memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan organisasi lainnya dalam suatu industri atau pasar produk yang sama atau dalam suatu lingkungan
persaingan. Kinerja yang lebih baik tersebut disebabkan oleh beberapa faktor-faktor
perusahaan yang menjadikan perusahaan terseut ternilai lebih baik dari pada perusahaan lain. Faktor-faktor perusahaan yang dimaksud adalah seperti lokasi
perusahaan yang lebih unggul, keterampilan dan keahlian karyawan, serta efisiensi dalam menjalankan perusahaan.
2.3.2 Jenis-Jenis Keunggulan Bersaing
Keunggulan bersaing menurut Porter , Hil dan Jones dalam Amirullah, 2015:95 terdiri atas dua jenis yaitu keunggulan biayaharga dan keunggulan
diferensiasi. Porter 1992 perusahaan dikatakan memiliki keunggulan biaya apabila biaya komulatifnya dalam melakukan semua aktivitas nilai rendah dari
pada biaya pesaing. Nilai strategi keunggulan biaya tergantung pada kesanggupannya untuk bertahan. Kesanggupan bertahan akan ada apabila sumber
keunggulan biaya perusahaan sukar ditiru oleh pesaing. Porter dalam Amirullah, 2015:95, perusahaan mendefenisikan diri
dengan para pesaingnya jika perusahaan tersebut dapat memiliki keunikan dalam sesuatu yang dinilai penting oleh pembeli selain dari sekedar penawaran yang
rendah. Diferensiasi memungkinkan perusahaan untuk menawarkan dengan harga tinggi harga premi, menjual produknya semakin banyak pada harga tertentu atau
memperoleh sejumlah manfaat yang setara. Diferensiasi memungkinkan perusahaan meraih prestasi unggul jika harga-premi yang berhasil ditawarkan
Universitas Sumatera Utara
lebih besar dari pada biaya tambahan mana pun dan usaha memperoleh keunikan tersebut.
Keunggulan kompetitif perusahaan bukan saja pada biaya dan kualitas tetapi juga dalam setiap komponen produk perusahaan. Jenis keunggulan
kompetitif yang relatif baru adalah keunggulan reaksi reaction advantage. Makinen dalam Amirullah, 2015:95 mendefenisikan keunggulan reaksi adalah
keunggulan yang digunakan oleh perusahaan yang mengakui bahwa waktu tunggu yang singkat short leat times baik untuk memperkenalkan poduk baru atau
merespon pesanan pelanggan menjadi bagian yang sangat penting dari keunggulan kompetitif.
2.3.3 Komponen Keunggulan Bersaing
Keunggulan bersaing yang telah dimiliki oleh suatu perusahaan dibangun dengan berlandaskan pada beberapa komponen. Menurut Hill dan Jones dalam
Amirullah, 2015:96 keunggulan biaya dan diferensiasi yang berhail dicapai suatu perusahaan dibangun dengan berlandaskan pada efisiensi, kualitas, inovasi dan
customer responsiveness. Keempat komponen yang saling terkait ini merupakan pilar keunggulan kompetitif yang dapat diadopsi perusahaan tanpa memandang
industrinya, produk atau jasa yang dihasilkan. Komponen keunggulan bersaing yang pertama adalah efisien. Sebuah
perusahaan dikatakan semakin efisien jika perusahaan tersebut memerlukan input yang semakin sedikit untuk menghasilkan output yang ditentukan sehingga
struktur biayanya semakin rendah. Bagi perusahaan pada umumnya, komponen paling penting dan efisien adalah produktivitas karyawan yang biasanya diukur
Universitas Sumatera Utara
menurut output karyawan. Dengan mengasumsikan faktor lain konstan, perusahaan yang memiliki produktivitas karyawan yang tinggi dalam suatu
industri akan memiliki biaya produksi yang palig rendah. Dengan kata lain, perusahaan itu akan memiliki keunggulan kompetitif berbasis biaya.
Selain itu, komponen keunggulan bersaing lainnya adalah kualitas. Hill dan Jones dalam Amirullah,2015:97 menyatakan bahwa produk yang berkualitas
adalah barang dan jasa yang reliabel dalam arti bahwa barang dan jasa tersebut dapat melaksanakan fungsi yang telah didesain. Keunggulan kualitas memberikan
dua keuntungan yaitu : 1.
Konsumen akan memberikan nilai yang lebih tinggi terhadap produk tersebut yang selanjutnya peningkatan nilai ini akan memugkinkan
perusahaan membebani harga yang lebih tinggi untuk produk tersebut. 2.
Dapat menimbulkan keunggulan kompetitif yang berasal dari efisiensi yang lebih besar dan biaya per satuan yang lebih rendah.
Menurut Ozsmer, Calantone dan Benedetto dalam Amirullah,2015:98 inovasi adalah kemampuan perusahaan untuk memperkenalkan produk baru dan
proses produksi untuk mengkapitalisasi Perusahaan dapat melakukan inovasi dengan dua cara mendasar yaitu dengan meniru atau mengembangkan inovasi
mereka sendiri. Komponen keunggulan bersaing lainnya adalah customer responsive.
Ulrich dalam Amirullah,2015:98 menjelaskan bahwa suatu tema yang konsisten bagi keunggulan dimasa yang akan datang adalah membangun dan menjalankan
organisasi yang bersifat responsive terhadap pelanggan.Untuk mencapai
Universitas Sumatera Utara
responsifitas pelanggan suatu perusahaan harus dapat memberikan apa yang diinginkan pelanggan ketika mereka membutuhkannya. Perusahaan yang semakin
responsive terhadap kebutuhan pelanggannya, semakin besar loyalitas merek yang dapat dicapai perusahaan dan sebaliknya.
2.3.4 Konsep Bersaing dalam Persaingan
Untuk berhasil dalam upaya merebut dan memenangkan persaingan merupakan suatu hal yang memerlukan pemikiran, perencanaan strategis yang
matang dan komprehensif. Ada banyak aspek yang terkait dengan usaha memenangkan suatu persaingan Sunyoto, 2015:5. Menurut Frinces dalam
Sunyoto, 2015:5, aspek-aspek yang dapat diidentifikasi terkait usaha memenangkan suatu persaingan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan apa yang dipersaingkan
2. Merumuskan tujuan persaingan atau yang akan dipersaingkan
3. Sasaran strategis dari persaingan
4. Ruang lingkup persaingan
5. Waktu persaingan dinyatakan sebagai titik awal persidangan dan kapan
usaha atau kegiatan persaingan akan dilakukan atau dimulai 6.
Membuat rencana strategis yang komprehensif dari agenda persaingan 7.
Membuat analisis SWOT Strengths Weaknesses Opportunities Threaths lawan persaingan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan serta
mengkaji secara kritis potensi dan prospek.
Universitas Sumatera Utara
Secara umum, konsepsi persaingan adalah adanya kondisi persaingan yang memerlukan suatu sikap dan tindakan yang dirancang secara sistematik berisikan
analisis lingkungan, strategi dan kebijakan strategis bersaing untuk mengungguli pihak lain lawan untuk mempertahankan, mengambil dan merebut potensi,
peluang dan posisi strategis yang akan, sedang, dan telah diambildirebut oleh pihak lain lawan karena berpotensi mengurangi, mempersulit, mengancam, dan
membahayakan pangsa pasar, keuntungan, dan prospek pertumbuhan dan pekembangan produk, jasa dan organisasi Sunyoto, 2015:7.
Menurut Frinces dalam Sunyoto, 2015:7, untuk menghindari persaingan dapat ditinjau dari beberapa strategi yaitu:
1. Pasar
a. Tidak menghasilkan produk dan jasa yang sama dan menjual pada
pasar yang sama b.
Membagi pasar dalam beberapa segmen dan memberikan segmen tertentu terhadap pesaing tertentu
c. Menciptakan pasar baru di lokasi yang berbeda
d. Melakukan segmentasi pasar baru di tempat yang sama
2. Kerja sama dan kemitraan
a. Mengadakan kerja sama dengan membangun kemitraan strategis
untuk mengatur tata perdagangan dalam pasar yang berbeda atau di dalam pasar yang sama dan menguntungkan semua pihak
b. Melakukan pola kerja sama dalam produksi yang saling melengkapi
dari kepentingan produksi dari pihak-pihak yang terkait
Universitas Sumatera Utara
c. Menciptakan sinergis antar pihak yang berpotensi bersaing
3. Keunggulan komparatif
a. Mencari elemen keunggulan komparatif bisnis jika kebijakan harga
sulit diterapkan untuk menghindari persaingan b.
Selalu menciptakan adanya keunggulan komparatif produk dan jasa diatas produk dan jasa pesaing
4. Melakukan suplai bersama dengan pembagian porsi yang disepakati
terhadap pembeli 5.
Selalu menjaga kualitas produk dan jasa selalu berada diatas kualitas produk dan jasa pesaing.
6. Melakukan diversifikasi harga atau kebijakan harga yang dapat membuat
pesaing sulit bersaing.
Untuk memenangkan suatu persaingan diperlukan langkah strategis sebagai berikut:
1. Selalu berada didepan para pesaing baik dalam promosi, pembentukan
citra maupun pemberian informasi. 2.
Lebih unggul dari apa yang dimiliki pesaing seperti kualitas, kesesuaian produk, daya tahan, harga, sistem pembayaran, pelayanan, dan
pemeliharaan, penawaran produk purna jual, delivery order , discount harga, garansi produk dan kemasan.
3. Kerja sama pelayanan dengan produk atau usaha yang sama dengan
perusahaan lain seperti membeli tiket pesawat, tidak pernah terlambat atau tepat waktu, dan refund jika terjadipembatalan pembelian mendadak.
Universitas Sumatera Utara
4. Mempunyai keunggulan baru seperti unggul dalam ukuran produk, rasa,
distribusi produk, posisi pasar dan teknologi yang digunakan. 5.
Memiliki keunggulan mutlak, suatu keunggulan yang harus diciptakan dimana pihak pesaing akan kalah bersaing dengan adanya keunggulan
tersebut, misalnya bidang sumber daya manusia, kepemimpinan, organisasi, strategi bisnis, teknologi, kualitas, inovasi, promosi, modal,
sistem jaringan, komunikasi dan lain-lain. 6.
Memiliki strategi dan kebijakan strategis yang tepat, misalnya strategi biaya rendah, pembedaan produk, stabilitas, bertahan hidup, ekspansi
produk, kualitas, harga, pelayanan dan sebagainya.
2.4 Analisis Lingkungan