6
tingkat inflasi i
nflation rate
ini pada
real rate of return
. Dengan demikian
nominal rate of return
yang diminta investor adalah:
Dalam contoh kita
Required nominal rate of return
meningkat menjadi 16 = 8 + 8.
Nominal rate of return
yang diminta investor tersebut untuk investasi yang bebas risiko
free risk
. Investasi dikatakan berisiko bila manfaat yang akan datang dari investasi tersebut tidak diketahui dengan pasti. Oleh karenanya untuk investasi yang berisiko,
rate of return
yang diminta investor akan menambahkan premi risiko
risk premium
dalam
nominal rate of return
.
Jadi bila investor menetapkan premi risiko sebesar 4 atas investasinya, maka
rate of return
yang diminta investor sebesar 20 16 + 4 = 20 . Jadi yang menentukan
rate of return
yang diminta investor adalah: a. Preferensi waktu untuk konsumsi seperti diukur dengan
risk free real rate
b. Tingkat inflasi yang diharapkan
c. Risiko yang dihubungkan dengan investasi yang tercermin dalam premi risiko.
1.4. Risiko dan Pengembalian
risk and return
Dimaksudkan dengan risiko
risk
dalam buku ini adalah penyimpangan dari apa yang diharapkan. Karena yang diharapkan dari investasi adalah
return
pengembalian, maka biasanya risiko diukur dari variabilitas dari
return
nya. Adanya risiko dari investasi bersumber dari beberapa faktor. Faktor tersebut dapat saja terjadi secara bersamaan atau hanya muncul
dari salah satu faktor saja. Faktor-faktor tersebut adalah francis, 1988:4 : risiko tingkat bunga, risiko kegagalan, risiko dari kesalahan manajemen, risiko pasar kondisi
bull
atau
bear
, risiko daya beli, risiko politik, risiko konversi, risiko industri, dan faktor risiko lainnya. Sementara pengembalian
return
merupakan hasil dari investasi tersebut. Risiko dan pengembalian ini sering digunakan dalam pendekatan untuk menganalisis investasi.
1.5. Harga dan Tingkat Pengembalian
Terdapat hubungan langsung antara harga dan tingkat pengembalian. Harga, P ,
untuk setiap asset adalah sama dengan jumlah dari pembayaran kas yang diharapkan akan diterima investor yang didiskontokan pada tingkat pengembalian, r, yang diminta investor.
Persamaan ini secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
1
1
t t
r uk
Ar usKasMas P
Dari persamaan ini, bila tingkat pengembalian yang diminta r meningkat, maka harga asset akan turun P
, dan sebaliknya.
1.6. Sekuritas dan Portofolio.
Sekuritas adalah sebuah dokumen yang mengidentifikasi hak atau klaim atas asset dan setiap aliran kas mendatang yang diperoleh perusahaan. Sedang portofolio merupakan
Required nominal rate of return = real rate of return + inflation rate
Required rate of return
=
risk-free real rate
+
expected inflation
+
risk premium
7
sekumpulan dari sekuritas. Istilah sekuritas mempunyai pengertian yang luas. Tidak saja terbatas pada saham atau obligasi saja, surat pembelian mobil atau sertifikat tanah bisa masuk
dalam pengertian sekuritas. 1.7. Analisis Sekuritas.
Analisis sekuritas melibatkan proses estimasi aliran kas mendatang serta risiko yang dihubungkan dengan prospek aliran kas tersebut. Tugas analis umumnya juga
melibatkan, apakah secara eksplisit atau implisit, estimasi harga sekuritas. Dalam analisis sekuritas, ada dua pendekatan yang populer digunakan investor, yaitu analisis tehnikal dan
analisis fundamental. A. Analisis Tehnikal.
Dalam analisis tehnikal, analis berusaha untuk memperkirakan harga saham sekuritas atau kondisi pasar dengan mendasarkan pengamatannya pada perubahan harga
saham atau kondisi pasar pada masa yang lalu. Dengan demikian, dalam analisis tehnikal mempercayai bahwa perubahan harga saham pada masa lalu akan membentuk suatu pola
tertentu dan pola tersebut akan berulang pada masa mendatang. Pola dari perubahan harga saham atau kondisi pasar ini merupakan informasi yang sangat begitu penting dalam
memperkirakan harga saham di masa mendatang.
Alat utama dalam analisis tehnikal adalah grafik chart. Oleh karenanya sering analisis tehnikal ini disebut
chartis
. Ada tiga jenis grafik yang digunakan dalam analisis ini, yaitu:
line chart, bar chart
, dan
point and figure chart.
Dalam line chart, hanya perlu harga penutupan
clossing price
saja untuk digambarkan dalam grafik tersebut. Sedang penggambaran dalam
bar chart
, diperlukan data harga penutupan, harga tertinggi, dan terendah.
Sementara itu, dalam
point and figure chart
PFC hanya perubahan harga yang signifikan saja yang dicatat pada PFC. Untuk sekuritas dengan harga tinggi dengan harga
diatas, katakan Rp. 15.000,- hanya perubahan harga 3 atau 5 poin dicatat. Sedang untuk sekuritas dengan harga rendah hanya perubahan setengah atau satu poin saja yang dicatat.
Tidak seperti pada
line
dan
bar chart
dimana garis vertikal menggambarkan harga sekuritas dan garis horizontal menggambarkan waktu menggambarkan dua dimensi, pada PFC bagan
satu dimensi digambar dalam grafik dua dimensi. Jadi pergerakan harga diukur secara vertikal.
Dengan bagan sebagai alat analisis tehnikal, maka tujuan utama analisis tehnikal adalah menentukan kapan akan membeli masuk pasar dan kapan akan menjual keluar dari
pasar sekuritas, yaitu dengan memanfaatkan pola dari bagan tersebut. Berikut ini akan dibicarakan berbagai pola yang terbentuk dari bagan tersebut.
a.1. Pola dari Bagan