maka tidak akan timbul bahaya kontaminasi pada air sumur, karena bisa dikendalikan dengan berbagai persyaratan dalam pembuatan kakus atau
sumurnya. Tetapi apabila tinja tidak dibuang pada tempat tertentu atau tidak diketahui pasti tempat pembuangannya, maka akan membahayakan air tanah
karena terkontaminasi, dan sulit untuk mengendalikannya 2.
Pencemaran Air Tanah Menurut Purdom 1980 yang dikuitp oleh Didik Sarudji 2010, tinja
yang disertai bakteri tinja dapat mencapai air tanah dengan dua cara 1 polutan merembas bersama air hujan di permukaan tanah dan masuk ke dalam tanah dan
akhirnya mencapai air tanah; 2 penetrasi pencemar dari cesspool atau kakus, langsung ke dalam air tanah.
b. Teknik Pembuangan Tinja
Dalam penyediaan pembuangan tinja ini diperlukan beberapa persyaratan sebagai berikut:
1. Tidak menimbulkan kontaminasi pada air tanah dan sumber air atau
sumur. 2.
Tidak menimbulkan kontaminasi pada air permukaan. 3.
Tidak menimbulkan kontaminasi pada tanah permukaan. 4.
Tinja tidak dapat dijangkau oleh lalat atau binatang lainnya. 5.
Tidak menimbulkan bau dan terlindung dari pandangan, serta memenuhi syarat estetika lainnya.
6. Metode yang digunakan sederhana, tidak mahal baik dari segi konstruksi
maupun pengoperasian serta perawatannya.
Universitas Sumatera Utara
c. Jenis-Jenis Jamban
Menurut Mubarak dan Chayatin 2009, jenis-jenis jamban dibedakan berdasarkan konstruksi dan cara menggunakannya yaitu: jamban cemplung,
jamban plengsengan, jamban bor, angsalatrine water seal latrine, jamban di atas balong empang , septic tank .
Menurut Endradita G 2002, toilet untuk penyandang cacat harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:
- Toiletkamar mandi harus dilengkapi dengan tampilan rambusimbol
“penyandang cacat” pada bagian luarnya -
Harus memiliki ruang gerak yang cukup untuk pengguna kursi roda -
Ketinggian tempat duduk kloset harus sesuai dengan ketinggian pengguna kursi roda 40-50cm
- Harus dilengkapi dengan pegangan rambat handrail yang mimiliki posisi
dan ketinggian disesuaikan dengan pengguna kursi roda dan penyandang cacat yang lain. Pegangan disarankan memiliki bentuk siku-siku mengarah
ke atas untuk membantu pergerakan pengguna kursi roda. -
Letak kertas tissu, air, kran air atau pancuran dan perlengkapan seperti sabun dan pengering tangan harus dipasang sedemikian hingga mudah
digunakan oleh orang yang memiliki keterbatasan fisik dan pengguna kursi roda.
- Bahan dan penyelesaian lantai harus tidak licin
Universitas Sumatera Utara
- Pada tempat-tempat yang mudah dicapai, seperti pada daerah pintu masuk,
dianjurkan untuk menyediakan tombol bunyi darurat bila sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.
Menurut Hazel dan Bob 2005, konstruksi jamban bagi penyandang disabilitas lebih dikhususkan karena disabilitas yang disandang mereka. Jika pada
orang normal jamban yang biasa digunakan pada umumnya adalah jamban leher angsa. Wc jongkok, dan sebagainya maka pada penyandang disabilitas ada
tambahan khusus yang perlu diperhatikan.
Gambar 2.1: WC duduk dengan pegangan untuk membantu WC tipe ini dianjurkan untuk penyandang disabilitas yang kesulitan untuk
jongkok. Cocok digunakan oleh pengguna kursi roda, tuna daksa yang tidak bisa duduk jongkok, dan dianjurkan juga untuk penyandang tunanetra karena disertai
dengan dua pegangan di sisi kiri dan sisi kanan. Dudukan WC yang didesain agak tinggi menghindari penyandang tunanetra untuk terjatuh ke dalam lobang WC.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 : WC jongkok dengan pegangan untuk membantu WC tipe ini dianjurkan untuk penyandang disabilitas yang kesulitan untuk
jongkok tetapi tidak memiliki kursi roda. Cocok digunakan oleh tuna daksa yang tidak bisa duduk jongkok, tetapi tidak dianjurkan untuk penyandang tunanetra
karena berisiko tinggi menyebabkan mereka terjatuh ke lubang WC karena jarak WC yang hampir rata dengan lantai.
2.3 Desain jamban modern
Universitas Sumatera Utara
Desain jamban modern ini banyak ditemukan di luar negeri. Namun masih jarang ditemukan di Indonesia.
2.2.3 Pembuangan Air Limbah
Air limbah dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga, perkantoran, komersial, dan industri. Yang berasal dari rumah tangga termasuk yang berasal dari toilet,
kamar mandi, dapur, bak cuci, air cucuran atap, dan sebagainya yang dibuang melalui saluran air limbah. Pembuangan air limbah rumah tangga dipisahkan
dalam golongan air limbah yang masih boleh digunakan untuk menyiram tanaman atau didaur ulang untuk penggelontor toilet yang biasa disebut sebagai graywater,
dan air limbah lainnya yang perlu pengolahan sebelum dilepas ke lingkungan disebut blackwater. Hanya sekitar 5 kebutuhan air rumah tangga yang
dikonsumsi baik untuk minum atau memasak makanan, 95 di antaranya menjadi air limbah Moeller, 2005. Air limbah rumah tangga berasal dari kegiatan di
dapur, kamar mandi, penggelontor toiletkakus, pencucian alat, pencucian pakaian, dan sebagainya.
Menurut Sarudji 2010, sistem pembuangan air limbah dapat dikategorikan ke dalam sistem pembuangan air limbah individu dan sistem
pembuangan air limbah perkotaan. Pembuangan air limbah individu melayani perumahan,sekolah, kampus, institusi, fasilitas pemukiman wisatawan, dan
beberapa tempat lain yang tidak didapat sistem pembuangan limbah kota. Sedangkan pembuangan tergolong sistem pengolahan air limbah terpadu sebagai
pusat pengolahan mulai awal sampai pembuangan akhir limbah untuk melayani seluruh masyarakat warga kota.
Universitas Sumatera Utara
a. Sistem pembuangan air limbah individu
1. Kolam limbah Cesspool.
Bentuk pembuangan air limbah bentuk kolam limbah atau kolam resapan sesungguhnya
tidak dianjurkan,
tetapi untuk
beberapa daerah
yang memungkinkan misalnya masih banyak dijumpai lahan yang luas, kolam limbah
masih dapat diterima. Air limbah yang tidak diolah dimasukkan ke dalam suatu lubang di dalam tanah, sehingga air meresap melalui dindingnya ke dalam tanah
disekitarnya. 2.
Bak pengurai septic tank Merupakan pengolah air limbah sederhana dalam konstruksinya, dan
hanya memerlukan sedikit perhatian dalam pengoperasiannya. Harus dipahami, bahwa septic tank hanya menurunkan kadar kandungan bahan organik yang dapat
berdegradasi di dalamnya. Air buangannya masih mungkin mengandung bakteri pathogen. Air limbah dimasukkan ke dalam septic tank dan ditahan dan sedapat
mungkin tidak bergerak selama sekitar 24 jam pada septic tank rumah tangga.
b. Sistem pembuangan air limbah perkotaan
Sistem pembuangan air limbah perkotaan umumnya dilakukan untuk melayani sekelmpok perumahan dalam suatu kota, sekalipun tidak menutuo
kemungkinan masyarakat perkotaan masih tetap mempertahankan mengolah air limbahnya secara individu menggunakan sistem septic tank. Berbagai metode
telah dikembangkan untuk menghilangkan berbagai polutan yang terkandung di dalamnya.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Pengelolaan Sampah
Berdasarkan pendapat para ahli yang dikutip dalam Didik Sarudji 2010, dapat disimpulkan bahwa sampah adalah semua jenis bahan padat, termasuk
cairan dalam kontener yang dibuang sebagai bahan buangan yang tidak bermanfaat atau barang-barang yang dibuang karena kelebihan. Masalah sampah
sudah merupakan maslah sosial yang artinya ditimbulkan oleh masyarakat dan harus diatasi secara bersama-sama. Pengelolaan yang tidak baik akan
mengganggu kesehatan masyarakat karena dapat menjadi sarang vektor, sumber infeksi, sumber pencemar karena bahan-bahan berbahaya yang didalamnya,
mengganggu estetika bahkan ekosistem. Menurut Mukono 2000, sampah padat dapat dibagi menjadi beberapa
kategori, sperti berikut: a.
Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya 1.
Organik, misalnya sisa makanan, daun, sayur, dan buah. 2.
Anorganik, misalnya logam, pecah-belah, abu, dan lain-lain b.
Berdasarkan dapat atau tidaknya dibakar 1.
Mudah terbakar, misalnya kertas plastik, daun kering, kayu 2.
Tidak mudah terbakar, misalnya kaleng, besi, gelas, dan lain-lain c.
Berdasarkan dapat atau tidaknya membusuk 1.
Mudah membusuk, misalnya sisa makanan, potongan daging, dan sebagainya
2. Sulit membusuk, misalnya plastik, karet dan kaleng, dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
d. Berdasarkan ciri atau karakteristik sampah
a. Garbage, terdiri atas zat- zat yang mudah membusuk dan dapat terurai
dengan cepat, khususnya jika cuaca panas. b.
Rubbish yang terdiri dari dua, yaitu rubbish mudah terbakar terdiri atas zat-zat organik seperti kertas, kayu , karet dan rubbish tidak mudah
terbakar terdiri atas zat-zat anorganik, misalnya kaca, kaleng. c.
Ashes, semua sisa pembakaran dari industri d.
Street sweeping, sampah dari jalan atau trotoar akibat aktivitas mesin atau manusia
e. Dead animal, bangkai binatang besar anjing, kucing, dan sebagainya
yang mati akibat kecelakaan atau secara alami f.
House hold refuse, atau sampah campuran misalnya garbage, ashes, rubbish yang berasal dari perumahan
g. Abandoned vehicle, berasal dari bangkai kendaraan
h. Demolision waste, berasal dari hasil sisa-sisa pembangunan gedung.
i. Sampah industri, berasal dari pertanian, perkebunan, dan industri
j. Santage solid, terdiri atas benda-benda solid atau kasar yang biasanya
berupa zat organik, pada pintu masuk pusat pengolahan limbah cair. k.
Sampah khusus, atau sam pah yang memnerlukan penanganan khusus seperti kaleng atau zat radioaktif
Menurut Slamet 2009, pengaruh sampah terhadap kesehatan dapat dikelompokkan menjadi efek langsung dan tidak langsung. Yang dimaksud
dengan efek langsung adalah efek yang disebabkan karena kontak yang langsung
Universitas Sumatera Utara
dengan sampah tersebut. Misalnya saja seperti sampah beracun, sampah yang korosif terhadap tubuh, sampah yang karsinogen, teratogenik dan sebagainya.
Selain itu, ada pula sampah yang mengandung kuman patogen sehingga dapat menimbulkan penyakit. Sampah ini dapat berasal dari sampah rumah tangga
selain sampah industri. Pengaruh tidak langsung dapat dirasakan masyarakat akibat proses
pembusukan, pembakaran dan pembuangan sampah. Dekomposisi sampah biasanya terjadi secara aerobik, dilanjutkan secara fakultatif dan secara anaerobik
apabila oksigen telah habis. Dekomposisi anaerobik akan menghasilkan cairan yang disebut leachate beserta gas. Leachate atau lindi ini adalah cairan yang
mengandung zat padat tersuspensi yang sangat halus dan hasil penguraian mikroba Slamet, 2009.
Efek tidak langsung lainnya berupa penyakit bawaan vektor yang berkembang biak di dalam sampah. Sampah bila ditimbun sembarangan dapat
menjadi sarang lalat dan tikus. Lalat merupakan vektor berbagai macam penyakit perut. Demikian juga halnya dengan tikus, selain merusak harta benda
masyarakat, tikus juga sering membawa pinjal yang dapat menyebarkan penyakit pes Slamet, 2009.
2.3 Keluhan Kesehatan
Menurut SUSENAS 2012, keluhan kesehatan adalah keadaan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan atau kejiwaan, baik karena penyakit akut,
penyakit kronis meskipun selama sebulan terakhir tidak mempunyai keluhan, kecelakaan, kriminal, atau hal lain.
Universitas Sumatera Utara
Yang menjadi variabel turunan dari keluhan kesehatan ini adalah: a.
Cacingan Kumpulan gejala gangguan kesehatan sebagai akibat adanya cacing parasit
di dalam tubuh. b.
Diarebuang-buang air Penyakit yang ditandai dengan buang air besar berbentuk tinja encer atau
cair, kadang-kadang bercampur darah atau lendir, yang umumnya terjadi 3 kali dalam 24 jam. Diare dapat disertai dengan muntah-muntah, maupun
penurunan kesadaran. Istilah lainnya adalah mencret atau bocor. c.
Sakit Gigi Sakit gigi adalah rasa nyeri pada gigi atau gusi, kadang-kadang disertai
dengan pembengkakan, tetapi tidak termasuk sariawan. d.
Gatal-gatal penyakit kulit Penyakit kulit merupakan kelainan kulit yang diakibatkan oleh adanya
jamur, kuman-kuman, parasit, virus maupun infeksi. e.
Lainnya Keluhan kesehatan karena penyakit lain seperti campak, telinga
beraircongek, sakit kuningliver, kejang-kejang, lumpuh, pikun, termasuk keluhan kesehatan akibat kecelakaanmusibah, bencana alam, tidak nafsu
makan, sulit buang air besar, sakit kepala karena demam, sakit kepala bukan berulang, gangguan sendi, tuli, katarak, sakit maag, perut mules,
masuk angin, tidak bisa kencing, bisul, sakit mata, dan keluhan fisik karena menstruasi atau hamil.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Penyandang Disabilitas