1. Pola dari Bagan PENDAHULUAN

7 sekumpulan dari sekuritas. Istilah sekuritas mempunyai pengertian yang luas. Tidak saja terbatas pada saham atau obligasi saja, surat pembelian mobil atau sertifikat tanah bisa masuk dalam pengertian sekuritas. 1.7. Analisis Sekuritas. Analisis sekuritas melibatkan proses estimasi aliran kas mendatang serta risiko yang dihubungkan dengan prospek aliran kas tersebut. Tugas analis umumnya juga melibatkan, apakah secara eksplisit atau implisit, estimasi harga sekuritas. Dalam analisis sekuritas, ada dua pendekatan yang populer digunakan investor, yaitu analisis tehnikal dan analisis fundamental. A. Analisis Tehnikal. Dalam analisis tehnikal, analis berusaha untuk memperkirakan harga saham sekuritas atau kondisi pasar dengan mendasarkan pengamatannya pada perubahan harga saham atau kondisi pasar pada masa yang lalu. Dengan demikian, dalam analisis tehnikal mempercayai bahwa perubahan harga saham pada masa lalu akan membentuk suatu pola tertentu dan pola tersebut akan berulang pada masa mendatang. Pola dari perubahan harga saham atau kondisi pasar ini merupakan informasi yang sangat begitu penting dalam memperkirakan harga saham di masa mendatang. Alat utama dalam analisis tehnikal adalah grafik chart. Oleh karenanya sering analisis tehnikal ini disebut chartis . Ada tiga jenis grafik yang digunakan dalam analisis ini, yaitu: line chart, bar chart , dan point and figure chart. Dalam line chart, hanya perlu harga penutupan clossing price saja untuk digambarkan dalam grafik tersebut. Sedang penggambaran dalam bar chart , diperlukan data harga penutupan, harga tertinggi, dan terendah. Sementara itu, dalam point and figure chart PFC hanya perubahan harga yang signifikan saja yang dicatat pada PFC. Untuk sekuritas dengan harga tinggi dengan harga diatas, katakan Rp. 15.000,- hanya perubahan harga 3 atau 5 poin dicatat. Sedang untuk sekuritas dengan harga rendah hanya perubahan setengah atau satu poin saja yang dicatat. Tidak seperti pada line dan bar chart dimana garis vertikal menggambarkan harga sekuritas dan garis horizontal menggambarkan waktu menggambarkan dua dimensi, pada PFC bagan satu dimensi digambar dalam grafik dua dimensi. Jadi pergerakan harga diukur secara vertikal. Dengan bagan sebagai alat analisis tehnikal, maka tujuan utama analisis tehnikal adalah menentukan kapan akan membeli masuk pasar dan kapan akan menjual keluar dari pasar sekuritas, yaitu dengan memanfaatkan pola dari bagan tersebut. Berikut ini akan dibicarakan berbagai pola yang terbentuk dari bagan tersebut.

a.1. Pola dari Bagan

Chart Para analis tehnikal percaya bahwa gerakan harga saham akan membentuk pola-pola tertentu, seperti: - Pola Key Reversals: adalah pola gerakan harga yang secara cepat naik key reversal top , tapi pada akhir periode kembali lagi pada posisi awal periode atau sebaliknya key reversal bottom . Oleh karenanya strategi yang harus dilakukan adalah jual saham sewaktu mencapai puncaknya, dan beli saham sewaktu mencapai dasar. Kondisi ini dapat dilihat dalam gambar berikut ini. 8 Harga Saham Harga Saham Waktu Waktu a Key reversal top b Key reversal bottom Gambar 1.1 Key reversal top dan Key reversal bottom - Pola Head and Shoulders . Bila analis percaya harga saham pada posisi head kepala, misal di titik B, maka ia akan menjual saham atau melakukan short selling , karena ia berharap harga akan turun, dan sebaliknya apabila ia percaya harga saham pada posisi shoulders bahu, missal di titik A, maka ia akan membeli atau menahan untuk sementara waktu untuk memperoleh capital gain , karena ia berharap harga akan naik. Gambar 1.2 berikut ini memperlihatkan pola head and shoulders Harga saham B A Waktu Gambar 1.2 Pola Head and Shoulders - Pola Triple Tops . Bagi analis yang percaya bahwa harga saham akan mengikuti pola ini, yaitu melalui tiga puncak, maka ia akan menjual atau melakukan short selling atas saham 9 tersebut, karena saham tersebut cenderung untuk jatuh harganya. Gambar 1.3 memperlihatkan pola dari triple tops Harga Saham  X Waktu Gambar 1.3 Pola dari Triple Tops - Pola Ascending and Descending Triangles . Ascending triangles menunjukkan pola segitiga yang meningkat atas harga saham yang terjadi antara garis batas atas horisontal dan garis batas bawah yang mempunyai slope meningkat lihat gambar 1.4 a. Dalam batas ini kenaikan permintaan akan saham tersebut masih dapat dipenuhi, namun bila permintaan tersebut mulai tidak dapat dipenuhi, maka harga akan meningkat terus yaitu akan keluar dari pola tersebut. Hal ini sebagai sinyal bahwa pasar akan bullish ditunjukkan oleh kenaikan harga dan oleh karenanya saat yang baik untuk melakukan pembelian. Sedang descending triangles menunjukkan segitiga yang menurun lihat gambar 1.4.b, berbalikkan dengan a scending triangles , dimana dalam pola ini menunjukkan bahwa permintaan saham masih dapat diimbangi penawaran, namun apabila penawaran saham sudah melebihi permintaannya, maka harga akan turun, keluar dari pola tersebut dalam kondisi ini dapat menjadi sinyal bahwa pasar dalam kondisi bearish dan oleh karenanya saat yang baik untuk menjual saham tersebut. Gambar 1.4 memperlihatkan pola Ascending and Descending Triangles . B. Analisis Fundamental. Analisis fundamental adalah suatu analisis sekuritas yang mendasarkan diri pada variabel-variabel fundamental perusahaan seperti: penjualan, kebijakan dividen, leverage, jumlah keuntungan, dan lain sebagainya yang mempengaruhi harga dari sekuritas tersebut. Secara garis besar, tahapan yang dilakukan dalam analisis fundamental dimulai dari:

1. Analisis tentang kondisi ekonomi. Kondisi ekonomi dipercaya sangat mempengaruhi