Algoritma CORELAP Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

Dalam metode graph theoritic ini ada beberapa lambang atau simbol yang digunakan antara lain, untuk departemen atau aktivitas dilambangkan oleh sebuah node, untuk menghubungkan antara departemen yang satu dengan departemen lainnya digunakan suatu busur, sedangkan untuk tingkat kedekatan closeness digunakan angka-angka. Metode graph theoritic merupakan metode perancangan tata letak yang menggunakan grafik kedekatan adjacency graph sebagai penghubung antara fasilitas yang ada, dengan tujuan memperoleh bobot terbesar. Prosedur metode graph theoretic yang sering digunakan dalam membangun metode grafik adalah dengan membuat grafik kedekatan yang dilakukan secara tahap demi tahap dengan mendahulukan pasangan departemen yang mempunyai bobot kedekatan terbesar.

3.9 Algoritma CORELAP

Algoritma CORELAP adalah salah satu algoritma construction yang dikembangan oleh Lee dan Moore pada tahun 1967 yang mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif untuk menentukan fasilitas pertama untuk diletakkan didalam layout yang ada Heragu Dalam penggunaan algoritma ini, ada penentuan hubungan kedekatan antar fasilitas dengan tanda A, E, I, O, U, dan X. Setiap huruf memiliki nilai sendiri, dimana A memiliki nilai terbesar hingga X yang memiliki nilai minus. Langkah pertama yang dilakukan dalam pengerjaan algoritma CORELAP adalah perhitungan nilai Total Closeness Rating. Fasilitas yang memiliki nilai Total Closeness Rating tertinggi akan menjadi fasilitas pusat dalam lokasi yang tersedia. Penempatan fasilitas selanjutnya dilakukan sesuai Universitas Sumatera Utara nilai kedekatan antar fasilitas yang ada dengan fasilitas pusat. Terakhir dilakukan perhitungan momen melalui jarak dan flow yang ada. Algoritma CORELAP Computerized Relationship Layout Planning menggunakan peringkat hubungan kedekatan yang dinyatakan dalam Total Closeness Rating TCR dalam pemilihan penempatan stasiun kerja. Algoritma ini merupakan suatu algoritma yang digunakan untuk menghasilkan rancangan layout baru yang tidak bergantung atau tidak memerlukan initial layout. Adapun prinsip dari analisis yang dilakukuan oleh CORELAP adalah menghitung layout score dan nilai layout score yang terbesar adalah yang paling baik kerena menunjukkan tingkat hubungan yang lebih dekat dan menghitung jarak departemen baru yang terbentuk secara rectilinear. Gunawan, 2015. Pengerjaan algoritma CORELAP ini dimulai dengan perhitungan TCR yang diperoleh dari huruf-huruf hubungan kedekatan dalam ARC yang dikonversikan dalam angka yaitu : Tabel 3.2. Kode, Nilai dan Kontribusi Activity Relationship Chart Kode Nilai Kontribusi A : Absolutely ImportantMutlak didekatkan 5 + E : Especially ImportantSangat penting didekatkan 4 + I : ImportantPenting didekatkan 3 + O : Ordinary Closeness 2 + U : UnimportantTidak penting didekatkan 1 + X : UndesirableTidak boleh didekatkan - Universitas Sumatera Utara TCR suatu departemen menyatakan jumlah nilai-nilai hubungankedekatan departemen tersebut terhadap departemen-departemen yang lain, secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : Dimana : m menyatakan jumlah departemen dalam rancangan, rij menyatakan nilai hubungan kedekatan dari stasiun kerja i terhadap stasiun kerja j. Berikut ini merupakan langkah-langkah algoritma CORELAP secara manual. a. Penentuan Urutan Pengalokasian 1. Pilih salah satu departemen dengan TCR maksimum. Jika terdapat lebih dari 1 pilih sembarang maka departemen terpilih akan dialokasikan pertama kali. 2. Departemen yang dialokasikan kedua, pilih departemen yang mempunyai hubungan A dengan departemen yang telah terpilih. - Jika terdapat beberapa maka pilih yang mempunyai TCR terbesar. - Jika TCRnya sama maka pilih sembarang. Jika tidak ada yang mempunyai hubungan A, pilih departemen yang mempunyai hubungan E dengan departemen yang terpilih. 3. Ulangi proses kedua, sampai semua departemen terpilih. Jika tidak ada departemen yang mempunyai hubungan A atau E dengan departemen yang terpilih semua maka lanjutkan dengan hubungan I atau O, serta U atau X. b. Cara Pengalokasian Universitas Sumatera Utara Menggunakan metode sisi barat western-edge.Departemen yang terpilih pertama kali urutan pertama dialokasikan di pusat dari diagram kotak seperti Gambar 3.7 berikut: 8 7 6 1 PUSAT 5 2 3 4 Gambar 3.7. Diagram Penempatan Stasiun Kerja Nomor 2 dalam kotak merupakan lokasi yang disediakan. Nomor 1 : selalu untuk lokasi kotak pada sisi terbarat dari departemen – departemen yang telah dialokasikan. Kotak tepat bersebelahan dengan departemen yang telah dialokasikan dalam arah vertikalhorisontal mempunyai bobot 1. Kotak yang tepat bersebelahan dengan departemen yang telah dialokasikan dalam arah diagonal mempunyai bobot 0,5. Bobot x Nilai hubungan dari departemen yang telah dialokasikan terhadap departemen yang akan dialokasikan. Contoh dapat dilihat pada Tabel 3.3 Tabel 3.3. Alokasi TCR Stasiun Kerja I II III IV TCR I - A E E 13 II A - U E 10 III E U - E 9 IV E E E - 12 Berdasarkan TCR, yang dialokasikan pertama kali adalah stasiun kerja I Universitas Sumatera Utara - Stasiun kerja I mempunyai hubungan A dengan stasiun kerja II - Stasiun kerja II dialokasikan kedua. - Stasiun kerja I mempunyai hubungan E dengan stasiun kerja III dan IV - Stasiun kerja II mempunyai hubungan E dengan stasiun kerja IV. Pilih stasiun kerja IV TCR lebih besar dari stasiun kerja III Stasiun kerja III dialokasikan terakhir sehingga urutannya sebagai berikut : I – II – IV - III, kemudian masing ditempatkan dalam kotakcell seperti pada Gambar 3.8. 8 7 6 1 I 5 2 3 4 Gambar 3.8. Diagram Penempatan Stasiun Kerja I Jika stasiun kerja II di : lokasi 1, bernilai = 1 x 5 = 5 lokasi 2, bernilai = 0,5 x 5 = 2,5 Lokasi 1 adalah lokasi terbaik untuk stasiun kerja II karena mempunyai nilai penempatan terbesar jika dibandingkan lokasi 2, 4, 6, 8 dan nomor lokasi terkecil diantara nilai-nilai penempatan yang sama jika dibandingkan dengan lokasi 3,5,7 . 10 9 8 7 1 II I 6 2 3 4 5 Gambar 3.9. Diagram Penempatan Stasiun Kerja II Universitas Sumatera Utara Jika stasiun kerja IV di : lokasi 1, bernilai = 1x4 + 0 x 4 = 4 lokasi 2, bernilai = 0,5 x 4 + 0 x 4 = 2 lokasi 3, bernilai = 1 x 4 + 0,5 x 4 = 6 lokasi 4, bernilai = 0,5 x 4 + 1 x 4 = 6 dan seterusnya Lokasi terbaik untuk stasiun kerja IV - lokasi 3 12 11 10 9 1 II I 8 2 IV 6 7 3 4 5 Gambar 3.10. Diagram Penempatan Stasiun Kerja IV Jika stasiun kerja III di : lokasi 1, bernilai = 0 x 4 + 1 x 1 + 0,5 x 4 = 3 lokasi 2, bernilai = 0 x 4 + 0,5 x 1 + 1 x 4 = 4,5 lokasi 6, bernilai = 0 x 4 + 0,5 x 1 + 1 x 4 = 4,5 dan seterusnya. Lokasi terbaik untuk stasiun kerja III adalah lokasi 6 FINAL LAYOUT II I IV III Gambar 3.11. Diagram Penempatan Stasiun Kerja III Penempatan disesuaikan dengan luasan dan bentuk masing-masing stasiun kerja dimana akan dialokasikan. Block diagram pengerjaan algoritma CORELAP dapat dilihat pada Gambar 3.12. berikut. Universitas Sumatera Utara Masalah yang berhubungan dengan tata letak tertentu berhubungan dengan penempatan yang tepat dari fasilitas produksi. Tataletak fasilitas produksi yang tidak teraut berdampak pada efesiensi arus material sehingga mengurangi optimasi proses produksi. Hal lain yang menyebabkan permasalahan adalah pola aliran bahan dan jarak pemindahan material. Algoritma CORELAP dipilih sebagai salah satu metode yang terbaik dalam menangani masalah material handling karena sangat cocok untuk perancangan ulang tataletak fasilitas Hakim, 2015. Universitas Sumatera Utara Pembuatan Activity Relationship Chart ARC Perhitungan Total Closeness Rating untuk setiap Departemen Pemilihan Departemen Pusat berdasarkan Derajat Kedekatan Pengalokasian Departemen Berdasarkan Derajat Kedekatan Perhitungan nilai departemen pada setiap penempatan Penempatan Departemen pada bagian dengan nilai terbesar hingga semua departemen telah dialokasikan Perhitungan jumlah momen perpindahan dari alternatif rancangan Gambar 3.12. Block Diagram Algoritma CORELAP

3.10. Algoritma ALDEP

Dokumen yang terkait

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi Dengan Menerapkan Algoritma Blocplan Dan Algoritma Corelap Pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry

6 73 232

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN dan CORELAP pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry

1 47 232

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 18

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 1

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 12

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 16

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry Chapter III VII

1 1 82

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 1 2

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi Dengan Menerapkan Algoritma Blocplan Dan Algoritma Corelap Pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry

0 0 42

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi Dengan Menerapkan Algoritma Blocplan Dan Algoritma Corelap Pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry

1 3 25