5.1.4. Tataletak Lantai Produksi Awal
Tataletak lantai produksi awal dapat digambarkan pada Block Layout. Block Layout juga dapat menggambarkan pola aliran. Block Layout PT. Kharisma
Cakranusa Rubber Industry dapat dilihat pada Gambar 5.2. berikut.
Skala 1 : 800
Gambar 5.2. Block Layout PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry
Sumber : Pengumpulan Data
5.2. Pengolahan Data
5.2.1. Perhitungan Titik Koordinat Block Layout Awal
Perhitungan titik koordinat berfungsi untuk mengetahui jarak antar stasiun kerja di lantai produksi. Langkah-langkah dalam perhitungan titik koordinat dapat
dilihat sebagai berikut. 1.
Gambarkan garis diagonal pada stasiun kerja 2.
Perpotongan garis diagonal tersebut menjadi titik pusat koordinat Perpotongan diagonal kemudian dihitung titik X dan titik Y dengan rumus :
Universitas Sumatera Utara
Koordinat X = X +
Koordinat Y = Y +
Contoh perhitungan pada stasiun kerja A : Koordinat X = X
+ = 22 +
= 27,5 Koordinat Y = Y
+ = 11,9 +
= 15,7 Titik koordinat stasiun kerja A adalah 27,5 ; 15,7
Hasil perhitungan titik koordinat untuk masing-masing stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2. Titik Koordinat Masing-masing Stasiun Kerja Stasiun
Kerja Koordinat
X Y
A 27,5
15,7 B
1
29,25 27,4
B
2
43,75 16,3
C 49,35
28,35 D
54,65 24,9
E
1
61,1 30
E
2
74,5 25,6
F 7,75
10,5 G
1
15,45 13,1
G
2
8 22,05
H
1
1,5 11,5
H
2
13 13,1
Universitas Sumatera Utara
Block Layout dengan titik koordinat masing-masing stasiun dapat dilihat pada
Gambar 5.3.
Skala 1 : 800
Gambar 5.3. Block Layout dengan Titik Koordinat
5.2.2. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja
Jarak antar stasiun kerja dihitung dengan menggunakan rumus jarak rectilinear
. Rumus jarak rectilinear adalah :
Contoh perhitungan jarak dari stasiun A ke B1 adalah :
Hasil perhitungan untuk jarak antar stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 5.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Jarak Antar Stasiun Kerja m ij
A B
1
B
2
C D
E
1
E
2
F G
1
G
2
H
1
H
2
A 13,45 16,85 34,5
36,35 47,90 56,9 24,95 14,65 25,85 30,20 17,10
B
1
13,45 25,60 21,05 27,90 34,45 47,05 38,40 28,10 26,60 43,65 30,55
B
2
16,85 25,60 17,65 19,50 31,05 40,05 41,80 31,50 41,50 47,05 33,95
C 34,50 21,05 17,65
8,75 13,40 27,90 59,45 49,15 47,65 64,70 51,60
D 36,35 27,90 19,50 8,75
11,55 20,55 61,30 51,00 49,50 66,55 53,45 E
1
47,90 34,45 31,05 13,40 11,55 17,80 72,85 62,55 61,05 78,10 65,00
E
2
56,90 47,05 40,05 27,90 20,55 17,80 81,85 71,55 70,05 87,10 74,00
F 24,95 38,40 41,80 59,45 61,30 72,85 81,85
10,30 11,80 7,250 7,85 G
1
14,65 28,10 31,50 49,15 51,00 62,55 71,55 10,30 16,40 15,55 2,45
G
2
25,85 26,60 41,50 47,65 49,50 61,05 70,05 11,80 16,40 17,05 13,95
H
1
30,20 43,65 47,05 64,70 66,55 78,10 87,10 7,250 15,55 17,05 13,10
H
2
17,10 30,55 33,95 51,60 53,45 65,00 74,00 7,850 2,45 13,95 13,10
5.2.3. Perhitungan Frekuensi Perpindahan Bahan Antar Stasiun Kerja