Aroma Terbaik Pemeriksaan Organoleptis .1 Pemilihan basis gel pengharum ruangan terbaik

25

4.1.2 Aroma Terbaik

Penelitian tahap kedua ini dilakukan untuk mendapatkan aroma terbaik dari minyak mawar.Pemilihan konsentrasi wangi minyak mawar terbaik dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Pemilihan konsentrasi wangi minyak mawar terbaik Kode Aroma M1 Aroma yang terbentuk aroma minyak mawar yang sangat lemah M2 Aroma yang terbentuk aroma minyak mawar yang lemah M3 Aroma yang terbentuk aroma minyak mawar yang lembut M4 Aroma yang terbentuk aroma minyak mawar yang sangat lembut Keterangan: M1: Formula dengan konsentrasi minyak mawar oleum rosae 2 M2: Formula dengan konsentrasi minyak mawar oleum rosae 4 M3: Formula dengan konsentrasi minyak mawar oleum rosae 6 M4: Formula dengan konsentrasi minyak mawar oleum rosae 8 Dari Tabel 4.2, dapat disimpulkan bahwa minyak mawar terbaik adalah M4, yaitu konsentrasi minyak mawar 8 karena aroma yang dihasilkan merupakan aroma minyak mawar yang sangat lembut dan khas. Wangi produk dipengaruhi oleh seberapa besar konsentrasi minyak mawar yang ditambahkan kedalam produk. Semakin banyak minyak mawar yang ditambahkan kedalam produk maka wanginya akan semakin disukai, sebaliknya semakin sedikit konsentrasi minyak mawar maka aroma wanginya semakin kurang disukai karena wangi yang dihasilkan sangat lemah Mas, 2013. 4.2 Uji Kestabilan Gel Sineresis menunjukkan kestabilan gel dalam mempertahankan air yang terperangkap di dalamnya.Semakin rendah tingkat sineresis maka gel semakin stabil. Gel yang baik adalah gel dengan sineresis di bawah 1 Fitrah, 2013. Uji kestabilan gel pengharum ruangan dapat dilihat pada Tabel 4.3. Universitas Sumatera Utara 26 Tabel 4.3 Uji kestabilan gel pengharum ruangan Kode Berat Awal g Berat Akhir g Sineresis B1 44,67 44,24 0,96 B2 43,81 43,30 1,16 B3 45,27 44,46 1,78 B4 46,15 45,18 2,10 B5 46,55 45,56 2,12 Keterangan: B1: Formula dengan perbandingan karagenan: agar-agar sebesar 70:30 B2: Formula dengan perbandingan karagenan: agar-agar sebesar 60:40 B3: Formula dengan perbandingan karagenan: agar-agar sebesar 50:50 B4: Formula dengan perbandingan karagenan: agar-agar sebesar 40:60 B5: Formula dengan perbandingan karagenan: agar-agar sebesar 30:70 Dari Tabel 4.3, dapat disimpulkan bahwa gel terbaik adalah B1, yaitu pada perbandingan karagenan dengan agar-agar 70:30, dimana persen sineresis yang dihasilkan di bawah 1. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa semakin tinggi kandungan karagenan maka semakin rendah nilai sineresis yang dihasilkan. Hal ini terjadi karena karagenan yang lebih banyak akan lebih kuat memerangkap air dalam rongga-rongga rantainya karena semakin banyak matriksjalakerangka gel yang dibentuk oleh karagenan tersebut. Menurut Van de Velde dan De Ruiter 2005, karagenan sebagai pembentuk gel berfungsi meningkatkan kestabilan dan dapat menghambat penguapan. Selain itu, karagenan juga berfungsi menghambat penyebaran bahan-bahan volatil secara langsung karena bahan pembentuk gel ini memiliki fungsi sebagai penstabil dan pengikat. Semakin tinggi kandungan agar-agar pada pengujian ini, semakin tinggi nilai sineresis yang dihasilkan dan kurang stabil gel yang dihasilkan meskipun kekuatan gelnya lebih elastis. Hal ini terjadi karena meskipun agar-agar memiliki Universitas Sumatera Utara 27 kemampuan menyerap air yang tinggi, agar-agar tidak dapat membentuk gel yang solid Mas, 2013.

4.3 Uji Kesukaan