Sistem Penyampaian Gastroretentif TINJAUAN PUSTAKA

11 mukosa. Mukus yang larut air tercuci dari permukaan dan bercampur dengan isi lambung; sifatnya sebagai lubrikan yang mencegah kerusakan mekanik pada permukaan mukosa. Kemampuannya mempengaruhi permeabilitas mukosa dan produksi bikarbonat, dapat dihambat dan diubah sifatnya oleh agen perusak seperti aspirin dan OAINS Porth, 2009.

2.2 Sistem Penyampaian Gastroretentif

Sistem penyampaian gastroretentif adalah bentuk sediaan yang dapat tertahan di lambung selama beberapa jam dan secara signifikan memperpanjang waktu tinggal obat dalam lambung. Sistem ini disampaikan per oral, tertahan dalam lambung, dan akan melepaskan obat dengan cara terkontrol, sehingga obat dapat disuplai secara kontinu pada daerah absorpsi saluran pencernaan Nayak, et al., 2010. Memperpanjang waktu tinggal obat di lambung diinginkan untuk mencapai keuntungan terapi dari obat yang diabsorpsi di bagian proksimal saluran pencernaan, atau yang kurang larut, atau terdegradasi pH basa pada bagian bawah saluran pencernaan. Sistem penyampaian gastroretentif menguntungkan bagi obat untuk: a. meningkatkan bioavailabilitas b. efisiensi terapi c. kemungkinan pengurangan dosis d. keuntungan farmakokinetik, seperti mempertahankan level terapetik yang konstan dan mengurangi fluktuasi konsentrasi terapetik Ali, et al., 2005. Beberapa pendekatan digunakan untuk meningkatkan waktu tinggal lambung, termasuk sistem penyampaian obat mengapung floating drug delivery Universitas Sumatera Utara 12 systems FDDS, juga dikenal sebagai sistem hidrodinamik seimbang hydrodynamically balanced systems HBS, sistem mengembang swelling dan melebar expanding, dan sistem polimer bioadhesif Mishra, 2016. Tabel 2.2 Perbandinganantarasistem penyampaianobat gastroretentif dan sistempenyampaian obat konvensional Badoni, et al., 2012 No. Perbandingan Konvensional Gastroretentif 1 Toksisitas Toksisitas berisiko tinggi Toksisitas berisiko rendah 2 Kepatuhan pasien berkurang Meningkatkan kepatuhan pasien 3 Obat dengan absorpsi sempit pada usus halus Tidak cocok Cocok 4 Obat dengan absorpsi cepat melalui saluran pencernaan Tidak menguntungkan Sangat menguntungkan 5 Obat yang didegradasi dalam kolon Tidak menguntungkan Sangat menguntungkan 6 Obat dengan aksi lokal dalam lambung Tidak menguntungkan Sangat menguntungkan 7 Obat dengan kelarutan rendah pada pH basa Tidak menguntungkan Sangat menguntungkan Bentuk sediaan pelepasan terkontrol mampu mencapai berbagai keuntungan terapi, termasuk a mempertahankan konsentrasi plasma dalam rentang yang diinginkan dengan fluktuasi minimal sehingga efek terapi yang lebih konstan; b peningkatan durasi aktivitas dari obat dengan waktu paruh singkat; c mengurangi efek samping; d mengurangi frekuensi dosis dan peningkatan kepatuhan pasien; dan e potensi untuk penyampaian obat tapak spesifik dalam saluran pencernaan Wen dan Park, 2010.

2.3 Sistem mukoadhesif