Sejarah Perusahaan Ruang Lingkup Bidang Usaha Uraian Proses

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industrty adalah sebuah perusahaan yang memproduksi karet compound untuk ban vulkanisir dengan sistem masak panas, perusahaan ini didirikan pada tahun 1995 dan kemudian pada tahun 2004 memperluas produksi dengan memproduksi pre-cured tread liner dengan sistem masak dingin, kedua hasil dari sistem produksi perusahaan untuk ban truk dan bus. PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry bergabung dengan Perusahaan Mahkota Group dan berada di bawah manajemen baru perusahaan sehingga mengalami perubahan sistem ke arah yang lebih baik. PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry beralamat di Jalan Pulau Irian No. 3 Kawasan Industri Medan I dan dikelola oleh Bapak Irwansyah. PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry berdiri pada bulan September 1995 bergerak dibidang pengolahan ban vulkanisir.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry bergerak dalam bidang produksi pengolahan karet compound. PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry berproduksi rata-rata setiap harinya 5,4 ton karet compound. Karet compound yang diproduksi dipergunakan untuk pembuatan ban vulkanisir kendaraan roda empat atau lebih seperti truk, bus, minibus dan lain sebagainya. Bahan baku yang Universitas Sumatera Utara diperoleh perusahaan berasal dari perusahaan perusahaan pengolah crumb rubber dari daerah Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, dan lainnya. Bahan Baku yang digunakan berupa SIR 10, SIR 20 dan lainnya, tergantung permintaan dari para pembeli. Daerah pemasaran produk PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry yaitu Sumatera dan Jawa. 2.3. Organisasi dan Manajemen Perusahaan 2.3.1.Struktur Organisasi Struktur organisasi PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry berbentuk lini dan fungsional. Hubungan lini karena pemberian wewenang langsung dari pimpinan terhadap bawahannya. Selain itu perusahaan ini juga mengaplikasikan struktur organisasi berbentuk fungsional, yang berarti beberapa petinggi perusahaan dapat memberikan wewenang kepada bawahannya. Bentuk hubungan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara Direktur Manager Pergudangan Manager Maintenance Manager Produksi Manager Umum Manager Administrasi dan Keuangan Staff Keselamatan dan Keamanan Staff Humas Staff Pengangkutan Staff Kebersihan Teknisi Staff Pengendalian mutu Manager Pemasaran Staff Administrasi dan Keuangan Staff Pemasaran Staff Pergudangan Pemilik PengawasSupervisi Keterangan : Hubungan Fungsional Hubungan Lini Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry Sumber : PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry Universitas Sumatera Utara

2.3.2. Tugas dan Wewenang

Tugas dan wewenang yang dimiliki masing-masing bidang yang terdapat pada struktur organisasi PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.3.3. Jam Kerja

PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry beroperasi secara kontinu selama 16 jamhari. Tenaga kerja secara umum bekerja 40 jamminggu. Waktu kerja bagi karyawan PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry dapat dikelompokkan menjadi dua shift, yaitu: Tabel 2.1. Jam Kerja Shift Hari dan Waktu Senin-Jum’at Istirahat Sabtu Minggu I 08.00 – 16.00 WIB 12.00 – 13.00 WIB Libur II 16.00 – 24.00 WIB 18.00 – 19.00 WIB Libur Sumber : PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry

2.4. Proses Produksi

Proses produksi adalah upaya untuk menciptakan atau menambah nilaisuatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber yang ada yaitu bahan baku, tenaga kerja, mesin, metode dan juga materi. Proses produksi dilakukan berdasarkan keinginan dan kebutuhan konsumen dengan volume produksi dan laju produksi yang tinggi. Universitas Sumatera Utara

2.4.1. Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses produksi dengan komposisi persentase yang tinggi dan merupakan bahan yang membentuk bagian integral dari suatu produk jadi. Bahan baku yang digunakan: 1. Crumb Rubber SIR 10, SIR 20, dan Lainnya Bahan baku yang digunakan yaitu karet mentah yang telah diolah menjadi SIR 10 ataupun SIR 20 yang diperolah perusahaan dari perusahaan penyedia seperti pabrik karet yang ada di Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, dan lainnya. Bentuk karet mentah yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 2.2. Gambar 2.2. Karet Mentah

2.4.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya sangat sedikit atau cukup kompleks yang dapat mempengaruhi kualitas produk. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah: 1. Carbon black Carbon black adalah serbuk yang sangat halus yang terdiri dari hanya atom karbon yang digunakan untuk menstabilkan proses produksi, menambah Universitas Sumatera Utara kekatan dan kelenturan, dan sebagai pigmen atau pewarna. Bentuk caron black yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 2.3. Gambar 2.3. Carbon Black 2. Belerang Belerang adalah salah satu unsur kimia yang dapat digunakan pada proses produksi pembuatan ban vulkanisir. Fungsi belerang pada proses pembuatan ban vulkanisir yaitu untuk membentuk karet agar mudah dibentuk dengan mengggunakan belerang murni. Bentuk belerang yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 2.4. Gambar 2.4. Belerang 3. Rubber Procession Oil RPO Rubber procession oil RPO adalah minyak yang digunakan pada proses pencampuran bahan kimia pada mesin blumberry supaya tidak lengket pada Universitas Sumatera Utara proses pencampuran dan untuk melunakkan karet. Bentuk rubber procession oil yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 2.5. Gambar 2.5. Rubber Procession Oil RPO

2.4.3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang tidak tampak dalam produk jadi tetapi hanya menolong proses produksi agar berjalan dengan lancar dan digunakan sebagai pelengkap produk saja. Adapun bahan penolong yang digunakan adalah Air.

2.5. Uraian Proses

Proses pembuatan ban vulkanisir yaitu compound dan pre-cured tread Liner Rubber Industry yang dilakukan oleh PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry yaitu : 1. Proses penimbangan dan pemotongan karet. Proses ini adalah langkah awal dalam proses pembuatan ban vulkanisir dimana meliputi proses penyediaan karet yang di ambil dari gudang bahan Universitas Sumatera Utara baku dipotong dengan menggunakan mesin potong kemudian ditimbang secara manual. 2. Proses penggilingan karet external mixer 22 inchi. Setelah dipotong dan ditimbang selanjutnya karet dibawa ke mesin giling external mixer 22 inchi untuk proses penggilingan sesuai keinginan sehingga menghasilkan karet giling. Berikut merupakan mesin penggiling karet yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 2.6. Gambar 2.6. Penggilingan Karet 3. Proses pencampuran bahan internal mixer Karet giling yang sudah digiling dicampur dengan carbon black, obat kimia, silica dan RPO Rubber Processing Oil di mesin blumberry internal mixer dan diaduk sampai merata pada mesin appolo. Berikut merupakan mesin appolo yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 2.7. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.7. Pencampuran Bahan Mesin Appolo Proses pencampuran bahan akan menghasilkan lembaran-lembaran masterbacth produk setengah jadi. Berikut merupakan lembaran setengah jadi keluaran mesin appolo dapat dilihat pada Gambar 2.8. Gambar 2.8. Lembaran Setengah Jadi 4. Proses penggilingan karet external mixer 18 inchi. Masterbatch setengah jadi dibawa ke mesin eksternal mixer 18 inchi untuk proses pencampuran obat belerang dapat dilihat pada Gambar 2.9. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.9. Penggilingan 5. Proses extruder pembentukan. Masterbatch yang sudah dicampur dengan obat belerang dibentuk dengan menggunakan mesin extruder sehingga menghasilkan ban vulkanisir masak panas. Berikut merupakan mesin extruder yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 2.10. Gambar 2.10.Mesin Extruder Proses pembentukan sistem masak panas hanya menghasilkan satu jenis produk yaitu compound yang nantinya menjadi bahan baku pembuatan pre- curedtread liner Rubber Industry dapat dilihat pada Gambar 2.11. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.11. Compound 6. Proses press Ban vulkanisirdiprespada mesin press prekon untuk pembentukan ulir sesuai dengan permintaan pelangan dapat dilihat pada Gambar 2.12. Gambar 2.12. Proses Press 7. Proses pemarutan Banpre-curedtread liner Rubber Industry dibawa ke mesin parut untuk proses perataan semua sisi guna memenuhi standar mutu produk dapat dilihat pada Gambar 2.13. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.13. Proses Pemarutan 8. Proses pemeriksaan dan packing Ban pre-curedtread liner Rubber Industry yang sudah parut dibawa ke proses packing dan pemeriksaan untuk diperiksa apakah sudah memenuhi standar atau tidak, kualitas dan berat dari pre-curedtread liner Rubber Industry akan di timbang seterusnya apabila sudah memenuhi standar maka produk di packing dan disimpan di gudang pre-curedtread liner dan menunggu proses pemesanan dan pengiriman dapat dilihat pada Gambar 2.14. Gambar 2.14. Proses Pemeriksaan dan Packing Universitas Sumatera Utara

2.6. Produk

Dokumen yang terkait

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi Dengan Menerapkan Algoritma Blocplan Dan Algoritma Corelap Pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry

6 73 232

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN dan CORELAP pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry

1 47 232

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 18

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 1

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 12

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 16

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry Chapter III VII

1 1 82

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 1 2

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi Dengan Menerapkan Algoritma Blocplan Dan Algoritma Corelap Pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry

0 0 42

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi Dengan Menerapkan Algoritma Blocplan Dan Algoritma Corelap Pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry

1 3 25