27 kemampuan menyerap air yang tinggi, agar-agar tidak dapat membentuk gel yang
solid Mas, 2013.
4.3 Uji Kesukaan
Data nilai uji kesukaan hedonic test dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Data nilai uji kesukaan hedonic test
Panelis Formula
F1 F2
F3 F4
1 4
3 4
4 2
4 4
4 4
3 4
3 2
4 4
4 4
4 4
5 4
4 5
3 6
4 2
3 4
7 4
4 4
4 8
5 4
4 3
9 3
3 3
3 10
5 4
3 2
11 1
2 2
3 12
2 2
2 1
13 4
4 3
3 14
4 3
2 2
15 4
4 3
2 16
4 4
3 3
17 4
4 3
2 18
3 3
2 1
19 4
4 3
4 20
4 4
3 3
21 4
4 3
2 22
4 3
2 2
23 4
3 3
4 24
5 3
3 3
25 5
3 3
2 Keterangan:
F1: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1 F2: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1,5
F3: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2 F4: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2,5
Universitas Sumatera Utara
28 Dari hasil perhitungan didapatkan interval nilai kesukaan untuk setiap
formula yaitu: i.
F1 memiliki interval nilai kesukaan 3,59–4,17. Untuk penulisan nilai akhir kesukaan diambil nilai terkecil yaitu 3,59 dan dibulatkan menjadi 4 suka.
ii. F2 memiliki interval nilai kesukaan 3,1–4,7. Untuk penulisan nilai akhir
kesukaan diambil nilai terkecil yaitu 3,1 dan dibulatkan menjadi 3 cukup suka.
iii. F3 memiliki interval nilai kesukaan 2,7–3,3. Untuk penulisan nilai akhir
kesukaan diambil nilai terkecil yaitu 2,7 dan dibulatkan menjadi 3 cukup suka.
iv. F4 memiliki interval nilai kesukaan 2,5–3,2. Untuk penulisan nilai akhir
kesukaan diambil nilai terkecil yaitu 2,5 dan dibulatkan menjadi 3 cukup suka.
Dari hasil uji kesukaan hedonic test diketahui bahwa gel pengharum ruangan yang disukai panelis adalah gel F1 formula dengan konsentrasi minyak
mawar 8 dan minyak akar wangi 1 dan gel pengharum ruangan yang cukup disukai adalah gel F2 formula dengan konsentrasi minyak mawar 8 dan minyak
akar wangi 1,5, dan F3 formula dengan konsentrasi minyak mawar 8 dan minyak akar wangi 2, dan gel F4 formula dengan konsentrasi minyak mawar
8 dan minyak akar wangi 2,5. Hal ini disebabkan karena wangi produk dipengaruhi oleh seberapa besar konsentrasi bahan pewangi dan fiksatif yang
ditambahkan pada produk.Semakin banyak konsentrasi minyak akar wangi yang ditambahkan maka aroma wanginya semakin kurang disukai.Minyak akar wangi
Universitas Sumatera Utara
29 memiliki aroma yang menyengat sehingga penggunaan minyak akar wangi
berlebih dapat menyebabkan aroma wangi terganggu Mas, 2013. Secara keseluruhan, wangi dari gel pengharum ruangan ini dapat diterima
oleh panelis karena sebagian besar panelis menilai aroma pengharum ruangan ini dengan rentang cukup suka.Hal ini mungkin disebabkan karena formula dengan
konsentrasi minyak mawar 8 memiliki aroma yang sangat lembut dan menyenangkan sehingga semua pengharum ruangan ini cukup disukai oleh semua
panelis. Untuk menyempurnakan aroma dari pengharum ruangan, minyak mawar
bisa dikombinasikan dengan minyak melati ataupun minyak kenanga. Minyak mawar merupakan minyak golongan top notes dimana wangi yang dihasilkan oleh
minyak mawar langsung tercium ketika digunakan sedangkan minyak melati dan minyak kenanga merupakan minyak golongan middle notes dimana wangi yang
dihasilkan baru tercium setelah wangi dari top notes, yaitu minyak mawar habis, yaitu sekitar 15 menit setelah pengharum ruangan digunakan. Jadi, apabila
minyak mawar dikombinasikan dengan minyak melati ataupun minyak kenanga, maka wangi yang dihasilkan akan muncul secara bertahap, yaitu pertama-tama
akan tercium aroma mawar lalu diikuti aroma melati atau kenanga sehingga wangi yang dihasilkan akan lebih sempurna.
4.4Uji Penguapan Zat Cair
Penurunan bobot gel pengharum ruangan pada ruangan biasa dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan Gambar 4.1
Universitas Sumatera Utara
30
Tabel 4.5 Penurunan bobot gel pengharum ruangan pada ruangan biasa
Kode Bobot g
Awal 1 Minggu
2 Minggu 3 Minggu
4 Minggu F1
48,114 44,693
41,272 37,851
34,430 F2
46,156 42,321
38,486 34,651
30,816 F3
47,073 42,661
38,249 33,837
29,425 F4
48,671 43,474
38,277 33,080
27,883 Keterangan:
F1: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1 F2: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1,5
F3: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2 F4: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2,5
Gambar 4.1 Grafik Penurunan bobot gel pada ruangan biasa
Keterangan: F1: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1
F2: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1,5 F3: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2
F4: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2,5 Persentase penguapan zat cair pada ruangan biasa dapat dilihat pada Tabel
4.6 dan Gambar 4.2.
10 20
30 40
50 60
1 2
3 4
B obot
g
Waktu minggu Bobot g vs waktu
F1 F2
F3 F4
Universitas Sumatera Utara
31
Tabel 4.6 Persentase penguapan zat cair pada ruangan biasa
Kode Penguapan Zat Cair
1 Minggu 2 Minggu
3 Minggu 4 Minggu
F1 8,182
16,364 24,546
32,728 F2
9,561 19,123
28,684 38,245
F3 10,786
21,571 32,357
43,143 F4
12,287 24,575
36,862 49,150
Keterangan: F1: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1
F2: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1,5 F3: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2
F4: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2,5
Gambar 4.2 Grafik persentase penguapan zat cair pada ruangan biasa
Keterangan: F1: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1
F2: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1,5 F3: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2
F4: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2,5
Dari data diatas dapat dilihat bahwa susut bobot terkecil terdapat pada sampel F1 minyak akar wangi 1 yaitu dengan berat sisa 34,430 gramdengan
persentase penguapan zat cair sebesar 32,728 dan susut bobot terbesar terdapat pada sampel F4 minyak akar wangi 2,5 yaitu dengan berat sisa 27,883 gram
20 40
60 80
100
1 2
3 4
P eng
ua pa
n zat
cai r
Waktu minggu Penguapan zat cair vs waktu
F1 F2
F3 F4
Universitas Sumatera Utara
32 dengan persentase penguapan zat cair sebesar 49,150. Dari uji penguapan zat
cair pada ruangan biasa dapat disimpulkan bahwa formulasi terbaik adalah sampel F1 yaitu dengan menggunakan minyak akar wangi dengan konsentrasi 1.
Penurunan bobot gel pengharum ruangan pada ruangan AC dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Gambar 4.3.
Tabel 4.7 Penurunan bobot gel pengharum ruangan pada ruangan AC
Kode Bobot g
Awal 1 Minggu
2 Minggu 3 Minggu
4 Minggu F1
48,882 44,045
39,508 34,871
29,991 F2
47,705 42,283
36,863 31,362
26,142 F3
48,756 42,663
36,57 29,687
23,363 F4
48,501 41,965
35,431 28,879
22,339 Keterangan:
F1: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1 F2: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1,5
F3: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2 F4: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2,5
Gambar 4.3
Grafik penurunan bobot gel pada ruangan AC Keterangan:
F1: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1 F2: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1,5
F3: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2 F4: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2,5
10 20
30 40
50 60
1 2
3 4
B obot
g
Waktu minggu Bobot g vs waktu
F1 F2
F3 F4
Universitas Sumatera Utara
33 Hasil persentase penguapan zat cair pada ruangan AC dapat dilihat pada
Tabel 4.8 dan Gambar 4.4.
Tabel 4.8 Persentase penguapan zat cair pada ruangan AC
Kode Penguapan Zat Cair
1 Minggu 2 Minggu
3 Minggu 4 Minggu
F1 11,387
22,068 32,984
44,472 F2
12,061 26,153
39,422 52,014
F3 14,380
28,761 45,007
59,932 F4
15,507 31,010
46,556 62,073
Keterangan: F1: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1
F2: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1,5 F3: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2
F4: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2,5
Gambar 4.4 Grafik persentase penguapan zat cair pada ruangan AC
Keterangan: F1: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1
F2: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1,5 F3: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2
F4: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2,5
Dari data diatas dapat dilihat bahwa susut bobot terkecil terdapat pada sampel F1 minyak akar wangi 1 yaitu dengan berat sisa 29,991 gram dengan
20 40
60 80
100
1 2
3 4
P eng
ua pa
n zat
cai r
Waktu minggu Penguapan zat cair vs waktu
F1 F2
F3 F4
Universitas Sumatera Utara
34 persentase penguapan zat cair sebesar 44,472 dan susut bobot terbesar terdapat
pada sampel F4 minyak akar wangi 2,5 yaitu dengan berat sisa 22,339 gram dengan persentase penguapan zat cair sebesar 62,073. Dari uji penguapan zat
cair pada ruangan AC dapat disimpulkan bahwa formulasi terbaik adalah sampel F1 yaitu dengan menggunakan minyak akar wangi dengan konsentrasi 1.
Hasil penurunan bobot gel pengharum ruangan pada ruangan kipas dapat dilihat pada Tabel 4.9 dan Gambar 4.5.
Tabel 4.9 Penurunan bobot gel pengharum ruangan pada ruangan kipas
Kode Bobot g
Awal 1 Minggu
2 Minggu 3 Minggu
4 Minggu F1
48,118 39,999
31,898 23,775
15,762 F2
48,073 39,426
30,786 22,142
13,522 F3
47,156 38,276
29,401 20,487
11,631 F4
48,671 38,771
29,557 20,036
10,704 Keterangan:
F1: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1 F2: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1,5
F3: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2 F4: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2,5
Gambar 4.5 Grafik penurunan bobot gel pada ruangan kipas
10 20
30 40
50 60
1 2
3 4
B obot
g
Waktu minggu Bobot g vs waktu
F1 F2
F3 F4
Universitas Sumatera Utara
35 Keterangan:
F1: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1 F2: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1,5
F3: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2 F4: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2,5.
Hasil persentase penguapan zat cair pada ruangan kipas dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan Gambar 4.6.
Tabel 4.10 Persentase penguapan zat cair pada ruangan kipas
Kode Penguapan Zat Cair
1 Minggu 2 Minggu
3 Minggu 4 Minggu
F1 19,417
38,790 58,217
77,467 F2
20,698 41,381
62,073 82,707
F3 21,670
43,328 65,081
86,692 F4
23,407 45,192
67,703 89,767
Keterangan: F1: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1
F2: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1,5 F3: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2
F4: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2,5
Gambar 4.6 Grafik persentase penguapan zat cair pada ruangan kipas
Keterangan: F1: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1
20 40
60 80
100
1 2
3 4
P eng
ua pa
n zat
cai r
Waktu minggu Penguapan zat cair vs waktu
F1 F2
F3 F4
Universitas Sumatera Utara
36 F2: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 1,5
F3: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2 F4: Formula dengan konsentrasi minyak akar wangi vetiveria zizainoides 2,5.
Dari data diatas dapat dilihat bahwa susut bobot terkecil terdapat pada sampel F1 minyak akar wangi 1 yaitu dengan berat sisa 15,762 dengan
persentase penguapan zat cair sebesar 77,467 dan susut bobot terbesar terdapat pada sampel F4 minyak akar wangi 2,5 yaitu dengan berat sisa 10,704 gram
dengan persentase penguapan zat cair sebesar 89,767. Dari uji penguapan zat cair pada ruangan biasa dapat disimpulkan bahwa formulasi terbaik adalah sampel
F1 yaitu dengan menggunakan minyak akar wangi dengan konsentrasi 1. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa gel F1 minyak akar wangi 1
yang diletakkan di ruangan yang berbeda beda, yaitu ruangan biasa, AC kamar dan ruangan kipas memiliki nilai bobot sisa yang paling tinggi dan persentase
penguapan zat cair yang paling rendah. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa gel F1 minyak akar wangi 1 lebih efektif dalam mengikat wangi dibandingkan
dengan konsentrasi yang lainnya. Susut bobot tersebut disebabkan karena gel mengalami sineresis.Sineresis
merupakan peristiwa keluarnya air dari produk yang disebabkan oleh gel yang mengkerut karena melepas air.Selain itu juga disebabkan oleh suhu penyimpanan
yang mengakibatkan air lebih cepat menguap Fardiaz, 1989. Susut bobot yang hilang pada semua sampel gel pengharum ruangan lebih
besar daripada bobot minyak atsiri yang dikandungnya karena tidak hanya minyak atsiri yang menguap namun juga air Fitrah, 2013.
Universitas Sumatera Utara
37
4.5 UjiKetahanan Wangi