xliii -
Terlibat dalam pemecahan masalah. -
Bertanya  kepada  siswa  lain  atau  kepada  guru  apabila  tidak memahami persoalan yang dihadapinya.
- Berusaha  mencari  berbagi  informasi  yang  diperlukan  untuk
pemecahan masalah. -
Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru. -
Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya. -
Melatih  diri  dalam  memecahkan  soal  atau  permasalahan  yang sejenis.
- Kesempatan  menggunkan  atau  menerapkan  apa  yang  telah
diperolehnya  dalam  menyelesaikan  tugas  atau  persoalan  yang dihadapi.
Prestasi belajar Akuntansi dapat diketahui dari tes yang diberikan tiap akhir  siklus  pelaksanaan  tindakan.  Prestasi  belajar  akuntansi  yang  dimaksud
dalam  penelitian  ini  adalah  nilai  akhir  dari  penyajian  materi  akuntansi  yang diberikan  dengan  menggunakan  metode  pengajaran  Numbered  Heads
Together,  disamping  dari  penilaian  keaktifan  siswa  dalam  mengikuti pelajaran.  Nilai  akhir  dari  prestasi  belajar  Akuntansi  tiap  akhir  siklus
pelaksanaan  tindakan  memiliki  komposisi  perbandingan  prosentase  70  dari nilai  evaluasi  akhir  siklus  pelaksanaan  tindakan  dan  30  dari  nilai  keaktifan
siswa.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian  yang  relevan  merupakan  hasil  penelitian  terdahulu  yang relevan  dijadikan  titik  tolak  penelitian  dalam  mencoba  melakukan
pengulangan,  revisi, modifikasi, dan sebagainya. Penelitian  yang relevan dan selaras  dengan  judul  penelitian  “Peningkatan  Prestasi  Belajar  Akuntansi
dengan Metode Pengajaran Numbered Heads Together NHT Siswa Kelas XI IS  4  SMA  Negeri  1  Karanganyar  Tahun  Ajaran  20092010”  adalah  sebagai
berikut: 1.
Ema  Luluk  Masita 2009,  dalam  penelitian  berjudul  “
Implementasi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Together Untuk Meningkatkan
Aktivitas  dan  Hasil  Belajar  Siswa  Kelas  X  PJI  pada  SMK  Budi  Utomo Kepanjen”
,  menyimpulkan adanya  peningkatan  ketuntasan  belajar  siswa
xliv pada  Siklus  I  ke  Siklus  II  dengan  kriteria  nilai  sebesar  273.8.
Peningkatan  aktivitas  belajar  siswa  ditunjukkan  dari  peningkatan  pada Siklus  I  ke  Siklus  II,  melalui  frekuensi  bertanya  sebesar  31.25,
sedangkan  pada  frekuensi  menjawab  meningkat  sebesar  44,  frekuensi memberi  tanggapan  meningkat  sebesar  40  dan  frekuensi  memberi
sanggahan terjadi peningkatan sebesar 20 .
2. Meliyani  2006,  dalam  penelitian  yang  berjudul  “Implementasi  Model
Pembelajaran  Kooperatif  Tipe  Numbered  Heads  Together  NHT  untuk Meningkatkan  Hasil  Belajar  Matematika  Siswa  SMP  Penelitian  di  SMP
15  Bandung”,  menyimpulkan  bahwa  terdapat  perbedaaan  hasil  belajar siswa  yang  pembelajarannya  menggunakan  model  konvensional  dengan
siswa  yang  pembelajarannya  menggunakan  model  pembelajaran kooperatif  tipe  NHT  dan  ternyata  hasil  belajar  siswa  yang  menggunakan
NHT  lebih  baik  dari  siswa  yang  menggunakan  model  pembelajaran konvensional.
Terdapat  persamaan  dan  perbedaan  antara  penelitian  ini  dengan penelitian  sebelumnya.  Persamaan  penelitian  ini  dengan  penelitian
sebelumnya  adalah  penerapan  metode  Numbered  Heads  Together    dapat meningkatkan  prestasi  belajar  siswa  dan  keaktifan  siswa.  Perbedaan  terletak
pada  tindakan  yang  diambil.  Pada  penelitian  sebelumnya,  penelitian dilaksanaan  dalam  dua  siklus,  sedangkan  pada  penelitian  ini  dilaksanakan
dalam tiga siklus. Berdasarkan  kajian  teoretis  dan  hasil-hasil  penelitian  yang  relevan  di
atas,  maka  pada  tahap  berikutnya  peneliti  menyusun  kerangka  berpikir  yang mengarahkan  pada  perumusan  hipotesis.  Dengan  adanya  ulasan  mengenai
hasil  penelitian  yang  relevan  tersebut,  perumusan  hipotesis  dalam  kerangka pemikiran penelitian ini memiliki dasar yang kuat.
C. Kerangka Pemikiran