Strategi Bisnis Dalam Meraih Keunggulan Bersaing Melalui Metode Analisis SWOT (Studi Pada Iga-Iga Bakso Mas Elo Jalan Marelan Raya Medan)

(1)

persaingan selama ini?

2. Apa kelebihan yang dimiliki produk (menu makanan dan minuman) Iga-Iga Bakso Mas Elo?

3. Bagaimana strategi penetapan harga yang diterapkan Iga-Iga Bakso Mas Elo? 4. Bentuk promosi seperti apa yang dilakukan Iga-Iga Bakso Mas Elo dalam

mengembangkan pasarnya?

5. Seperti apa pelayanan yang dilakukan karyawan Iga-Iga Bakso Mas Elo? 6. Menurut anda bagaimana lokasi usaha Iga-Iga Bakso Mas Elo ini?

7. Menurut anda, faktor apa yang menjadi kelebihan dari Iga-Iga Bakso Mas Elo?

8. Menurut anda apa kelemahan yang dimiliki Iga-Iga Bakso Mas Elo?

9. Menurut anda, bagaimana persaingan yang terjadi dalam usaha di bidang kuliner?

10.Ancaman apa yang dihadapi Iga-Iga Bakso Mas Elo saat ini dan masa yang akan datang?

11.Apakah kondisi ekonomi yang terjadi seperti sekarang ini menjadi ancaman juga?

12.Bagaimana dengan kebijakan pemerintah, adakah ancaman untuk hal tersebut? 13.Peluang apa yang dapat dimanfaatkan Iga-Iga Bakso Mas Elo pada saat ini


(2)

yang ditawarkan Iga-Iga Bakso Mas Elo?

2. Menurut anda, bagaimana harga yang diberikan Iga-Iga Bakso Mas Elo terhadap produknya?

3. Apakah anda mengetahui bentuk promosi apa saja yang dilakukan Iga-Iga Bakso Mas Elo?

4. Menurut anda bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan Iga-Iga Bakso Mas Elo kepada pelanggannya?

5. Apakah lokasi usaha Iga-Iga Bakso Mas Elo sudah strategis?

6. Menurut anda apa yang menjadi kelebihan Iga-Iga Bakso Mas Elo dibandingkan tempat makan yang lainnya?


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Amirullah. 2015. Manajemen Strategi: Teori Konsep Kinerja. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Fahmi, Irham. 2014. Manajemen Strategis: Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Jatmiko, RD. 2004. Manajemen Stratejik. Malang: UMM Press.

Kaswan. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kerin, Roger A dan Peterson, Robert A. 2015. Pemasaran Strategis: Kasus dan Komentar. Jakarta Barat: PT. Indeks.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Porter, Michael E. 1992. Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Jakarta: Erlangga.

Rangkuti, Freddy. 2014. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia.

Sunyoto, Danang. 2015. Keunggulan Bersang (Competitive Advantage). Yogyakarta: CAPS.


(8)

Jurnal:

Chyrilla, L. 2002. “Analisis Strategi Bisnis Sapi Potong Pada Pt Lembu Jantan Perkasa, Jakarta”. Departemen Sosial Ekonomi Industri Peternakan. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Fatomy, Moch Dicky. 2014. “Analisis Strategi Bersaing Pada Pabrik Gitar Cv Darieos Kecamatan Kepanjen di Kota Malang”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya. Malang.

Fitriadi, Barkah.2012. “Strategi Bersaing: Suatu Kajian Perumusan Strategi Pemasaran Guna Meraih Keunggulan Kompetitif (Studi Pada PT. Ongkowidjojo, Malang)

Utami, Endah dan Imron, Ali. 2012. “Perumusan Strategi Perusahaan Berdasarkan Competitive Advantage”. Jurnal Ilmiah Teknik Industri. Vol. 11 No. 2 2012.

Widiastuti, Anna dan Mabruroh Siti. 2009. “Analisis SWOT Sebagai Dasar Penetapan Strategi Bersaing (Penelitian Pada Po Shantika Jepara)”. Jurnal Dinamika Ekonomi dan Bisnis. Vol. 6 No. 2 2009.

Skripsi:

Nababan, Marta Lestari. 2015. “Strategi Keunggulan Bersaing pada UKM Kacang Garing Martabe dalam Menghadapi Persaingan Antar Usaha Kacang Garing di Silangkitang Tapanuli Utara”. Departemen Ilmu Administrasi Bisnis. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Nasution, Siti Soraya. 2013. “Strategi Strengts Weakness Opportunities Threats (SWOT) Sebagai Dasar Penentuan Strategi Bersaing ( Studi pada Rumah Ubi Dinarmas Jl.Karya Wisata No.93. A Medan. Departemen Ilmu


(9)

Administrasi Bisnis. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Nora, Sovia. 2009.” Analisis SWOT Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing PT.Sanghiang Perkasa (Kalbe Nutritionals) Medan.Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara. Medan

Prawitasari, Sri Yati. 2010. “Analisis Swot Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing (Studi Pada Dealer Honda Tunggul Sakti Di Semarang). Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro. Semarang


(10)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Bentuk Penelitian

Pada penelitian ini, bentuk penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu variabel secara mandiri. Menurut Bodgan dan Taylor (dalam Basrowi dan Suwandi 2008:21) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

3.2Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Iga-Iga Bakso Mas Elo berlokasi di Jalan Marelan Raya Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan.

3.3Subjek dan Objek Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti mendapatkan informasi melalui subjek dan objek penelitian.

1. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini disebut dengan informan. Melalui informan, peneliti dapat memperoleh informasi yang diperlukan dalam penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah:


(11)

a. Informan Kunci (Key Informan)

Informan kunci (key informan) adalah orang yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Bapak M. Nur Hairullah selaku pemilik sekaligus manajer Iga-Iga Bakso Mas Elo.

b. Informan Utama

Informan utama adalah orang yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan utama dalam penelitian ini adalah karyawan dan konsumen dari Iga-Iga Bakso Mas Elo. Jumlah informan utama dalam penelitian ini akan disesuaikan dengan kebutuhan yang diambil secara accidental (kebetulan) pada saat penelitian dilakukan.

2. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah strategi bisnis Iga-Iga Bakso Mas Elo dalam meraih keunggulan bersaing melalui metode analisis SWOT.

3.4Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mengumpulkan data-data yang relevan bagi penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berdasarkan jenis datanya yakni sebagai berikut:

1. Teknik Pengumpulan Data Primer

Teknik pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Adapun teknik pengumpulan data primer yang dilakukan adalah:


(12)

a. Observasi

Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti dilakukan secara sistematis melihat dan mengamati sendiri, mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya.

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung berhadapan dengan orang yang menjadi sumber informasi, dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain.

2. Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Adapun teknik pengumpulan data sekunder yang dilakukan adalah:

a. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan catatan-catatan dan dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber yang relevan dengan objek penelitian. b. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data atau informasi dengan menggunakan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian dan bertujuan untuk menentukan teori, konsep dan variabel lain yang


(13)

mendukung penelitian, seperti jurnal dan artikel-artikel di internet yang relevan.

3.5Teknik Analisis Data

Analisis data adalah mengumpulkan, menginterpretasikan data-data yang telah didapatkan dari lokasi penelitan dan diolah untuk mendapatkan informasi dan fakta. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hal tersebut dilakukan untuk menafsirkan atau mendeskripsikan data-data yang diperoleh pada saat pengumpulan data.

3.5.1 Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan non profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif (Fahmi 2014:252).

Menurut Kotler dan Keller (2009:51) analisis SWOT adalah keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan. Sedangkan menurut Roger dan Robert (2015:5),analisis SWOT adalah kerangka kerja formal untuk mengidentifikasi dan merumuskan kemungkinan-kemungkinan pertumbuhan organisasi. Analisis SWOT adalah identifikasi faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang


(14)

(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesss) dan ancaman (threats), Rangkuti (2014:19).

3.5.2 Matriks Internal Factor Analysis Strategy (IFAS)

Matriks IFAS disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal ke dalam kerangka strength dan weakness. Tahapnya adalah sebagai berikut:

1. Pada kolom 1, tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan.

2. Pada kolom 2, beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total yaitu 1,00.

Kriteria bobot:

a. Tidak penting : 0,00 b. Kurang penting : 0,01 – 0,05 c. Cukup penting : 0,06 – 0,10 d. Penting : 0,11 – 0,15 e. Paling penting : 0,16 – 0,20

3. Pada kolom 3, hitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dan membandingkannya dengan rata-rata industri atau pesaing utama.


(15)

Sedangkan variabel yang bersifat negatif (variabel yang masuk kategori kelemahan) kebalikannya.

Kriteria Rating:

a. Kurang baik : 1 b. Cukup baik : 2

c. Baik : 3

d. Sangat baik : 4

4. Pada kolom 4 , kalikan bobot (kolom 2) dengan rating (kolom 3) untuk memperoleh faktor pembobotan. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

5. Jumlahkan skor pembobotan (kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan yang bersangkutan dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.


(16)

Tabel 3.1

Matriks Internal Factor Analysis Strategy (IFAS)

Faktor Internal Bobot Rating Bobot x Rating

Kekuatan: 1... 2... 3... 4... 5... 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kelemahan: 1... 2... 3... 4... 5... 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Total 0,00 0 0,00

Sumber: Rangkuti, Freddy. 2014. Analisis SWOT: Teknik

Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

hal. 27.

3.5.3 Matriks External Factor Analysis Strategy (EFAS)

Matriks EFAS disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis eksternal ke dalam kerangka opportunities dan threats. Tahapnya adalah sebagai berikut:


(17)

1. Pada kolom 1, identifikasi antara 5 – 10 macam peluang dan ancaman yang telah dianalisis.

2. Pada kolom 2, beri bobot masing-masing faktor, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor stratgi.

Kriteria bobot:

a. Tidak penting : 0,00 b. Kurang penting : 0,01 – 0,05 c. Cukup penting : 0,06 – 0,10 d. Penting : 0,11 – 0,15 e. Paling penting : 0,16 – 0,20

3. Pada kolom 3, hitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dar 4 (outsanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluang semakin kecil diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Semakin besar ancaman maka ratingnya adalah 1 dan sebaliknya, jika semakin kecil ancaman maka ratingnya adalah 4.

Kriteria Rating:

a. Kurang baik : 1 b. Cukup baik : 2


(18)

d. Sangat baik : 4

4. Pada kolom 4, kalikan bobot (kolom 2) dengan rating (kolom 3) untuk memperoleh faktor pembobotan. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 0,1 (poor).

5. Jumlahkan skor pembobotan (kolom 4) untuk memperoleh skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-fakor strategi eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan satu dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.


(19)

Tabel 3.2

Matriks External Factor Analysis Strategy (EFAS)

Faktor Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating

Peluang: 1... 2... 3... 4... 5... 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Ancaman: 1... 2... 3... 4... 5... 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Total 0,00 0 0,00

Sumber: Rangkuti, Freddy. 2014. Analisis SWOT: Teknik

Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hal. 26.

3.5.4 Diagram SWOT

Diagram SWOT dibuat berdasarkan dari hasil analisis SWOT sebuah perusahaan. Melalui diagram SWOT maka akan diketahui terletak pada kuadran


(20)

berapa perusahaan tersebut sehingga perusahaan tersebut dapat mengetahui strategi apa yang tepat untuk diterapkan pada perusahaan tersebut.

Gambar 3.1 Diagram SWOT

Kuadran 3 Kuadran 1

Kuadran 4 Kuadran 2

Sumber: Rangkuti, Freddy. 2014. Analisis SWOT: Teknik Membedah

Kasus Bisnis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,hal. 20.

Keterangan:

1. Kuadran 1 : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).

KELEMAHAN INTERNAL

BERBAGAI PELUANG

BERBAGAI ANCAMAN

KEKUATAN INTERNAL


(21)

2. Kuadran 2 : Perusahaan menghadapi berbagai ancaman namun memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

3. Kuadran 3 : Perusahaan hadapi peluang pasar yang sangat besar tetapi dilain pihak perusahaan menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 mirip dengan Question Mark pada BCG Matrix. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan

masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

4. Kuadran 4 : Perusahaan dihadapkan pada situasi yang sangat tidak menguntungkan karena menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

3.5.5 Matriks SWOT

Matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan. Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis yaitu:

1. Strategi Strengths Opportunities (SO)

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.


(22)

2. Strategi Strengths Threats ( ST)

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi Weaknesses Opportunities (WO)

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi Weaknesses Threaths (WT)

Srategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.


(23)

Tabel 3.3 Matriks SWOT

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S) Tentukan 5 – 10 faktor

- faktor kekuatan internal

WEAKNESSES(W) Tentukan 5 – 10 faktor

- faktor kelemahan internal

OPPORTUNITIES(O) Tentukan 5 – 10 faktor -

faktor peluang eksternal

STRATEGI SO Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

STRATEGI WO Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

THREATHS (T) Tentukan 5 – 10 faktor

– faktor ancaman eksternal

STRATEGI ST Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

STRATEGI WT Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Sumber: Rangkuti, Freddy. 2014. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus


(24)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah “ Iga-Iga Bakso Mas Elo”

Iga-Iga Bakso Mas Elo adalah unit usaha yang bergerak di bidang kuliner dengan menyediakan berbagai macam menu makanan dan minuman. Iga-Iga Bakso Mas Elo beroperasi setiap hari selama 12 jam sehari yakni dari pukul 10.00 WIB – 23.00 WIB. Iga-Iga Bakso Mas Elo berdiri sejak tahun 2004 oleh Bapak M.Nur Hairullah. Berdirinya usaha ini, didasari keinginan Bapak M.Nur Hairullah untuk memiliki usaha sendiri sesaat setelah ia menjadi pengangguran karena berhenti dari pekerjaan sebelumnya.

Pada awalnya, Bapak M. Nur Hairullah membangun sebuah warung sederhana yang berlokasi di depan salah satu gang kecil yang tidak jauh dari rumahnya Warung tersebut berukuran 3 m x 5 m dan hanya menyediakan menu masakan yang terbatas yaitu nasi goreng, bakso juga beberapa macam jus buah. Dalam mengelola usahanya, Bapak M.Nur Hairullah dibantu oleh sang istri yaitu Ibu Yanti . Seiring berjalannya waktu, pelanggan yang menyukai produk yang ditawarkan usaha ini semakin bertambah dari hari ke hari. Hal ini membuat Bapak M.Nur Hairullah memutuskan untuk merekrut satu karyawan agar dapat membantunya dalam melakukan pekerjaan di warung sederhana tersebut.

Beberapa pelanggan Bapak M.Nur Hairullah menyarankan agar beliau memindahkan usahanya ke tempat yang lebih strategis agar dapat menarik lebih


(25)

banyak pelanggan. Setelah mempertimbangkan saran-saran pelanggannya dan hal-hal lainnya, akhirnya pada tahun 2007 Bapak M.Nur Hairullah memutuskan untuk memindahkan usahanya ke tempat yang lebih strategis yaitu di Jalan Marelan Raya Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan. Lokasi tersebut berada di pinggir jalan raya. Warung tersebut berukuran 6 m x 10 m dan didapat dengan sistem sewa.. Ukuran warung tersebut dua kali lipat lebih besar dari ukuran warung sebelumnya. Dalam menjalankan usahanya di lokasi ini, Bapak M.Nur Hairullah kembali merekrut karyawan untuk dapat membantunya dalam melakukan pekerjaan. Beliau merekrut dua orang karyawan.

Setelah beberapa waktu berlalu, pelanggan Bapak M.Nur Hairullah semakin bertambah. Bahkan pada hari-hari tertentu seperti hari libur dan akhir pekan, warung tersebut tidak dapat menampung pelanggan yang datang. Melihat kondisi ini, pada tahun 2009 Bapak M. Nur Hairullah akhirnya memutuskan memindahkan usahanya ke tempat yang memiliki ukuran lebih besar. Lokasi baru tersebut tidak jauh dari lokasi warung yang sebelumnya dan berukuran 8m x 40m dengan menggunakan sistem sewa seperti sebelumnya. Di lokasi ini, Bapak M. Nur Hairullah merekrut kembali karyawan sebanyak sepuluh orang.

Dalam menjalankan usahanya, Bapak M. Nur Hairullah menggunakan strategi agar dapat selalu berkembang dan tetap bertahan ditengah-tengah persaingan bisnis yang ada. Strategi bisnis yang dilakukan berfokus pada mutu masakan dan harga, dimana beliau selalu meningkatkan mutu masakan seperti rasa, kebersihan dan harga yang diberikan tidak terlalu mahal agar dapat terjangkau oleh seluruh masyarakat. Namun dalam hal ini, Bapak M. Nur


(26)

Hairullah menyadari bahwa ia harus melakukan evaluasi terhadap strategi yang selama ini dilakukan agar dapat mengetahui strategi yang paling tepat pada usahanya dalam memenangkan persaingan yang ada saat ini maupun yang akan datang.

4.1.2 Visi dan Misi “Iga-Iga Bakso Mas Elo”

Adapun visi dan misi Iga-Iga Bakso Mas Elo adalah sebagai berikut: 1. Visi

Memperoleh keuntungan dan mengembangkan usaha serta menjadi tempat makan yang lebih unggul dari tempat makan lainnya.

2. Misi

Meningkatkan volume penjualan dengan cara bekerja keras, selalu memberikan pelayanan yang terbaik dan mutu hidangan yang berkualitas.

4.1.3 Struktur Organisasi “Iga-Iga Bakso Mas Elo”

Struktur organisasi adalah kerangka dari susunan jabatan pekerjaan dan hubungan tiap bagian serta posisi dalam suatu organisasi. Struktur organisasi menjadi bagian penting dalam penyelenggaraan kegiatan suatu organisasi. Dengan adanya struktur organisasi setiap individu akan mengetahui kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawabnya dalam suatu organisasi.

Adapun struktur organisasi “Iga-Iga Bakso Mas Elo” adalah sebagai berikut:


(27)

Gambar 4.1

Struktur Organisasi “Iga-Iga Bakso Mas Elo”

Sumber:Iga-Iga Bakso Mas Elo, 2016

4.1.4 Deskripsi Tugas “Iga-Iga Bakso Mas Elo”

Berikut ini merupakan deskripsi kerja masing-masing bagian yang ada di Iga-Iga Bakso Mas Elo antara lain sebagai berikut:

1. Pemilik dan Manajer

Pemilik menjabat sebagai manajer yang mengatur segala aktivitas yang ada dalam usaha Iga – Iga Bakso Mas Elo. Adapun tugas pemilik sekaligus manajer pada usaha ini adalah sebagai berikut:

a. Memimpin usaha Iga-Iga Bakso Mas Elo

b. Mengatur dan mengarahkan seluruh kegiatan yang dilakukan dalam usaha

c.

Berbelanja kebutuhan bahan baku

d. Melakukan transaksi pembayaran konsumen e. Memberikan gaji kepada karyawan


(28)

2. Koki

Koki dalam usaha Iga-Iga Bakso Mas Elo berjumlah 5 orang. Adapun tugas koki dalam usaha ini adalah sebagai berikut:

a. Memasak menu hidangan

b. Memberi laporan mengenai bahan baku kepada pemilik dan manajer 3. Pelayan

Pelayan dalam usaha Iga-Iga Bakso Mas Elo berjumlah 8 orang. . Adapun tugas pelayan dalam usaha ini adalah sebagai berikut:

a. Menyambut kedatangan tamu dan menanyakan menu hidangan yang ingin di pesan tamu

b. Menyediakan makanan dan minuman yang dipesan tamu c. Memungut piring dan gelas kotor yang telah digunakan d. Membersihkan meja dan ruangan

4.1.5 Produk “Iga-Iga Bakso Mas Elo”

Iga-Iga Bakso Mas Elo menawarkan produk yang sangat bervariasi. Produk yang ditawarkan Iga-Iga Bakso Mas Elo dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1

Produk Iga-Iga Bakso Mas Elo

Makanan Minuman

Iga – Iga Bakso Jumbo Martabe Nasi Ale – Ale Khas Jogja Jus Jeruk

Nasi Sop Sapi Jus Pokat


(29)

Makanan Minuman Nasi Soto Daging Jus Terong Belanda

Bebek Penyet Jus Timun

Ayam Bakar Jus Markisa

Nasi Goreng Spesial Jus Wortel

Nasi Goreng Biasa Jus Belimbing

Nasi Goreng Biasa Jus Sirsak

Nasi Goreng Ikan Asin Jus Tomat

Nasi Goreng USA Teh Sosro

Nasi Soto Ayam Fruitea

Nasi Goreng Paprika Tebs

Nasi Goreng Pataya Tebs Susu

Nasi Goreng Seafood Cappuccino

Nasi Goreng Kampong Susu Dingin

Nasi Goreng Cina Susu Panas

Tomyam Teh Manis Dingin

Sayur Paprika Teh Manis Panas

Capcai Lemon Tea

Capcai Seafood Mihun Goreng Mie Hun Seafood Mie Ayam Jamur

Mie Aceh Mie Aceh Seafood

Mie Tiau Mie Tiau Seafood

Ifo Mie Ifo Mie Seafood Indomie Goreng


(30)

Makanan Minuman Genjer

Pecel Lele Ikan Gembung Ikan Nila Bakar

Udang Tumis Jamur Martabak Telur Ayam Martabak Telur Bebek

Kangkung Roti Cane Roti Telur Bawang

Roti Pelata Roti Pisang Roti Tisu Roti Sarden

Roti Bom

Sumber: Iga-Iga Bakso Mas Elo, 2016

4.2 Penyajian Data

Pada bagian ini, penulis akan menyajikan data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara selama melakukan penelitian. Metode wawancara dilakukan kepada informan kunci dan informan utama. Dimana informan kunci dalam penelitian ini adalah pemilik sekaligus manajer Iga-Iga Bakso Mas Elo yaitu Bapak M. Nur Hairullah. Sedangkan informan utama dalam penelitian ini adalah pelanggan Iga-Iga Bakso Mas Elo. Informan utama berjumlah empat orang yang telah berkunjung lebih dari 5 kali. Karakteristik informan kunci dan informan utama pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.


(31)

Tabel 4.2

Karakteristik Informan Kunci Penelitian

No Nama Jenis

Kelamin

Usia (tahun)

Keterangan

1 M. Nur Hairullah Laki-Laki 45 Pemilik dan Manajer Iga-Iga Bakso Mas Elo Sumber: Data diolah oleh penulis, 2016

Tabel 4.3

Karakteristik Informan Utama Penelitian

No Nama Jenis

Kelamin

Usia (tahun)

Pekerjaan Jumlah berkunjung

1 Burhan Laki-Laki 45 Karyawan 25 kali

2 M. Syarif Lubis Laki-Laki 38 Karyawan 20 kali 3 Rani Indriani Perempuan 22 Mahasiswi 10 kali

4 Wilda Perempuan 27 Karyawati 15 kali

Sumber: Data diolah oleh penulis, 2016

4.2.1 Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan)Iga-Iga Bakso Mas Elo

Berikut ini adalah faktor-faktor internal pada Iga-Iga Bakso Mas Elo yang diteliti oleh penulis :

1. Pertanyaan: Strategi bisnis apa yang diterapkan Iga-Iga Bakso Mas Elo dalam menghadapi persaingan selama ini?


(32)

Jawaban: Kalau ditanya strategi sih selama ini kami tidak menggunakan

strategi yang gimana-gimana. Cuma selama ini kami selalu berkomitmen

untuk bekerja keras dan selalu berusaha memberikan kualitas mutu

masakan yang menjadi produk kami dan memberikan pelayanan yang

terbaik kepada konsumen. (M. Nur Hairullah, Pemilik sekaligus Manajer

Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan. Selasa, 31Mei 2016 pukul 11:00 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, maka dapat disimpulkan bahwa selama ini Iga-Iga Bakso Mas Elo tidak menggunakan strategi khusus dalam menjalankan usahanya. Namun pemilik sekaligus manajer Iga-Iga Bakso Mas Elo yaitu Bapak M. Nur Hairullah selalu menjaga kualitas produk dan pelayanan terbaik kepada konsumen

2. Pertanyaan: Apa kelebihan yang dimiliki produk (menu makanan dan minuman) Iga-Iga Bakso Mas Elo?

Jawaban: Produk yang kami tawarkan memiliki banyak variasi dan mutu

masakan yang berkualitas. Kualitas disini itu bukan cuma rasa

masakannya aja yang enak tapi kebersihan masakan juga kami jaga.

Selain itu kesegaran dan keaslian bahan baku juga selalu diperhatikan. Seperti menu makanan “iga-iga bakso” yang kami tawarkan itu bahan dasarnya asli daging sapi, enggak kami campur dengan daging lainnya.

M. Nur Hairullah, Pemilik sekaligus Manajer Iga-Iga Bakso Mas Elo.


(33)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa produk Iga-Iga Bakso Mas Elo memiliki kelebihan dibandingkan pesaingnya karena produk yang ditawarkan berkualitas dan bervariasi.

3. Pertanyaan: Bagaimana pendapat anda mengenai produk (menu makanan dan minuman) yang ditawarkan Iga-Iga Bakso Mas Elo?

Jawaban: Menunya banyak sesuai dengan selera dan rasanya memuaskan

bagi saya (Burhan, Pelanggan Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan, Selasa 31

Mei 2016 pukul 13:00 WIB)

Jawaban: Menu makanan dapat diterima (M.Syarif Lubis, Pelanggan

Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan, Selasa 31 Mei 2016 pukul 14:00 WIB)

Jawaban: Menurut saya, rasa masakannya enak dan ukuran porsinya juga

pas (Rani Indriani, Pelanggan Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan, Selasa 31

Mei 2016 pukul 14:40 WIB)

Jawaban: Kalau menu makanan dan minumannya bervariasi, jadi banyak

pilihan. Rasanya juga pas di lidah (Wilda, Pelanggan Iga-Iga Bakso Mas

Elo. Medan, Selasa 31 Mei 2016 pukul 15:15 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pelanggan Iga-Iga Bakso Mas Elo juga sependapat dengan pemilik sekaligus manajer Iga-Iga Bakso Mas Elo mengenai produk yang ditawarkan. Pelanggan sangat menyukai produk yang ditawarkan karena memiliki rasa yang enak dan banyak variasi makanan dan minuman.

4. Pertanyaan: Bagaimana strategi penetapan harga yang diterapkan Iga-Iga Bakso Mas Elo?


(34)

Jawaban: Harga kami tetapkan berdasarkan akumulasi biaya produksi

ditambah dengan keuntungan yang diinginkan. Namun harga dibuat

standard, tidak kemahalan dan tidak kemurahan. Kami juga tidak pernah

menaikkan harga produk sejak tahun 2008. Cara tersebut kami pilih agar

pelanggan tidak berpindah kepada pesaing, karena saat ini sudah banyak

sekali usaha serupa dengan menawarkan harga produk yang kurang lebih

sama (M. Nur Hairullah, Pemilik sekaligus Manajer Iga-Iga Bakso Mas

Elo. Medan. Selasa, 31Mei 2016 pukul 11:00 WIB)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa selama ini strategi penetapan harga yang diterapkan Iga-Iga Bakso Mas Elo berdasarkan akumulasi biaya produksi ditambah keuntungan. Harga juga ditetapkan dengan melihat harga produk yang standard di pasaran.

5. Pertanyaan: Menurut anda, bagaimana harga yang diberikan Iga-Iga Bakso Mas Elo terhadap produknya?

Jawaban: Harga tidak ada masalah, sepertinya biasa-biasa saja sesuai

dengan kualitas makanan dan minuman yang disediakan. (Burhan,

Pelanggan Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan, Selasa 31 Mei 2016 pukul

13:00 WIB)

Jawaban: Harga standard, tidak terlalu mahal (M.Syarif Lubis,

Pelanggan Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan, Selasa 31 Mei 2016 pukul


(35)

Jawaban: Menurut saya, masalah harga disini pas (Rani Indriani,

Pelanggan Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan, Selasa 31 Mei 2016 pukul

14:40 WIB)

Jawaban: Kalau harga menurut saya tidak mahal dan tidak terlalu murah,

standardlah. (Wilda, Pelanggan Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan, Selasa

31 Mei 2016 pukul 15:15 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa harga dari produk yang ditawarkan Iga-Iga Bakso Mas Elo cukup terjangkau.

6. Pertanyaan: Bentuk promosi seperti apa yang dilakukan Iga-Iga Bakso Mas Elo dalam mengembangkan pasarnya?

Jawaban: Dalam hal ini kami belum ada melakukan hal khusus, paling

kami hanya melakukan promosi mulut ke mulut kepada keluarga ,

teman-teman dan masyarakat sekitar saja. (M. Nur Hairullah, Pemilik sekaligus

Manajer Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan. Selasa, 31Mei 2016 pukul 11:00

WIB)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, diketahui bahwa Iga-Iga Bakso Mas Elo masih belum melakukan promosi usahanya dengan optimal.

7. Pertanyaan: Apakah anda mengetahui bentuk promosi apa saja yang dilakukan Iga-Iga Bakso Mas Elo?

Jawaban: Kalau promosinya saya kurang tau (Burhan, Pelanggan Iga-Iga


(36)

Jawaban: haa itu yang belum, promosi masih kurang saya lihat (M.Syarif

Lubis, Pelanggan Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan, Selasa 31 Mei 2016

pukul 14:00 WIB)

Jawaban: Selama ini saya belum pernah mendengar promosi dari usaha

ini (Rani Indriani, Pelanggan Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan, Selasa 31

Mei 2016 pukul 14:40 WIB)

Jawaban: Saya tidak tau kalau ada promosi dari Iga-Iga Bakso Mas Elo

ini. (Wilda, Pelanggan Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan, Selasa 31 Mei

2016 pukul 15:15 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa para pelanggan merasa Iga-Iga Bakso Mas Elo belum ada melakukan promosi. 8. Pertanyaan: Seperti apa pelayanan yang dilakukan karyawan Iga-Iga

Bakso Mas Elo?

Jawaban: Kami berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk

pelanggan. Biasanya saya selaku pemilik dan manajer dari usaha ini rutin

melakukan briefing setiap satu minggu sekali. Hal tersebut bertujuan

untuk memotivasi karyawan agar selalu bekerja keras, bersikap sopan,

ramah, tidak lalai, dan rapi dalam bekerja. (M. Nur Hairullah, Pemilik

sekaligus Manajer Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan. Selasa, 31Mei 2016

pukul 11:00 WIB)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa Iga-Iga Bakso Mas Elo selalu berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Salah satu upaya yang dilakukan pemilik sekaligus manajer


(37)

Iga-Iga Bakso Mas Elo adalah mengadakan briefing rutin satu minggu sekali kepada karyawan.

9. Pertanyaan: Menurut anda bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan Iga-Iga Bakso Mas Elo kepada pelanggannya?

Jawaban: Pelayanan standard (Burhan, Pelanggan Iga-Iga Bakso Mas

Elo. Medan, Selasa 31 Mei 2016 pukul 13:00 WIB)

Jawaban: ya bagus (M.Syarif Lubis, Pelanggan Iga-Iga Bakso Mas Elo.

Medan, Selasa 31 Mei 2016 pukul 14:00 WIB)

Jawaban: Menurut saya, kualitas pelayanan cukup bagus (Rani Indriani,

Pelanggan Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan, Selasa 31 Mei 2016 pukul

14:40 WIB)

Jawaban: Pelayanan disini lumayanlah, ramah, sopan . (Wilda,

Pelanggan Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan, Selasa 31 Mei 2016 pukul

15:15 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pekerja dari Iga-Iga Bakso Mas Elo memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggannya.

10.Pertanyaan: Menurut anda bagaimana lokasi usaha Iga-Iga Bakso Mas Elo ini?

Jawaban: Eee lokasi bisa dilihat sendiri, dipinggir jalan raya, di sekitar

sini juga banyak kantor, kampus juga ada, sekolah-sekolah. Jadi ya bisa


(38)

Hairullah, Pemilik sekaligus Manajer Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan.

Selasa, 31Mei 2016 pukul 11:00 WIB).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Iga-Iga Bakso Mas Elo memiliki lokasi yang cukup strategis, dimana usaha ini berada dipinggir jalan raya dan ada beberapa kantor, kampus dan sekolah yang dapat menjadi segmen pasar dari usaha ini.

11.Pertanyaan:Apakah lokasi usaha Iga-Iga Bakso Mas Elo sudah strategis? Jawaban: Strategis, parkir juga aman. (Burhan, Pelanggan Iga-Iga

Bakso Mas Elo. Medan, Selasa 31 Mei 2016 pukul 13:00 WIB)

Jawaban: Ya, lokasi strategis (M.Syarif Lubis, Pelanggan Iga-Iga Bakso

Mas Elo. Medan, Selasa 31 Mei 2016 pukul 14:00 WIB)

Jawaban: Ya, sudah strategis. (Rani Indriani, Pelanggan Iga-Iga Bakso

Mas Elo. Medan, Selasa 31 Mei 2016 pukul 14:40 WIB)

Jawaban: Menurut saya, lokasinya sudah cukup strategis. (Wilda,

Pelanggan Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan, Selasa 31 Mei 2016 pukul

15:15 WIB)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas, diketahui bahwa para pelanggan mengakui lokasi Iga-Iga Bakso Mas Elo sudah cukup strategis.

12.Pertanyaan: Menurut anda, faktor apa yang menjadi kelebihan dari Iga-Iga Bakso Mas Elo?

Jawaban: Kalau kelebihan banyak ya, lokasi usaha sudah cukup strategis,

pelayanan yang diberikan juga bagus, dan rasa masakan yang memang


(39)

Hairullah, Pemilik sekaligus Manajer Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan.

Selasa, 31Mei 2016 pukul 11:00 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, pemilik sekaligus manajer Iga-Iga Bakso Mas Elo menyimpulkan bahwa kelebihan dari usahanya yaitu memiliki lokasi usaha yang strategis, memberikan pelayanan yang terbaik dan kualitas produk yang baik.

13.Menurut anda apa yang menjadi kelebihan Iga-Iga Bakso Mas Elo dibandingkan tempat makan yang lainnya?

Jawaban: Sudah pasti rasa masakannya yang pas sekali dengan selera

masyarakat. (Burhan, Pelanggan Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan, Selasa

31 Mei 2016 pukul 13:00 WIB)

Jawaban: Kelebihan Iga-Iga Bakso Mas Elo ini, pertama lokasi yang

strategis, harganya standard. (M.Syarif Lubis, Pelanggan Iga-Iga Bakso

Mas Elo. Medan, Selasa 31 Mei 2016 pukul 14:00 WIB)

Jawaban: Kelebihannya banyak ya, kayak pelayanannya yang bagus,

harganya yang pas, dan makanannya yang enak-enak. (Rani Indriani,

Pelanggan Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan, Selasa 31 Mei 2016 pukul

14:40 WIB)

Jawaban: Kalau kelebihannya, menu makanan dan minumannya

bervariasi, jadi punya banyak pilihan kalo mau pesan, harga juga

standard. (Wilda, Pelanggan Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan, Selasa 31


(40)

Dari hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa para pelanggan memiliki pendapat yang hampir sama mengenai kelebihan dari Iga-Iga Bakso Mas Elo. Menurut para pelanggannya, Iga-Iga Bakso Mas Elo memiliki lokasi usaha yang strategis, harga produk yang cukup terjangkau, pelayanan kepada pelanggan yang baik dan kualitas produk yang sangat baik karena memiliki banyak variasi dan rasa yang enak.

14.Pertanyaan: Menurut anda apa kelemahan yang dimiliki Iga-Iga Bakso Mas Elo?

Jawaban: Kalau bicara mengenai kelemahan,mungkin seperti kritik-kritik

dari pelanggan lah ya, jika sedang ramai pembeli maka pelayanan pun

menjadi agak lama karena harus mengantri selain itu ramainya orang

didalam ruangan yang hanya memiliki fasilitas beberapa kipas angin

akibatnya ruangan menjadi sedikit lebih panas. (M. Nur Hairullah,

Pemilik sekaligus Manajer Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan. Selasa, 31Mei

2016 pukul 11:00 WIB)

Jawaban: Mungkin kalo kelemahannya, promosi tadi ya, masih kurang.

Lihat spanduk didepan tempat bacaan warung iga-iga bakso nya itu kecil,

harusnya dibesarin biar nampak lebih jelas. (M.Syarif Lubis, Pelanggan

Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan, Selasa 31 Mei 2016 pukul 14:00 WIB)

Jawaban: Menurut saya, suasana tempat ya, kurang menarik. Mungkin

untuk kedepannya bisa dibuat lebih fresh lagi. (Rani Indriani, Pelanggan


(41)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Iga-Iga Bakso Mas Elo memiliki beberapa kelemahan seperti kurangnya jumlah karyawan yang mengakibatkan pelayanan sedikit agak lebih lambat, kurangnya promosi, dan penampilan tempat usaha yang kurang menarik.

4.2.2 Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman) Iga-Iga Bakso Mas Elo

Berikut ini adalah faktor-faktor eksternal pada Iga-Iga Bakso Mas Elo yang diteliti oleh penulis:

1. Pertanyaan: Menurut anda, bagaimana persaingan yang terjadi dalam usaha di bidang kuliner?

Jawaban: Berbicara persaingan, ya dari dulu persaingan memang sudah

ada tetapi tidak seberat persaingan yang terjadi sekarang ini. Di zaman

sekarang,sudah semakin banyak orang membuka usaha yang serupa

akibatnya persaingan pun semakin ketat. (M. Nur Hairullah, Pemilik

sekaligus Manajer Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan. Selasa, 31Mei 2016

pukul 11:00 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, diketahui bahwa persaingan sudah ada namun saat ini persaingan terasa lebih berat dibandingkan persaingan pada beberapa tahun sebelumnya.

2. Pertanyaan: Ancaman apa yang dihadapi Iga-Iga Bakso Mas Elo saat ini dan masa yang akan datang?

Jawaban: Ancaman yang paling utama adalah munculnya


(42)

harga. Berhubung tempat usaha ini masih sewa jadi secara otomatis

naiknya biaya sewa tempat juga jadi ancaman bagi kami. (M. Nur

Hairullah, Pemilik sekaligus Manajer Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan.

Selasa, 31Mei 2016 pukul 11:00 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, diketahui bahwa ada beberapa hal yang dapat mengancam Iga-Iga Bakso Mas Elo seperti munculnya pesaing baru dan kenaikan harga sewa bangunan.

3. Pertanyaan:Apakah kondisi ekonomi yang terjadi seperti sekarang ini menjadi ancaman juga?

Jawaban Sudah pasti ya, kondisi ekonomi saat ini yang membuat daya beli

masyarakat menurun. (M. Nur Hairullah, Pemilik sekaligus Manajer

Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan. Selasa, 31Mei 2016 pukul 11:00 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, pemilik sekaligus manajer Iga-Iga Bakso Mas Elo menyadari bahwa kondisi ekonomi yang terjadi pada saat ini menjadi ancaman dari usahanya karena dapat mempengaruhi daya beli masyarakat.

4. Pertanyaan: Bagaimana dengan kebijakan pemerintah, adakah ancaman untuk hal tersebut?

Jawaban: Ya itu sudah jelas, salah satu ancaman, seperti naiknya harga

bahan bakar minyak yang secara otomatis akan mempengaruhi juga

naiknya harga bahan pokok. Dan kami tidak pernah menaikkan harga

produk sehingga jika kebijakan tersebut terjadi maka akibatnya akan


(43)

keuntungan. Tapi kalau terjadi kenaikan ekstrim mungkin kami mau ga

mau menaikkan harga produk, tapi untuk sejauh ini sih belum pernah

sampai begitu, masih aman-aman aja. (M. Nur Hairullah, Pemilik

sekaligus Manajer Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan. Selasa, 31Mei 2016

pukul 11:00 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa kebijakan pemerintah seperti naiknya harga bahan bakar minyak yang berimbas pada naiknya harga bahan baku turut menjadi ancaman bagi Iga-Iga Bakso Mas Elo.

5. Pertanyaan: Peluang apa yang dapat dimanfaatkan Iga-Iga Bakso Mas Elo pada saat ini dan masa yang akan datang?

Jawaban: Peluang yang dapat dimanfaatkan seperti kemajuan teknologi.

Dimana kemajuan teknologi dapat membantu kami dalam melakukan

promosi usaha. Selain itu, peluang disaat bulan ramadhan, biasanya

banyak pelanggan yang membooking tempat dan makanan untuk

melakukan buka puasa bersama dengan keluarga ataupun teman.(M. Nur

Hairullah, Pemilik sekaligus Manajer Iga-Iga Bakso Mas Elo. Medan.

Selasa, 31Mei 2016 pukul 11:00 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, diketahui bahwa peluang yang dapat dimanfaatkan Iga-Iga Bakso Mas Elo untuk meningkatkan kinerja usahanya adalah kemajuan teknologi dan adanya momentum khusus seperti bulan ramadhan.


(44)

4.3 Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hal tersebut dilakukan untuk menafsirkan atau mendeskripsikan data-data yang diperoleh pada saat pengumpulan data. Data yang diperoleh tersebut merupakan faktor-faktor internal maupun eksternal yang dimiliki Iga-Iga Bakso Mas Elo.

4.3.1 Indentifikasi Lingkungan Internal Iga-Iga Bakso Mas Elo

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan serta hasil observasi langsung maka dapat diklasifikasikan faktor-faktor lingkungan internal yakni kekuatan dan kelemahan dari Iga-Iga Bakso Mas Elo adalah sebagai berikut:

1. Kekuatan

Kekuatan merupakan faktor-faktor internal positif yang dimiliki Iga-Iga Bakso Mas Elo. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Produk yang berkualitas

Produk yang ditawarkan Iga-Iga Bakso Mas Elo memiliki kualitas yang cukup baik. Hal tersebut dikarenakan seluruh bahan baku yang digunakan untuk membuat menu makanan dan minuman selalu dijaga kebersihan, kesegaran, dan keasliannya. Selain itu hidangan yang disediakan memiliki cita rasa yang tinggi.

b. Produk yang bervariasi

Produk yang ditawarkan Iga-Iga Bakso Mas Elo cukup bervariasi. Hal ini dilakukan agar konsumen punya pilihan sesuai dengan selera dalam memilih makanan dan minuman yang ingin dipesan.


(45)

c. Harga produk yang terjangkau

Harga produk yang ditawarkan Iga-Iga Bakso Mas Elo disesuaikan dengan jenisnya. Harga yang ditetapkan tidak terlalu murah ataupun terlalu mahal namun masih terjangkau untuk masyarakat. Hal ini terbukti dari hasil wawancara yang dilakukan penulis, sebagian besar konsumen Iga-Iga Bakso Mas Elo mengatakan bahwa harga produk yang ditawarkan cukup terjangkau.

d. Lokasi yang strategis

Iga-Iga Bakso Mas Elo berada di pinggir jalan raya dengan akses kendaraan umum yang mudah menjadikan lokasi usaha ini cukup strategis.

e. Pelayanan pelanggan yang baik

Iga-Iga Bakso Mas Elo selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen. Pemilik dan manajer selalu melakukan briefing dengan karyawan satu minggu sekali dengan tujuan

memotivasi karyawan agar selalu bekerja keras, bersikap sopan, ramah, tidak lalai dan rapi dalam bekerja.

2. Kelemahan

Kelemahan merupakan faktor-faktor internal negatif yang dimiliki Iga-Iga Bakso Mas Elo. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:


(46)

a. Promosi yang belum optimal

Sejak Iga-Iga Bakso Mas Elo didirikan hingga saat ini, pemilik hanya melakukan promosi melalui pengenalan usaha ini kepada keluarga dan teman. Pemilik belum ada melakukan bentuk promosi secara khusus. b. Penampilan tempat usaha yang kurang menarik

Penampilan usaha Iga-Iga Bakso Mas Elo kurang menarik dikarenakan bangunan yang relatif sama dengan usaha serupa lainnya.

c. Kurangnya jumlah pegawai

Karyawan yang dimiliki usaha Iga-Iga Bakso Mas Elo berjumlah 13 orang. Meskipun sudah cenderung banyak, namun jumlah tersebut belum sebanding jumlah maksimal pelanggan yang dapat ditampung dalam usaha ini. Biasanya jika pelanggan sedang ramai, karyawan menjadi kerepotan dalam hal melayani.

4.3.2 Indentifikasi Lingkungan Eksternal Iga-Iga Bakso Mas Elo Berdasarkan hasil wawancara dengan informan serta hasil observasi langsung maka dapat diklasifikasikan faktor-faktor lingkungan internal yakni kekuatan dan kelemahan dari Iga-Iga Bakso Mas Elo adalah sebagai berikut:

1. Peluang

Peluang merupakan faktor-faktor eksternal positif yang dimiliki Iga-Iga Bakso Mas Elo. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:


(47)

a. Perkembangan teknologi informasi

Perkembangan teknologi seperti saat ini dapat dimanfaatkan dalam hal mencari sesuatu yang lebih inovatif dan dapat memudahkan dalam mempromosikan tempat usaha.

b. Pertumbuhan penduduk disekitar

Dengan adanya pertumbuhan penduduk disekitar akan memberikan kemungkinan bagi usaha Iga-Iga Bakso Mas Elo untuk mendapatkan pelanggan baru. Hal tersebut secara otomatis akan meningkatkan volume penjualan usaha.

c. Momentum khusus

Iga-Iga Bakso Mas Elo dapat memanfaatkan momentum khusus seperti adanya bulan ramadhan. Pada bulan ramadhan terjadi lonjakan volume penjualan karena meningkatnya pelanggan setiap hari.

d. Makanan menjadi kebutuhan pokok manusia

Setiap manusia akan memerlukan makan dalam hidupnya. 2. Ancaman

Peluang merupakan faktor-faktor eksternal positif yang dimiliki Iga-Iga Bakso Mas Elo. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Meningkatnya persaingan

Persaingan semakin meningkat dikarenakan banyaknya bermunculan pesaing baru. Dengan semakin banyaknya pesaing, maka ada kekhawatiran yang dirasakan pemilik Iga-Iga Bakso Mas Elo akan berpindahnya pelanggan kepada pesaing.


(48)

b. Kondisi ekonomi yang menurun

Kondisi ekonomi yang menurun akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Dengan begitu, penjualan secara otomatis akan menurun. c. Kenaikan harga bahan baku

Kenaikan harga bahan baku akan sangat mempengaruhi keuntungan karena Iga-Iga Bakso Mas Elo tidak pernah menaikkan harga produknya meskipun bahan baku naik. Iga-Iga Bakso Mas Elo memilih tidak menaikkan harga produknya karena ingin mempertahankan pelanggannya agar tidak berpindah kepada pesaing yang menawarkan harga produk yang lebih murah.

d. Kenaikan harga sewa bangunan

Adanya kenaikan harga sewa bangunan menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pemilik Iga-Iga Bakso Mas Elo.

4.3.3 Matriks IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Strategy)

Faktor-faktor lingkungan internal usaha Iga-Iga Bakso Mas Elo yang mencakup kekuatan dan kelemahan kemudian diberikan bobot dan rating pada matriks IFAS. Adapun matriks IFAS tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.


(49)

Tabel 4.4

IFAS Iga-Iga Bakso Mas Elo

Faktor – Faktor Internal Bobot Rating Bobot × Rating Kekuatan:

1. Produk yang berkualitas 2. Produk yang bervariasi

3. Harga produk yang terjangkau 4. Lokasi yang strategis

5. Pelayanan pelanggan yang baik 0,18 0,14 0,14 0,09 0,14 4 4 3 3 3 0,72 0,56 0,42 0,27 0,42

Total Skor Kekuatan 0,69 2,39

Kelemahan:

1. Promosi yang belum optimal 2. Penampilan tempat usaha

kurang menarik

3. Kurangnya jumlah pegawai

0,14 0,09 0,08 1 2 2 0,14 0,18 0,16

Total Skor Kelemahan 0,31 0,48

Total Skor Kekuatan + Kelemahan 1 2,87

Sumber : Hasil penelitian yang diolah penulis, 2016

4.3.4 Matriks EFAS (External Strategic Factor Analysis Strategy) Faktor-faktor lingkungan eksternal usaha Iga-Iga Bakso Mas Elo yang mencakup peluang dan ancaman kemudian diberikan bobot dan rating pada matriks EFAS. Adapun matriks EFAS tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.


(50)

Tabel 4.5

EFAS Iga-Iga Bakso Mas Elo

Faktor – Faktor Eksternal Bobot Rating Bobot × Rating Peluang:

1. Perkembangan teknologi 2. Pertumbuhan penduduk

disekitar

3. Momentum khusus

4. Makanan menjadi kebutuhan pokok manusia 0,16 0,12 0,16 0,12 4 3 4 3 0,64 0,36 0,64 0,36

Total Skor Peluang 0,56 2

Ancaman:

1. Meningkatnya persaingan 2. Kondisi ekonomi yang

menurun

3. Kenaikan harga bahan baku 4. Kenaikan harga sewa

bangunan 0,16 0,12 0,08 0,08 1 1 2 1 0,16 0,12 0,16 0,08

Total Skor Ancaman 0,44 0,52

Total Skor Peluang + Ancaman 1 2,52

Sumber : Hasil penelitian yang diolah penulis, 2016

4.3.5 Diagram SWOT

Berdasarkan dari analisis matriks IFAS diketahui total skor faktor kekuatan memperoleh hasil 2,39 sedangkan total skor faktor kelemahan memperoleh hasil 0,48. Hal ini menunjukkan faktor kekuatan yang dimiliki Warung Iga – Iga Bakso Mas Elo lebih besar dibandingkan faktor kelemahannya. Kemudian berdasarkan analisis matriks EFAS diketahui total skor faktor peluang memperoleh hasil 2 sedangkan total skor faktor ancaman memperoleh hasil 0,52.


(51)

Hal ini menunjukkan faktor peluang yang dimiliki Warung Iga – Iga Bakso Mas Elo lebih besar dibandingkan faktor ancamannya. Maka diketahui bahwa faktor kekuatan dan peluang yang dimiliki dapat mendukung dalam pencapaian tujuan usaha ini. Berdasarkan hal tersebut, strategi yang harus diambil pemimpin Warung Iga – Iga Bakso Mas Elo dapat digambarkan dalam diagram SWOT .

Didalam menggambarkan diagram SWOT diperlukan penegasan dari adanya posisi pada salib sumbu yaitu antara kekuatan dan kelemahan, maupun peluang dan ancaman yang semuanya digambarkan dalam garis-garis positif dan negatif. Hal ini mengakibatkan total skor kekuatan tetap 2,39 sedangkan total skor kelemahan menjadi −0,48. Begitu juga dengan total skor peluang tetap 2 sedangkan total skor ancaman menjadi –0,52.


(52)

Gambar 4.2

Diagram SWOT Warung Iga – Iga Bakso Mas Elo

Sumber : Hasil penelitian yang diolah penulis, 2016

Berdasarkan diagram diatas terlihat Warung Iga – Iga Bakso Mas Elo berada dalam kuadran 1, hal itu menunjukkan bahwa Iga – Iga Bakso Mas Elo perlu menerapkan strategi agresif agar dapat meraih keunggulan bersaing. Strategi agresif merupakan strategi dimana suatu perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga perusahaan tersebut dapat memanfaatkan peluang-peluang yang ada dengan menggunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki dalam mencapai tujuannya.


(53)

4.3.6 Matriks SWOT

Matriks SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks SWOT akan menghasilkan alternatif strategi SO, WO, ST dan WT. Berikut ini adalah matriks SWOT Iga-Iga Bakso Mas Elo.

Tabel 4.6

Matriks SWOT Iga-Iga Bakso Mas Elo

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Strenghts (S):

1. Produk yang berkualitas

2. Produk yang bervariasi

3. Harga produk yang terjangkau

4. Lokasi yang strategis

5. Pelayanan

pelanggan yang baik

Weaknesses (W):

1. Promosi yang belum optimal

2. Penampilan tempat usaha kurang menarik

3. Kurangnya jumlah pegawai

Opportunities (O) : 1. Perkembangan

teknologi informasi 2. Pertumbuhan

penduduk disekitar 3. Momentum khusus 4. Makanan menjadi

kebutuhan pokok manusia

Strategi SO : 1. Memanfaatkan

perkembangan teknologi informasi untuk menemukan ide dalam membuat produk yang lebih berkualitas dan bervariasi (O1, S1,

Strategi WO: 1. Memanfaatkan

perkembangan teknologi untuk melakukan promosi usaha (O1, W1) 2. Memperbaiki

penampilan tempat usaha agar dapat


(54)

S2)

2. Menarik calon konsumen dengan memenuhi selera konsumen (02, O4, S1, S2, S3, S4, S5) 3. Memberikan

tambahan produk

khusus yang

berkualitas dengan harga terjangkau dalam menarik calon konsumen ketika ada momentum khusus seperti bulan ramadhan (S1, S2, S3, O3)

4. Mempertahankan dan selalu berusaha meningkatkan

pelayanan terbaik serta menjaga hubungan baik dengan konsumen agar konsumen mau melakukan

pembelian ulang (S5, 04)

menarik calon konsumen (W2, O2, O3, O4)

3. Merekrut karyawan agar memaksimalkan kinerja usaha ketika ada momentum khusus (W3,O3)

Threats (T) : 1. Meningkatnya

persaingan

Strategi ST :

1. Mempertahankan kualitas produk agar

Strategi WT:

1. Melakukan promosi agar tidak kalah


(55)

2. Kondisi ekonomi yang menurun 3. Kenaikan harga

bahan baku

4. Kenaikan harga sewa bangunan

dapat terus unggul dalam persaingan (S1,T1)

2. Memberikan harga yang terjangkau terhadap produk bermutu yang ditawarkan (S1, S2, S3, T1)

3. Memanfaatkan lokasi yang strategis untuk menarik lebih banyak pelanggan dibanding pesaing (S4, T1)

4.

Mempertahankan dan meningkatkan pelayanan agar konsumen merasa puas dan loyal (S5,T1)

saing dengan para pesaing. (W1,T1) 2. Melakukan penataan

terhadap penampilan tempat usaha agar lebih menarik (W2,T1)

3. Menambah jumlah karyawan agar dapat memaksimalkan kinerja usaha (W3.,T1)

Sumber : Hasil penelitian yang diolah penulis, 2016

Berdasarkan hasil dari diagram SWOT, Iga-Iga Bakso Mas Elo berada pada kuadran 1 yang berarti usaha ini perlu menerapkan strategi agresif yakni memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk memperoleh peluang yang ada. Dimana dalam matriks SWOT, strategi agresif disebut dengan strategi SO. Oleh karena itu, strategi SO yang dapat digunakan Iga- Iga Bakso Mas Elo agar dapat meraih keunggulan bersaingnya adalah sebagai berikut:


(56)

1. Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk menemukan ide dalam membuat produk yang lebih berkualitas dan bervariasi

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat seperti saat ini dapat dimanfaatkan oleh Iga-Iga Bakso Mas Elo dalam memaksimalkan kualitas produk yang ditawarkan. Selain itu, dengan berkembangnya teknologi informasi, pemilik Iga-Iga Bakso Mas Elo dapat mencari variasi menu makanan maupun minuman yang lebih banyak.

2. Menarik calon konsumen dengan memenuhi selera konsumen

Iga-Iga Bakso Mas Elo dapat menarik lebih banyak calon konsumen jika memenuhi selera konsumen seperti produk yang memuaskan, pelayanan kepada pelanggan yang terbaik, suasana tempat usaha yang nyaman dan harga produk yang terjangkau.

3. Memberikan tambahan produk khusus yang berkualitas dengan harga terjangkau dalam menarik calon konsumen ketika ada momentum khusus seperti bulan ramadhan.

Momentum khusus seperti bulan ramadhan dapat dijadikan peluang oleh Iga-Iga Bakso Mas Elo. Biasanya pada momentum seperti itu, banyak konsumen yang ingin melakukan buka puasa bersama dengan keluarga maupun teman di suatu tempat makan. Oleh karena itu, pemilik dapat menambahkan tawaran produk seperti paket menu berbuka puasa dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau. Dengan begitu, akan membuat konsumen memilih Iga-Iga Bakso Mas Elo menjadi tempat makan untuk melakukan buka puasa bersama.


(57)

4. Mempertahankan dan selalu berusaha meningkatkan pelayanan terbaik serta menjaga hubungan baik dengan konsumen agar konsumen mau melakukan pembelian ulang.

Pelayanan kepada pelanggan yang dilakukan Iga-Iga Bakso Mas Elo sudah baik. Oleh karena itu, pelayanan terbaik harus dipertahankan agar konsumen merasa puas dan mau melakukan pembelian ulang.


(58)

BAB V PENUTUPAN

1.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Iga-Iga Bakso Mas Elo memiliki faktor-faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan. Adapun kekuatan yang teridentifikasi seperti produk yang berkualitas, produk yang bervariasi, harga produk yang terjangkau, lokasi yang strategis, dan pelayanan pelanggan yang baik. Sedangkan kelemahan yang teridentifikasi adalah berupa promosi yang belum optimal, penampilan tempat usaha kurang menarik dan kurangnya jumlah pegawai.

2. Iga-Iga Bakso Mas Elo memiliki faktor eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman. Adapun peluang yang teridentifikasi adalah perkembangan teknologi informasi, pertumbuhan penduduk disekitar, adanya momentum khusus, dan makanan menjadi kebutuhan pokok manusia. Sedangkan ancaman yang teridentifikasi seperti meningkatnya persaingan, kondisi ekonomi yang menurun, kenaikan harga bahan baku, dan kenaikan harga sewa bangunan.

3. Pada hasil analisis data melalui matriks IFAS dan EFAS menunjukkan bahwa Iga-Iga Bakso Mas Elo memiliki skor total kekuatan yang lebih baik dibandingkan skor total kelemahan dalam lingkungan internal dan


(59)

skor total peluang yang lebih baik dibandingkan skor total ancaman dalam lingkungan eksternal sehingga dapat disimpulkan bahwa posisi diagram SWOT Iga-Iga Bakso Mas Elo berada pada posisi kuadran 1 yaitu strategi agresif sedangkan pada matriks SWOT disebut dengan strategi SO, yang menunjukkan usaha ini memiliki kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh peluang. Adapun strategi SO yang dapat digunakan Iga-Iga Bakso Mas Elo dalam meraih keunggulan bersaing adalah sebagai berikut: a. Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk menemukan

ide dalam membuat produk yang lebih berkualitas dan bervariasi b. Menarik calon konsumen dengan memenuhi selera konsumen

c. Memberikan tambahan produk khusus yang berkualitas dengan harga terjangkau dalam menarik calon konsumen ketika ada momentum khusus seperti bulan ramadhan

d. Mempertahankan dan selalu berusaha meningkatkan pelayanan terbaik serta menjaga hubungan baik dengan konsumen agar konsumen mau melakukan pembelian ulang.

1.2Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan penulis kepada Iga-Iga Bakso Mas Elo adalah sebagai berikut:

1. Iga-Iga Bakso Mas Elo dapat meraih keunggulan bersaing melalui strategi SO namun untuk memaksimalkan kinerja usaha, Iga-Iga Bakso Mas Elo dapat menggunakan alternatif strategi lainnya seperti


(60)

strategi ST, WO, dan WT. Berikut ini adalah yang dapat dilakukan Iga-Iga Bakso Mas Elo untuk memkasimalkan kinerja usahanya: a. Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk

menemukan ide dalam membuat produk yang lebih berkualitas dan bervariasi.

b. Memberikan tambahan produk khusus yang berkualitas dengan harga terjangkau dalam menarik calon konsumen ketika ada momentum khusus seperti bulan ramadhan.

c. Mempertahankan dan selalu berusaha meningkatkan pelayanan terbaik serta menjaga hubungan baik dengan konsumen agar konsumen merasa puas dan loyal.

d. Memanfaatkan perkembangan teknologi untuk melakukan promosi usaha.

e. Memperbaiki penampilan tempat usaha agar dapat menarik calon konsumen.

f. Mempertahankan kualitas produk agar dapat terus unggul dalam persaingan.

g. Memberikan harga yang terjangkau terhadap produk bermutu yang ditawarkan.

h. Memanfaatkan lokasi yang strategis untuk menarik lebih banyak pelanggan dibanding pesaing.

i. Menambah jumlah karyawan agar dapat memaksimalkan kinerja usaha.

2. Iga-Iga Bakso Mas Elo harus melakukan analisis lingkungan internal maupun eksternal secara rutin agar dapat mengetahui strategi yang tepat untuk usahanya.


(61)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1Strategi

2.1.1 Pengertian Strategi

Strategi bagi sebagian organisasi merupakan cara untuk mengatasi dan mengantisipasi setiap masalah yang timbul serta kesempatan-kesempatan untuk masa yang akan datang. Dengan demikian strategi harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah apa yang perlu dan akan dilaksanakan oleh suatu organisasi.

Menurut Glueck (dalam Amirullah, 2015:4) strategi adalah sebuah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Menurut Jatmiko (2004:134) strategi merupakan serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk mengeksploitasi kompetensi inti dan mendapatkan keunggulan kompetitif.

Selain itu, menurut Stanton (dalam Amirullah, 2015:4) strategi adalah suatu rencana dasar yang luas dari suatu tindakan organisasi untuk mencapai suatu tujuan. Supriyono (dalam Amirullah, 2015:4) mengatakan bahwa strategi adalah satu kesatuan rencana perusahaan atau organisasi yang komprehensif dan terpadu yang diperlukan.


(62)

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa disebut strategi itu adalah suatu kesatuan rencana perusahaan yang menyeluruh, komprehensif dan terpadu yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Berikut ini adalah gambaran tentang bagaimana konsep strategi digunakan oleh perusahaan atau organisasi.

Gambar 2.1

Strategi sebagai Upaya Pencapaian Tujuan Organisasi

Sumber: Amirullah. 2015. Manajemen Strategi:Teori Konsep Kinerja, Jakarta: Mitra Wacana Media. hal. 5.

2.1.2 Tipe – Tipe Strategi

Menurut Rangkuti (2014:6), pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yakni sebagai berikut:

1. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penetapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan, dan sebagainya


(63)

2. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi dan sebagainya.

3. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen. Misalnya, strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

2.2Manajemen Strategi

2.2.1 Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen strategi terbentuk dari 2 kata yaitu manajemen dan strategi, dimana manajemen strategi merupakan ilmu dalam membuat (formulating) menerapkan dan mengevaluasi keputusan-keputusan strategi antar fungsi-fungsi manajemen yang memungkinkan sebuah organisasi mempunyai tujuan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan dimana organisasi itu berada. Dalam hal ini manajemen strategi mencakup aliran keputusan, cara-cara membentuk strategi, membuat keputusan desain serta program perusahaan dan mengembangkan strategi-strategi yang efektif (Amirullah, 2015:5).


(64)

Menurut Pearce dan Robinson (dalam Amirullah, 2015:5) mendefenisikan manajemen strategi sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Sedangkan menurut Jauch dan Glueck (dalam Amirullah, 2015:5) manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Dengan demikian, manajemen strategi adalah suatu tindakan manajerial yang mencoba untuk mengembangkan potensi perusahaan didalam mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan berdasarkan misi yang telah ditetapkan. Implikasi dari pengertian tersebut adalah perusahaan berusaha meminimalkan kekurangan (kelemahan), dan berusaha melakukan adaptasi dengan lingkungan sekitar baik mikro maupun makro.

2.2.2 Manfaat Manajemen Strategi

Menurut Supriyono (dalam Amirullah 2015:6) manfaat menerapkan manajemen strategi sebagai berikut:

1. Manajemen strategi merupakan satu cara untuk mengantisipasi masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan masa depan pada kondisi yang berubah dengan cepat.

2. Manajemen strategi dapat memberikan tujuan dan arah masa depan yang jelas bermanfaat pada semua karyawan.


(65)

3. Pada saat ini manajemen strategi banyak dipraktekkan di dalam industri karena tugas para eksekutif puncak menjadi lebih mudah dan kurang berisiko.

4. Manajemen strategi adalah kaca mata yang bermanfaat untuk memonitor apa yang terjadi di perusahaan atau malah mengarah pada kegagalan. 5. Memberi informasi kepada manajer puncak didalam merumuskan tujuan

akhir di perusahaan dengan memperhatikan etika masyarakat dan lingkungan.

6. Hasil penelitian menunjang bahwa strategi dapat membantu praktik-praktik manajemen.

7. Perusahaan yang menyusun strategi biasanya lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menyusun strategi.

Sedangkan menurut Wahyudi (dalam Amirullah 2015:7), ada beberapa manfaat yang diperoleh perusahaan jika menerapkan manajemen strategi yaitu:

1. Memberi arah jangka panjang yang akan dituju.

2. Membantu perusahaan beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.

3. Membuat suatu perusahaan menjadi lebih efektif.

4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan dalam lingkungan yang beresiko.

5. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa yang akan datang.


(66)

6. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.

7. Aktivitas tumpang tindih akan dikurangi.

8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.

Dengan menggunakan manajemen strategi sebagai suatu kerangka kerja untuk menyelesaikan tiap-tiap masalah dalam organisasi, maka manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif dan secara strategi. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisis yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan (Amirullah, 2015:7).

2.2.3 Tahapan Manajemen Strategi

Menurut Pearce dan Robbinson (dalam Amirullah, 2015:15) tahapan-tahapan manajemen strategi adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan misi dan tujuan organisasi.

Tujuan dan misi perusahaan penting untuk menentukan penilaian dari pembuat keputusan terpenting perusahaan.

2. Meneliti ancaman dan peluang.

Meneliti ancaman dan peluang dilakukan untuk mengetahui lingkungan perusahaan yang selalu berubah.

3. Meneliti kekuatan dan kelemahan.

Hal ini dilakukan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki oleh perusahaan.


(67)

4. Mempertimbangkan alternatif strategi.

Untuk menentukan strategi yang akan dipilih sesuai dengan keadaan perusahaan dan keadaan lingkungan baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang.

5. Memilih strategi.

Setelah mempertimbangkan strategi, maka dilakukan pemilihan strategi yaitu untuk memastikan strategi yang tepat

6. Implementasi strategi.

Perusahaan harus dapat mengalokasikan sumber daya dan menyesuaikan kebijakan fungsional sesuai dengan strategi yang dipilih.

7. Evaluasi strategi.

Evaluasi strategi dilakukan untuk memastikan pelaksanaan strategi dapat mencaapai tujuan.

2.3Keunggulan Bersaing

2.3.1 Pengertian Keunggulan Bersaing

Keunggulan bersaing adalah kemampuan suatu perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis diatas laba yang mampu diraih oleh pesaing didalam industri yang sama (Porter dalam Sunyoto, 2015:155). Sedangkan menurut Kaswan (2012:2) keunggulan bersaing adalah kemampuan suatu organisasi memperoleh keunggulan pasar atas pesaingnya.

Dan menurut Feurer dan Chaharbaghi; Chaharbaghi dan Linch (dalam Amirullah, 2015:94) keunggulan bersaing (competitive advantage) diartikan sebagai faktor atau kombinasi dari faktor-faktor yang membuat suatu organisasi


(68)

memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan organisasi lainnya dalam suatu industri atau pasar produk yang sama atau dalam suatu lingkungan persaingan.

Kinerja yang lebih baik tersebut disebabkan oleh beberapa faktor-faktor perusahaan yang menjadikan perusahaan terseut ternilai lebih baik dari pada perusahaan lain. Faktor-faktor perusahaan yang dimaksud adalah seperti lokasi perusahaan yang lebih unggul, keterampilan dan keahlian karyawan, serta efisiensi dalam menjalankan perusahaan.

2.3.2 Jenis-Jenis Keunggulan Bersaing

Keunggulan bersaing menurut Porter , Hil dan Jones (dalam Amirullah, 2015:95) terdiri atas dua jenis yaitu keunggulan biaya/harga dan keunggulan diferensiasi. Porter (1992) perusahaan dikatakan memiliki keunggulan biaya apabila biaya komulatifnya dalam melakukan semua aktivitas nilai rendah dari pada biaya pesaing. Nilai strategi keunggulan biaya tergantung pada kesanggupannya untuk bertahan. Kesanggupan bertahan akan ada apabila sumber keunggulan biaya perusahaan sukar ditiru oleh pesaing.

Porter (dalam Amirullah, 2015:95), perusahaan mendefenisikan diri dengan para pesaingnya jika perusahaan tersebut dapat memiliki keunikan dalam sesuatu yang dinilai penting oleh pembeli selain dari sekedar penawaran yang rendah. Diferensiasi memungkinkan perusahaan untuk menawarkan dengan harga tinggi (harga premi), menjual produknya semakin banyak pada harga tertentu atau memperoleh sejumlah manfaat yang setara. Diferensiasi memungkinkan perusahaan meraih prestasi unggul jika harga-premi yang berhasil ditawarkan


(69)

lebih besar dari pada biaya tambahan mana pun dan usaha memperoleh keunikan tersebut.

Keunggulan kompetitif perusahaan bukan saja pada biaya dan kualitas tetapi juga dalam setiap komponen produk perusahaan. Jenis keunggulan kompetitif yang relatif baru adalah keunggulan reaksi (reaction advantage). Makinen (dalam Amirullah, 2015:95) mendefenisikan keunggulan reaksi adalah keunggulan yang digunakan oleh perusahaan yang mengakui bahwa waktu tunggu yang singkat (short leat times) baik untuk memperkenalkan poduk baru atau merespon pesanan pelanggan menjadi bagian yang sangat penting dari keunggulan kompetitif.

2.3.3 Komponen Keunggulan Bersaing

Keunggulan bersaing yang telah dimiliki oleh suatu perusahaan dibangun dengan berlandaskan pada beberapa komponen. Menurut Hill dan Jones (dalam Amirullah, 2015:96) keunggulan biaya dan diferensiasi yang berhail dicapai suatu perusahaan dibangun dengan berlandaskan pada efisiensi, kualitas, inovasi dan customer responsiveness. Keempat komponen yang saling terkait ini merupakan

pilar keunggulan kompetitif yang dapat diadopsi perusahaan tanpa memandang industrinya, produk atau jasa yang dihasilkan.

Komponen keunggulan bersaing yang pertama adalah efisien. Sebuah perusahaan dikatakan semakin efisien jika perusahaan tersebut memerlukan input yang semakin sedikit untuk menghasilkan output yang ditentukan sehingga struktur biayanya semakin rendah. Bagi perusahaan pada umumnya, komponen paling penting dan efisien adalah produktivitas karyawan yang biasanya diukur


(70)

menurut output karyawan. Dengan mengasumsikan faktor lain konstan, perusahaan yang memiliki produktivitas karyawan yang tinggi dalam suatu industri akan memiliki biaya produksi yang palig rendah. Dengan kata lain, perusahaan itu akan memiliki keunggulan kompetitif berbasis biaya.

Selain itu, komponen keunggulan bersaing lainnya adalah kualitas. Hill dan Jones (dalam Amirullah,2015:97) menyatakan bahwa produk yang berkualitas adalah barang dan jasa yang reliabel dalam arti bahwa barang dan jasa tersebut dapat melaksanakan fungsi yang telah didesain. Keunggulan kualitas memberikan dua keuntungan yaitu :

1. Konsumen akan memberikan nilai yang lebih tinggi terhadap produk tersebut yang selanjutnya peningkatan nilai ini akan memugkinkan perusahaan membebani harga yang lebih tinggi untuk produk tersebut. 2. Dapat menimbulkan keunggulan kompetitif yang berasal dari efisiensi

yang lebih besar dan biaya per satuan yang lebih rendah.

Menurut Ozsmer, Calantone dan Benedetto (dalam Amirullah,2015:98) inovasi adalah kemampuan perusahaan untuk memperkenalkan produk baru dan proses produksi untuk mengkapitalisasi Perusahaan dapat melakukan inovasi dengan dua cara mendasar yaitu dengan meniru atau mengembangkan inovasi mereka sendiri.

Komponen keunggulan bersaing lainnya adalah customer responsive. Ulrich (dalam Amirullah,2015:98) menjelaskan bahwa suatu tema yang konsisten bagi keunggulan dimasa yang akan datang adalah membangun dan menjalankan organisasi yang bersifat responsive terhadap pelanggan.Untuk mencapai


(71)

responsifitas pelanggan suatu perusahaan harus dapat memberikan apa yang diinginkan pelanggan ketika mereka membutuhkannya. Perusahaan yang semakin responsive terhadap kebutuhan pelanggannya, semakin besar loyalitas merek yang dapat dicapai perusahaan dan sebaliknya.

2.3.4 Konsep Bersaing dalam Persaingan

Untuk berhasil dalam upaya merebut dan memenangkan persaingan merupakan suatu hal yang memerlukan pemikiran, perencanaan strategis yang matang dan komprehensif. Ada banyak aspek yang terkait dengan usaha memenangkan suatu persaingan ((Sunyoto, 2015:5). Menurut Frinces (dalam Sunyoto, 2015:5), aspek-aspek yang dapat diidentifikasi terkait usaha memenangkan suatu persaingan adalah sebagai berikut:

1. Menentukan apa yang dipersaingkan

2. Merumuskan tujuan persaingan atau yang akan dipersaingkan 3. Sasaran strategis dari persaingan

4. Ruang lingkup persaingan

5. Waktu persaingan dinyatakan sebagai titik awal persidangan dan kapan usaha atau kegiatan persaingan akan dilakukan atau dimulai

6. Membuat rencana strategis yang komprehensif dari agenda persaingan 7. Membuat analisis SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threaths)

lawan persaingan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan serta mengkaji secara kritis potensi dan prospek.


(1)

11.Teman-teman seperjuangan di kampus yang saling mendukung dalam menjalani perkuliahan dan penulisan skripsi Nani, Christin, Henny, Wita.

12.Seluruh Mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis Stambuk 2012 khususnya kelas B Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan warna kepada penulis selama menjalani perkuliahan empat tahun ini.

13.Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai bahan masukan bagi penulis untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Medan, Juni 2016


(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KERANGKA TEORI... 7

2.1 Strategi ... 7

2.1.1 Pengertian Strategi ... 7

2.1.2 Tipe-Tipe Strategi... 8

2.2 Manajemen Strategi... 9

2.2.1 Pengertian Manajemen Strategi ... 9

2.2.2 Manfaat Manajemen Strategi ... 10

2.2.3 Tahapan Manajemen Strategi ... 12

2.3 Keunggulan Bersaing ... 13

2.3.1 Pengertian Keunggulan Bersaing ... 13

2.3.2 Jenis-Jenis Keunggulan Bersaing ... 14

2.3.3 Komponen Keunggulan Bersaing ... 15

2.3.4 Konsep Bersaing dalam Persaingan ... 17

2.4 Analisis Lingkungan ... 20

2.4.1 Analisis Lingkungan Internal ... 21

2.4.2 Analisis Lingkungan Eksternal ... 22

2.5 Kerangka Konseptual ... 23


(3)

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Bentuk Penelitian... 28

3.2 Lokasi Penelitian ... 28

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 28

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.5 Teknik Analisis Data ... 31

3.5.1 Analisis SWOT ... 31

3.5.3 Matriks Internal Factor Analysis Strategy (IFAS) ... 32

3.5.4 Matriks External Factor Analysis Strategy (EFAS) ... 34

3.5.5 Diagram SWOT ... 37

3.5.6 Matriks SWOT ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 42

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 42

4.1.1 Sejarah “ Iga-Iga Bakso Mas Elo” ... 42

4.1.2 Visi dan Misi “Iga-Iga Bakso Mas Elo” ... 44

4.1.3 Struktur Organisasi “Iga-Iga Bakso Mas Elo” ... 44

4.1.4 Deskripsi Tugas “Iga-Iga Bakso Mas Elo” ... 45

4.1.5 Produk “Iga-Iga Bakso Mas Elo” ... 46

4.2 Penyajian Data ... 48

4.2.1 Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan) Iga-Iga Bakso Mas Elo ... 49

4.2.2 Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman) Iga-Iga Bakso Mas Elo ... 59

4.3 Analisis Data ... 62

4.3.1 Indentifikasi Lingkungan Internal Iga-Iga Bakso Mas Elo ... 62

4.3.2 Indentifikasi Lingkungan Eksternal Iga-Iga Bakso Mas Elo ... 65

4.3.3 Matriks IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Strategy) ... 66


(4)

4.3.4 Matriks EFAS (External Strategic Factor Analysis

Strategy) ... 67

4.3.5 Diagram SWOT ... 68

4.3.6 Matriks SWOT ... 71

BAB V PENUTUPAN... 76

5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79 LAMPIRAN


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Matriks Internal Factor Analysis Strategy (IFAS)... 34

Tabel 3.2 Matriks External Factor Analysis Strategy (EFAS)... 37

Tabel 3.3 Matriks SWOT... 41

Tabel 4.1 Tabel 4.2 Produk Iga-Iga Bakso Mas Elo………. Karakteristik Informan Kunci Penelitian……….. 46

49

Tabel 4.3 Karakteristik Informan Utama Penelitian………. 49

Tabel 4.4 IFAS Iga-Iga Bakso Mas Elo………... 67

Tabel 4.5 EFAS Iga-Iga Bakso Mas Elo……….. 68


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Strategi sebagai Upaya Pencapaian Tujuan

Organisasi...

8 Gambar 2.2 Kerangka Konseptual... 24 Gambar 3.1 Diagram SWOT... 38 Gambar 4.1 Struktur Organisasi “Iga-Iga Bakso Mas Elo”……….. 45 Gambar 4.2 Diagram SWOT Warung Iga – Iga Bakso Mas Elo……. 70