Tipe Order Pengaturan Perdagangan. A. Jenis Pasar.

16 d. Odd lot , yaitu perdagangan untuk saham yang dibawah standar lot kurang dari 500 lembar saham. 3. Pasar tunai Cash trading , adalah perdagangan yang dilakukan hanya oleh anggota bursa yang gagal melaksanakan penyerahan efek pada hari ke lima t+1.

B. Tipe Order

Tidak seperti di pasar barang, di pasar modal investor yang akan membeli atau menjual efek sekuritas tidak bisa melakukan sendiri. Dia harus lewat anggota bursa brokerpialang untuk melaksanakan order tesebut, dengan mengamanatkan pada boker untuk membeli atau menjual. Terdapat 2 tipe order, yaitu: 1. Market order : Pada tipe ini, investor mau membeli atau menjual pada harga terbaik di pasar. Sebagai contoh, sebuah order beli, mengindikasikan bahwa investor mau membayar pada harga penawaran yang terendah; sedang sebuah order jual mengindikasikan investor mau menjual pada harga pembelian tertinggi yang tersedia di pasar. 2. Limit order : Pada tipe ini, investor mau membeli atau menjual sekuritas menurut spesifikasi harga yang diingini. Pada order beli, investor menetapkan terlebih dahulu harga yang dia mau untuk membeli. Bila harga di pasar sama atau lebih endah dari harga yang ditetapkan, maka order beli dilaksanakan. Sedang pada order jual, investor akan melepas sahamnya apabila harga order beli sama atau melebihi harga yang telah ditetapkan. Limit order ditetapkan dengan dua cara, yaitu apakah day orders atau open orders . Dalam day order broker harus berusaha untuk memenuhi permintaan investor pada hari itu. Apabila broker tidak bisa memenuhinya, maka order investor akan batal pada keesokan harinya. Sedang pada open orders , order dari investor akan berlaku terus, sampai broker dapat memenuhi oder tersebut atau sampai investor membatalkannya. Berdasarkan amanat dari investor tersebut, broker mengajukan penawaran order jual atau beli. Transaksi akan terjadi bila terjadi kesesuaian antara harga jual dan harga beli. Apabila transaksi telah terjadi, yang dibuktikan dengan nota transaksiakte pemindahan hak yang ditandatangani oleh penjual dan pembeli atau kuasanya, penyerahan efek yang telah terjual dilakukan selambat-lambatnya empat hari t + 4 bursa setelah transaksi terjadi.Begitu pula pembeli wajib menyerahkan nota transaksiakte pemindahan hak kepada emiten atau biro administrasinya selambat- lambatnya empat hari bursa setelah terjadi transaksi. Proses penyelesaian administrasi ini ditangani KDEI Kliring Deposit Efek Indonesia, yang bertugas untuk melaksanakan penyempurnaan dalam kliring dan penyelesaian perdagangan efek di pasar modal Indonesia. Secara skematis proses perdagangan di Bursa Efek Jakarta dapat dilihat dalam gambar 2.1 berikut ini: 17 Gambar 2.1 Proses Perdagangan di Bursa Efek Jakarta BEJ Investor Beli Investor Jual Perusahaan Broker Perusahaan Broker Order beli Order Jual Order Book Order Book Jakarta Stock Exchange Perwakilan broker Perwakilan broker Slip order beli Slip order jual Continuous Auction Negotiated System Transaction Notes KDEI Transfer Dokumen Proses Perdagangan Proses Penyelesaian Rupiah Sertifikat sekuritas Investor Beli Broker beli Broker Jual Investor Jual IssuerPenerbit Registrar agency 18 C. Cash Account dan Margin Account. Dua cara pembelian sekuritas dapat dilakukan oleh investor, yaitu dengan Cash account atau margin account . Dalam Cash account , investor harus membayar penuh kepada perusahaan broker sejumlah sekuritas yang akan dibelinya. Sementara itu, dalam margin account , investor dapat membayar sebagian dari keseluruhan nilai pembelian sekuritas, dan sisanya dipenuhi dengan meminjam perusahaan broker.Tentu saja, atas pinjaman tersebut investor dibebani bunga pinjaman. Sebagai contoh, seorang investor ingin membeli saham X sebanyak 1000 lembar dengan harga perlembarnya Rp. 2000,-. Dengan Cash account , maka investor tersebut harus membayar tunai terlebih dahulu ke perusahaan broker sebanyak Rp. 2.000.000,-. Tapi bila dengan margin account , investor tersebut dapat membayar terlebih dahulu sebagian dari Rp. 2.000.000,- tersebut. Misalkan bila perusahaan broker menetapkan margin sebesar 60, maka investor tersebut boleh membayar Rp. 1.200.000,- 60 x Rp. 2000.000,-. Sisa nilai pembelian sebesar Rp. 800.000,- ditutup perusahaan broker sebagai pinjaman investor. Cash Account dan Margin Account membawa implikasi yang berbeda. Dalam kasus misalkan harga saham setahun kemudian naik atau turun 50, dan tingkat bunga pinjaman 17 setahun, maka tingkat pengembalian modalnya, bila investor mengambil cash account, seperti dalam perhitungan berikut ini Sekarang akan kita lihat bagaimana keadaan investor yang mengambil margin account ini, seperti dalam perhitungan berikut ini: Dilihat dari perbandingan pengembalian modal antara cash account dan margin account , terlihat bahwa mskipun margin account memberi potensi pengembalian modal yang lebih besar daripada cash account bila harga saham - Hargalembar Rp.3000,- naik 50 Rp. 1000,- turun 50 - Jumlah lembar 1000 lembar 1000 Lembar - Nilai saham Rp.3.000.000,- Rp. 1.000.000,- - Kurangi Biaya Rp.2.000.000,- Rp. 2.000.000,- - Kurangi Bunga Rp. 136.000,- Rp. 136.000,- - Laba Rugi Rp. 864.000,- Rp.1.136.000,- - Pengembalian modal + 72 - 94,67 =Rp.1.200.000,- - Hargalembar Rp.3000,- naik 50 Rp. 1000,- turun 50 - Jumlah lembar 1000 lembar 1000 Lembar - Nilai saham Rp.3.000.000,- Rp. 1.000.000,- - Kurangi Biaya Rp.2.000.000,- Rp. 2.000.000,- - Laba Rugi Rp.1.000.000,- Rp.1.000.000,- - Pengembalian modal +50 - 50 =Rp.2.000.000,- 19 meningkat, namun margin account mengandung risiko yang lebih besar bila harga saham menurun daripada cash account . C. Short Selling. Sangat dimungkinkan bahwa seorang investor A melakukan penjualan saham yang dia tidak punyai, yaitu dengan jalan meminjam dari investor lain B dan berjanji untuk mengembalikan pinjaman tersebut pada waktu tertentu. Tindakan yang dilakukan investor A ini disebut disebut sebagai short selling. Tentu saja atas pinjaman tersebut, investor A dibebani biaya. Umumnya, strategi short selling ini didasarkan pada harapan bahwa sekuritas tersebut akan turun harganya di waktu mendatang. Anggap bahwa seorang investor percaya bahwa harga saham akan turun satu minggu kemudian. Saat sekarang investor tersebut melakukan short selling 1000 lembar saham X dengan harga perlembarnya Rp. 5000,-. Bila satu minggu kemudian ternyata perkiraannya benar, harga saham X turun menjadi Rp. 3500,- perlembarnya, dan kemudian melakukan pembelian saham X dengan jumlah lembar yang sama, maka invstor tersebut akan memperoleh keuntungan Rp. 1500,- per lembar atau Rp. 1.500.000,- sebelum dipotong biaya pinjaman. Tentu saja bila perkiraannya tidak benar, penjualan short akan membawa risiko yaitu berupa kerugian. Misal, harga saham satu minggu kemudian naik menjadi Rp. 6000,- per lembarnya, maka investor tersebut akan rugi sebesar Rp. 1000,- per lembarnya atau sebesar Rp. 1.000.000,- masih ditambah biaya pinjaman. 20

BAB 3 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Dalam evaluasi sekuritas, proyeksi harus dibuat berkenaan prospek perusahaan dan risiko yang terkait dengan sekuritas tersebut. Sebagai contoh, model penilaian saham memerlukan estimasi tingkat pertumbuhan laba dan dividen maupun tingkat pengembalian yang layak digunakan untuk mendiskontokan aliran kas yang diharapkan dimasa yang akan datang. Banyak sekali faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam membuat proyeksi yang menjadi variabel kunci penentu harga sekuritas, dan titik permulaan adalah analisis laporan keuangan perusahaan. Dua laporan keuangan yang terpenting adalah neraca dan rugi-laba Dalam bab ini akan dibicarakan dua tehnik yang secara umum digunakan untuk menganalisis laporan keuangan: common size dan trend laporan, dan beberapa alat analisis, serta analisis rasio.

3.1. Neraca

Neraca adalah jenis laporan keuangan yang menggambarkan jumlah kekayaanaktiva, kewajiban keuangan dan modal sendiri dari perusahaan pada waktu tertentu. Tabel 3.1. berikut ini menggambarkan neraca pada perusahaan PT. Fikri, Tbk pada tahun 2011 dan 2012. Tabel 3.1 Neraca Pada Perusahaan PT. Fikri, Tbk PT Fikri, Tbk 31 Desember Juta Rupiah Aktiva 2012 2011 Kewajiban dan Ekuitas 2012 2011 Aktiva Lancar: - Kas - Surat berharga - Pihutang - Persediaan Total Aktiva tetap -Bangunan, perlengkapan, tanah - Bersih 10 375 615 1.000 1.000 15 65 315 415 810 870 Kewajiban: - Hutang Dagang - Hutang Wesel - Akrual - Hutang jangka Panjang Total Ekuitas: - Saham Preferen 400.000 lembar - Saham Biasa 50 Juta Lembar - Paid in Capital - Laba ditahan Total 60 110 140 754 1.064 40 50 80 766 936 30 60 130 580 800 40 50 80 710 880 Total aktiva 2.000 1.680 Total Kewajiban dan Ekuitas 2.000 1.680 Terlihat dalam neraca bahwa aktiva perusahaan, yang pada tahun 2011 sebesar Rp. 1.680 juta,- mengalami kenaikan hingga mencapai Rp. 2.000 juta,- pada tahun 2012. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh bertambahnya aktiva lancar dan penambahan aktiva