Teori Konstruktivisme Tinjauan Pustaka

commit to user

6. Teori Konstruktivisme

Teori ini dikembangkan oleh Jean Piaget. Melalui teori perkembangan kognitif, piaget mengemukakan bahwa “pengetahuan merupakan interaksi kontinu antara individu satu dengan lingkungan. Artinya, pengetahuan merupakan suatu proses adaptasi intelektual antara pengalaman dan ide baru dengan pengetahuan yang telah dimilikinya, sehingga dapat terbentuk pengertian baru” Suparno dalam Wiji Suwarno, 2006: 58. Teori konstruktivisme oleh Pieget, dalam teori konstruktivisme itu sendiri juga menjelaskan bahwa ”pengetahuan seseorang adalah bentukan konstruksi orang itu sendiri. Pengetahuan akan sesuatu benda, bukanlah tiruan benda itu, melainkan konstruksi pemikiran seseorang akan benda tersebut” Paul Suparno, 2001: 122. Proses pembentukan pengetahuan terjadi apabila seseorang mengubah atau mengembangkan skema yang telah dimiliki dalam berhadapan dengan tantangan, rangsangan, dan persoalan. Pembentukan pengetahuan itu pertama-tama ditentukan oleh kegiatan atau keaktifan orang itu sendiri dalam berhadapan dengan persoalan, bahan, atau lingkungan baru. Orang itu sendirilah yang membentuk pengetahuannya. Namun, ini tidak berarti bahwa orang lain atau lingkungan sosial lain tidak mempunyai peranan. Orang- orang atau lingkungan sosial mempunyai pengaruh dalam pembentukan pengetahuan tersebut sebagai yang memacu, mengkritik, dan menantang sehingga proses pembentukan pengetahuan lebih lancar. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa kemampuan kognitif merupakan sesuatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku anak. Dengan kemampuan kognitif ini, maka anak dipandang sebagai individu yang secara aktif membangun sendiri pengetahuan mereka. Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan pengetahuan yang dimiliki peserta didik akan mengarahkan dan membimbing tingkah laku anak. Dalam penelitian ini, anak memperoleh pengetahuan khususnya pengetahuan tentang moral dimana orang lain atau lingkungan mempunyai pengaruh dan peranan untuk menjadikan sikap dan tingkah laku anak sesuai dengan norma-norma yang berlaku, sehingga commit to user dapat dikatakan tingkat kesadaran moral siswa tinggi. Dengan demikian bahwa pengetahuan tentang moral yang dimiliki peserta didik mempunyai hubungan dengan kesadaran moral siswa.

7. Penelitian yang