BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif dengan menggunakan rancangan Cross Sectional untuk mengetahui personal hygiene,
sarana sanitasi, serta keluhan kesehatan pada penyandang disabilitas di Panti Karya Hephata Laguboti Kabupaten Toba Samosir.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Panti Karya Hephata Laguboti, terletak di jalan Diakonia,desa Sintong marnipi, kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba
Samosir. Jumlah penyandang disabilitas yang ada di Panti Karya Hephata ini sebanyak 95 orang.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan mulai bulan April 2016 sampai September 2016. Waktu yang digunakan adalah untuk pengambilan
data, pengolahan dan analisa data serta penyusunan hasil penelitian.
3.3 Populasi dan sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan penyandang disabilitas yang tinggal di panti karya Hephata Laguboti yaitu sebabyak 63 orang.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Sampel
Sampel adalah penyandang disabilitas yang tinggal di panti karya Hephata, Laguboti, di mana jumlah sampel pada penelitian ini sama dengan jumlah
populasi total sampling , yaitu sebanyak 63 orang.
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara langsung dengan penyandang disabilitas dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan
dan pilihan jawaban yang telah disediakan.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder penelitian ini diperoleh dari Yayasan Panti Karya Hephata Laguboti yakni berupa data:
a. Profil singkat Panti Karya Hephata Laguboti
b. Jumlah penyandang disabilitas di Panti Karya Hephata
c. Sarana dan prasarana yang terdapat di Panti Karya Hephata
3.5 Defini Operasional
3.5.1 Personal hygiene cara perawatan diri manusia untuk memelihara
kesehatan pribadinya berdasarkan observasi dan wawancara. 3.5.2
Sanitasi dasar yaitu penyediaan air bersih, jamban, pengelolaan air limbah
dan pembuangan sampah berdasarkan observasi.
3.5.3 Keluhan Kesehatan yaitu masalah-masalah kesehatan yang dialami oleh
anggota panti Karya Hephata Laguboti Toba Samosir tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
3.5.4 Disabilitas adalah ketidakmampuan fisik atau mental karena adanya
cedera, penyakit, atau cacat bawaan. 3.6
Aspek Pengukuran 3.6.1 Personal hygiene
1. Kebersihan Kulit Pengukuran variabel kebersihan kulit dengan menjumlahkan skor dari
tiap-tiap pertanyaan yang telah diberi bobot dengan kriteria: 1.
Jawaban baik = 3
2. Jawaban buruk
= 0 Maka didapat skor tertinggi 9 dan terendah 0, kemudian dikategorikan
berdasarkan jumlah skor yang diperoleh dengan kategori sebagai berikut: a.
Baik, jika skor yang diperoleh responden 75 nilai 8-9 b.
Buruk, jika skor yang diperoleh responden ≤ 75 nilai 0-9 2.Kebersihan Tangan dan Kuku
Pengukuran variabel kebersihan tangan dan kuku dengan menjumlahkan skor dari tiap-tiap pertanyaan yang telah diberi bobot dengan kriteria:
3. Jawaban baik
= 3 4.
Jawaban buruk = 0
Maka didapat skor tertinggi 9 dan terendah 0, kemudian dikategorikan berdasarkan jumlah skor yang diperoleh dengan kategori sebagai berikut:
c. Baik, jika skor yang diperoleh responden 75 nilai 8-9
d. Buruk, jika skor yang diperoleh responden ≤ 75 nilai 0-9
Universitas Sumatera Utara
3.Kebersihan Gigi Pengukuran variabel kebersihan gigi dengan menjumlahkan skor dari tiap-
tiap pertanyaan yang telah diberi bobot dengan kriteria: 5.
Jawaban baik = 3
6. Jawaban buruk
= 0 Maka didapat skor tertinggi 9 dan terendah 0, kemudian dikategorikan
berdasarkan jumlah skor yang diperoleh dengan kategori sebagai berikut: e.
Baik, jika skor yang diperoleh responden 75 nilai 8-9 f.
Buruk, jika skor yang diperoleh responden ≤ 75 nilai 0-9 3.Kebersihan Pakaian
Pengukuran variabel kebersihan pakaian dengan menjumlahkan skor dari tiap-tiap pertanyaan yang telah diberi bobot dengan kriteria:
7. Jawaban baik
= 3 8.
Jawaban buruk = 0
Maka didapat skor tertinggi 9 dan terendah 0, kemudian dikategorikan berdasarkan jumlah skor yang diperoleh dengan kategori sebagai berikut:
g. Baik, jika skor yang diperoleh responden 75 nilai 8-9
h. Buruk, jika skor yang diperoleh responden ≤ 75 nilai 0-9
5.Kebersihan Tempat Tidur dan Sprei Pengukuran variabel kebersihan kulit dengan menjumlahkan skor dari
tiap-tiap pertanyaan yang telah diberi bobot dengan kriteria: 9.
Jawaban baik = 3
10. Jawaban buruk
= 0
Universitas Sumatera Utara
Maka didapat skor tertinggi 9 dan terendah 0, kemudian dikategorikan berdasarkan jumlah skor yang diperoleh dengan kategori sebagai berikut:
i. Baik, jika skor yang diperoleh responden 75 nilai 8-9
j. Buruk, jika skor yang diperoleh responden ≤ 75 nilai 0-9
3.6.2 Sarana Sanitasi Dasar
1. Sarana air bersih
a. Tidak ada memiliki nilai 0.
b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan
memiliki nilai 1. c.
Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan memiliki nilai 2.
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan memiliki
nilai 4. 2.
Jamban sarana pemuangan kotoran a.
Tidak ada memiliki nilai 0. b.
Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup disalurkan ke sungaikolam, tidak sesuai untuk penyandang disabillitas, memiliki nilai 1.
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup leher angsa disalurkan ke
sungaikolam, tidak sesuai untuk penyandang disabilitas memiliki nilai 2.
d. Ada,leher angsa, septic tank, tidak sesuai untuk penyandang
disabilitas, memiliki nilai 3.
Universitas Sumatera Utara
e. Ada, leher angsa, septic tank, dan sesuai untuk penyandang disabilitas
memiliki nilai 4 3.
Sarana pembuangan air limbah a.
Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman rumah memiliki nilai 0.
b. Ada, diresapkan mencemari sumber air jarak dengan sumber air
10m memiliki nilai 1. c.
Ada, dialirkan ke selokan terbuka memiliki nilai 2. d.
Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air jarak dengan sumber air
10 m memiliki nilai 3. e.
Ada, dialirkan ke selokan tertutup saluran kota untuk diolah lebih lanjut memiliki nilai 4
4. Sarana pembuangan sampah
a. Tidak ada memiliki nilai 0.
b. Ada, tetapi kedap air dan tidak ada tutup memiliki nilai 1.
c. Ada, kedap air dan tidak tertutup memiliki nilai 2.
d. Ada, kedap air dan tertutup memiliki nilai 3
Berdasarkan KEPMENKES RI No.829MENKESSKVII1999 tentang penilaian sanitasi perumahan dilakukan pengkategorian sebagai berikut:
Dikategorikan sehat apabila skor mencapai ≥334 Dikategorikan tidak sehat apabila skor mencapai 334
Universitas Sumatera Utara
3.6.3 Keluhan Kesehatan
Pengukuran variabel keluhan kesehatan didasarkan pada: a.
Mengalami keluhan, jika responden mengalami salah satu keluhan kesehatan.
b. Tidak mengalami keluhan, jika responden tidak mengalami keluhan
kesehatan.
3.7 Analisis Data
Analis data yaitu analisis univariat dengan mendistribusikan variabel personal hygiene, sanitasi dasar, dan keluhan kesehatan di panti karya Hephata
Laguboti Kabupaten Toba Samosir.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Demografi
Yayasan Panti Karya Hephata terletak di Jl.Hephata Desa Sintong Marnipi Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara.
Panti Karya Hephata berdiri pada tanggal 23 Desember 1923 oleh Tuan Robert Richtig sebagai pemekaran pelayanan kusta di Hutasalem.
Panti Karya Hephata telah melayani berbagai tingkat dan jenis diffabel yang meliputi tunanetra, tunarungu, retardasi mental tunagrahita dan tunadaksa.
Hingga saat ini sudah ribuan yang dilayani Panti Karya Hephata baik yang sudah meninggal dunia, yang tinggal di pusat rehabilitasi, dan yang sudah kembali
berbaur dan berkarya di tengah masyarakat. Panti Karya Hephata terdiri dari 9 asrama yang dihuni oleh para diffabel
yaitu asrama Philip BAK 1, asrama Philip BAK 2, asrama Philip BAK 3, asrama Rithtig 3, asrama Margareth 1, asrama Johannes putera,asrama Johannes puteri,
asrama Lucius 1, dan asrama Lucius 2. Kemudian ada 2 buah guest house untuk tamu, dan 4 asrama untuk tempat tinggal staff.
Universitas Sumatera Utara