimal dua kali seminggu sebanyak yaitu 39 orang 61,9. Tabel 4.3 Kategori Personal Hygiene Responden di Panti Karya Hephata Laguboti Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016 Personal Hygiene N Kebersihan Kulit Baik Buruk 56 7 88,9 11,1 Kebersihan Tangan dan Kuku Baik Buruk 2 61 3,2 96,8 Kebersihan Pakaian Baik Buruk 3 60 4,8 95,2 Kebersihan Gigi Baik Buruk 7 56 11,1 88,9 Kebersihan Tempat Tidur dan Sprei Baik Buruk 14 49 22,2 77,8 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa dari 63 orang responden pada umumnya dikategorikan baik pada kebersihan kulit yaitu sebanyak 56 orang 88,9. Hal ini disebabkan karena responden yang pada umumnya sudah mandi 2 kali sehari, dan seluruhnya mandi dengan air dan sabun dan menggosok kulit kemudian seluruh tubuh disiram air sampai bersih dan pada umumnya responden telah memakai sabun sendiri. Responden dikategorikan buruk pada kebersihan tangan dan kuku yaitu sebanyak 61 orang 96,8,hal ini disebabkan karena pada umumnya responden tidak menyuci tangan dengan air mnegalir dan menggosok permukaan tangan serta sela-sela jari menggunakan sabun dan disiram dengan air mengalir lalu tangan dikeringkan dengan lap yang bersih. Pada umumnya responden dikategorikan buruk pada kebersihan pakaian yaitu sebanyak sebanyak 60 orang 95,2, hal ini disebabkan sebagian besar responden tudak mengganti pakaian yang dikenakan setiap setelah berkeringat. Pada kebersihan gigi pada umumnya dikategorikan buruk yaitu sebanyak 56 orang 88,9, hal ini disebabkan karena pada umumnya responden tidak menggosok gigi setiap sehabis mandi. Seperti yang sudah ditetapkan bahwa mandi wajib 2 kali sehari, maka menyikat gigi juga seharusnya minimal 2 kali sehari.Sebagian besar responden dikategorikan buruk pada kebersihan tempat tidur dan sprei yaitu sebanyak 49 orang 77,8, hal ini disebabkan sebagian besar responden tidak mengganti sprei minimal dua kali seminggu. Pada umumnya responden tidak membersihkan sprei sebelum digunakan, dan sebagian besar responden juga tidak enjemaur kasurndan bantal minimal dua kali seminggu. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Kategori Personal Hygiene Total Responden di Panti Karya Hephata Laguboti Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016 Personal Hygiene N Baik Buruk 18 45 28,6 71,4 Pada tabel 4.4 diketahui bahwa dari 63 orang responden sebagian besar responden dikatakan memiliki personal hygiene yang buruk yaitu sebanyak 45 orang 71,4. Hal ini disebabkan karena pada umumnya responden dikategorikan buruk pada kebersihan tangan dan kuku serta gigi, dan sebagian besar responden dikategorikan buruk pada kebersihan pakaian, dan tempat tidur dan sprei. Responden pada umumnya dikategorikan baik hanya pada kebersihan kulit. Tabel 4.5` Observasi Kebersihan Tangan, Kuku, Gigi, Pakaian, dan Tempat Tidur Responden di Panti Karya Hephata Laguboti Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016 Personal Hygiene Bersih Tidak Bersih n n Tangan 33 52,4 30 47,6 Kuku 25 39,7 38 60,3 Gigi 18 28,6 45 71,4 Pakaian 33 52,4 30 47,6 Tempat Tidursprei 23 36,5 40 63,5 Pada tabel 4.5 diketahui bahwa dari 63 orang responden, lebih banyak responden yang kebersihan tangannya baik yaitu sebanyak 33 orang 52,4. Universitas Sumatera Utara Namun sebagian besar responden memiliki kebersihan kuku yang buruk yaitu sebanyak 38 orang 60,3, hal ini disebabkan lebih banyak responden yang memotong kuku hanya setiap kuku sudah panjang dan kotor. Sebagian besar responden memiliki kebersihan gigi yang buruk juga yaitu sebanyak 45 orang 71,4, hal ini disebabkan pada umumnya responden yang tidak menyikat gigi setiap sehabis mandi. Responden terkadang tidak menyikat gigi sama sekali dalam sehari hingga menyebabkan gigi responden tampak kotor dan dipenuhi plak. Untuk kebersihan pakaian lebih banyak responden yang kebersihan pakaiannya baik yaitu sebanyak 33 orang 52,4 dan sebagian besar responden memiliki kebersihan tempat tidur dan sprei yang buruk yaitu sebanyak 40 orang 63,5, hal ini disebabkan sebagian responden tidak membersihkan sprei dan tempat tidur terlebih dahulu sebelum digunakan, sebagian besar responden juga tidak menjemur kasur dan bantal minimal dua kali seminggu. Universitas Sumatera Utara 4.2.3 Sanitasi Dasar Asrama Penyandang Disabilitas di Panti Karya Hephata Laguboti Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016 Tabel 4.6 Observasi Sanitasi Dasar Asrama Sanitasi Dasar N Sarana Air Bersih Tidak ada Ada, bukan milik sendiri, berbau, berwarna, dan berasa Ada, bukan milik sendiri, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa Ada, milik sendiri, tidak berbau, tidak berwarna,dan tidak berasa 9 0,0 0,0 100 0,0 JambanSarana Pembuangan Kotoran Tidak ada Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke sungai atau kolam Ada, bukan leher angsa, ada tutup, dialiskan ke sungaikolam Ada, bukan leher angsa, septic tank Ada, leher angsa, septic tank 9 0,0 0,0 0,0 0,0 100 Sarana Pembuangan Air Limbah SPAL Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air jarak dengan sumber air10 meter Ada, dialirkan ke selokan terbuka Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air jarak dengan sumber air10 meter Ada, dialirkan ke selokan tertutup saluran kota untuk diolah lebih lanjut 9 0,0 0,0 100 0,0 0,0 Sarana Pembuangan Sampah Tidak ada Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup Ada, kedap air dan tidak bertutup Ada, kedap air dan bertutup 2 7 22,2 77,8 0,00 0,00 Universitas Sumatera Utara Pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dari 9 asrama, semua asrama 100 memiliki sarana air bersih yang bukan milik sendiri, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Semua asrama 100 juga memiliki jamban yang leher angsa, memiliki septic tank. Semua asrama 100 juga memiliki sarana pembuangan air limbah yang dialirkan ke selokan terbuka. Sebagian besar asrama memiliki sarana pembuangan sampah namun tidak kedap air dan tidak ada tutup yaitu sebanyak 7 asrama 77,8. Tabel 4.7 Kategori Sanitasi Dasar di Panti Karya Hephata Laguboti Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016 Sanitasi Dasar N Sehat =334 Tidak Sehat 334 9 0,0 100 Pada tabel 4.9 diketahui bahwa dari 9 asrama, seluruh asrama dikategorikan tidak sehat yaitu sebanyak 9 asrama 100. Hal ini disebabkan karena sumber air bersih yang tidak milik sendiri, limbah yang tidak dialirkan ke selokan tertutup untuk diolah lebih lanjut, serta tempat sampah yang tidak kedap air dan tidak memiliki tutup. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Observasi Kondisi Fisik Asrama Penyandang Disabilitas di Panti Karya Hephata Laguboti Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016 Kondisi Fisik N Langit-langit Tidak ada Ada, kotor, sulit dibersihkan Ada, bersih, tidak rawan kecelakaan 7 2 0,0 77,8 22,2 Dinding Bukan tembok terbuat dari anyaman bambuilalang Semi permanensetengah tembokpasangan bata atau batu yang tidak diplesterpapan yang tidak kedap air Permanen tembokpasangan batu bata yang diplester, papan kedap air 2 7 0,0 22,2 77,8 Lantai Tanah Papan anyaman bambu dekat dengan tanah plesteran yang retak dan berdebu Diplesterubinkeramikpapan 9 0,0 0,0 100 Jendela kamar tidur Tidak ada Ada 2 7 22,2 77,7 Ventilasi Tidak ada Ada, luas ventilasi 10 dari luas lantai Ada, luas ventilasi 10 dari luas lantai 9 0,0 0,0 100 Pencahayaan Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk membaca Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca dengan normal Terang dan tidak silau sehingga dapat membaca dengan normal 3 6 0,0 33,3 66,7 Tabel 4.8 diketahui bahwa dari 9 asrama tidak ada yang tidak memiliki langit-langit. Sebagian besar asrama memiliki langit-langit tetapi kotor dan sulit dibersihkan, tidak ada asrama yang memiliki dinding yang bukan tembok, sebagian besar asrama memiliki dinding yang permanen yaitu sebanyak 7 Universitas Sumatera Utara asrama 77,8 dan seluruh asrama memiliki lantai ubin sebanyak 9 asrama 100. Dari 9 asrama, sebagian besar memiliki jendela kamar tidur yaitu sebanyak 7 asrama 77,8 dan semua asrama yaitu sebanyak 9 asrama 100 yang memiliki ventilasi 10 luas lantai, dan sebagian besar asrama memiliki pencahayaan terang dan tidak silau yaitu sebanyak 6 asrama 66,6. Tabel 4.9 Kategori Kondisi Fisik Asrama Penyandang Disabilitas di Panti Karya Hephata Laguboti Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016 Kondisi Fisik N Baik =9 Buruk 9 7 2 77,8 22,2 Pada tabel 4.7 diketahui bahwa dari 9 asrama, sebagian besar asrama dikategorikan baik yaittu sebanyak 7 asrama 77,8. Hal ini disebabkan seluruh asrama yang memiliki langit-langit, dinding tembok, dan lantai ubin. Sebagian besar asrama memiliki jendela kamar tidur dan semua asrama memiliki ventilasi 10 dari luas lantai dan pencahayaan yang terang dan tidak silau. Universitas Sumatera Utara 4.2.4 Keluhan Kesehatan Responden di Panti Karya Hephata Laguboti Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016 Tabel 4.10 Distribusi Keluhan Kesehatan Responden Keluhan Kesehatan Ada Tidak n n Diare 12 19,0 51 81,0 Sakit Gigi 3 4,8 60 95,2 Gatal-Gatal 33 52,4 30 47,6 Pada tabel 4.10 diketahui bahwa, dari 63 responden, lebih banyak mengalami keluhan kesehatan gatal-gatal yaitu sebanyak 33 orang 52,4, sebanyak 12 orang 19,0 mengalami keluhan kesehatan diare, sebanyak 3 orang 4.8 mengalami keluhan kesehatan sakit gigi. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Gambaran Perilaku Penghuni Tentang Personal Hygiene, Sanitasi Dasar, Perumahan Sehat Serta Keluhan Kesehatan Kulit Di Asrama Putra USU Medan.

6 63 130

Gambaran Perilaku Penghuni tentang Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar, Komponen Fisik dan Fasilitas Sanitasi Dasar, serta Keluhan Kesehatan Kulit Penghuni di Asrama Putri USU Tahun 2014

11 78 148

Hubungan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar, Personal Hygine Ibu Balita dan Kebiasaan Jajan dengan Riwayat Penyakit Diare pada Balita Daerah Sepanjang Aliran Sungai Citarum di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung Tahun 2014

1 23 195

POLA ASUH ORANGTUA PENYANDANG DISABILITAS (TUNANETRA) TERHADAP ANAKNYA DI PANTI KARYA HEPHATA LAGUBOTI.

2 13 25

Personal Hygiene, Sarana Sanitasi Dasar, serta Keluhan Kesehatan pada Penyandang Disabilitas di Panti Karya Hephata Laguboti Toba Samosir Tahun 2016

0 0 15

Personal Hygiene, Sarana Sanitasi Dasar, serta Keluhan Kesehatan pada Penyandang Disabilitas di Panti Karya Hephata Laguboti Toba Samosir Tahun 2016

0 0 2

Personal Hygiene, Sarana Sanitasi Dasar, serta Keluhan Kesehatan pada Penyandang Disabilitas di Panti Karya Hephata Laguboti Toba Samosir Tahun 2016

0 0 6

Personal Hygiene, Sarana Sanitasi Dasar, serta Keluhan Kesehatan pada Penyandang Disabilitas di Panti Karya Hephata Laguboti Toba Samosir Tahun 2016

0 2 26

Personal Hygiene, Sarana Sanitasi Dasar, serta Keluhan Kesehatan pada Penyandang Disabilitas di Panti Karya Hephata Laguboti Toba Samosir Tahun 2016

0 0 3

Personal Hygiene, Sarana Sanitasi Dasar, serta Keluhan Kesehatan pada Penyandang Disabilitas di Panti Karya Hephata Laguboti Toba Samosir Tahun 2016

0 0 21