Agar-Agar Minyak Atsiri sebagai Bahan Pewangi

8

2.3 Agar-Agar

Agar-agar adalah polisakarida yang terdapat pada berbagai rumput laut. Rumput laut merah digolongkan menjadi dua kelompok berdasarkan kemampuannya memproduksi agar yaitu Agarophyte kelompok rumput laut yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan agar dan Agaroidophyte mempunyai sifat seperti agar, tetapi mempunyai gaya gel rendah dan viskositas yang berbeda Utami, 2008. Agarophytetersebut diantaranya adalah Gracilaria sp., Gelidium sp., Gellidiella sp., Gelidiopsis sp Aslan, 1991. Struktur agar terdiri atas dua komponen utama, yaitu agarosa salah satu fraksi pembentuk agar dan agaropektin. Agarosa merupakan suatu polimer netral dan agaropektin merupakan suatu polimer sulfat. Agarosa adalah suatu polisakarida netral yang terdiri dari rangkaian D- galaktosa dengan ikatan β-1,3 dan L- galaktosa dengan ikatan α-1,4. Agaropektin bersifat lebih kompleks dan mengandung polimer sulfat. Rasio kedua polimer sangat bervariasi dan persentase agarosa dalam ekstrak agar berkisar antara 50 sampai 80 Ramadhan, 2011. Agar-agar tidak larut dalam air dingin, tetapi larut dalam air panas dengan membentuk gel.Pada suhu 32-39 C berbentuk bekuan solid dan tidak mencair pada suhu di bawah 85 C.Apabila dilarutkan dalam air panas dan didinginkan, agar-agar bersifat seperti gelatin, padatan lunak dengan banyak pori-pori di dalamnya sehingga bertekstur kenyal.Sifat inilah yang menarik perhatian sehingga banyak olahan makanan mnggunakan agar-agar.Agar-agar digunakan dalam pembuatan makanan, yaitu berfungsi sebagai stabilizer. Dalam industri farmasi agar-agar berguna sebagai kultur bakeri. Dalam industri kosmetik digunakan Universitas Sumatera Utara 9 dalam pembuatan salep, krim, sabun, dan pembersih muka atau losionAslan, 1991.

2.4 Minyak Atsiri sebagai Bahan Pewangi

Minyak atsiri merupakan campuran kompleks dari senyawa alkohol yang mudah menguap dan dihasilkan sebagai metabolit sekunder dari tumbuhan. Minyak atsiri biasanya menentukan aroma khas tanaman Nerio,dkk., 2010. Minyak atsiri dihasilkan dari bagian jaringan tanaman tertentu, seperti akar, batang, kulit, daun, bunga, buah atau biji. Sifat minyak atsiri yang menonjol antara lain mudah menguap pada suhu kamar, mempunyai rasa getir, berbau wangi sesuai dengan aroma tanaman yang menghasilkannya dan umumnya larut dalam pelarut organik. Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut minyak atsiri.Misalnya dalam bahasa Inggris disebut essential oils, etherial oils, dan volatile oils.Dalam bahasa Indonesia ada yang menyebutnya minyak terbang, bahkan ada pula yang menyebut minyak kabur. Hal tersebut tiada lain karena minyak atsiri mudah menguap apabila dibiarkan begitu saja dalam keadaan terbuka Lutony dan Yeyet, 2000. Minyak atsiri memiliki kandungan komponen aktif yang disebut terpenoid atau terpen.Jika tanaman memiliki kandungan senyawa ini, berarti tanaman tersebut memiliki potensi untuk dijadikan minyak atsiri.Zat inilah yang mengeluarkan aroma atau bau khas yang terdapat pada banyak tanaman, misalnya rempah-rempah.Senyawa terpena yang terkandung di dalam minyak atsiri dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu monoterpen yang mempunyai tititk didih antara 140-180 C dan seskuiterpen yang mempunyai titik didih 200 C Yuliani dan Suyanti, 2012. Universitas Sumatera Utara 10 Penggunaan minyak atsiri dapat digunakan melalui berbagai cara yaitu, pemakaian langsung berupa makanan dan minuman seperti jamu yang mengandung minyak atsiri, pemakaian luar seperti untuk minyak urut, lulur, pelembab, krim, sabun mandi, shampo, dan parfum. Beberapa minyak atsiri digunakan melalui pernapasan seperti untuk pengharum ruangan, pengharum tisu, pelega pernafasan dan aromaterapi.Minyak atsiri juga banyak digunakan sebagai insektisida Pandey dan Karla, 2000. Parfum adalah campuran dari zat pewangi yang dilarutkan dalam pelarut yang sesuai.Zat pewangi tersebut dapat berasal dari minyak atsiri atau dibuat secara sintetis.Parfum memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena dapat mempengaruhi kejiwaan dan syaraf serta mewangikan bahan yang tidak berbau wangi Ketaren, 1985. Parfum terdiri dari tiga elemen notes. Tiga elemen notes parfum yaitu, base, middle dan top . Elemen base akan melekat lebih lama di kulit dan harumnya lebih kuat. Wangi middle notes biasanya baru terasa setelah setengah jam parfum disemprotkan. Top notes akan tercium saat pertama kali disemprotkan. Masing- masing notetercium seiring waktu dengan dimulai dari impresi pertama dari top note diikuti oleh middlenotedan basenoteyang sedikit demi sedikit muncul di akhir. Di bawah ini adalah penjelasan dari masing-masing notes. 1. Top notes Wangi yang langsung tercium ketika parfum disemprotkan.Top notes mengandung molekul yang ringan dan kecil yang dapat berevaporasi cepat. Top notes membentuk impresi pertama dari parfum. Minyak atsiri yang termasuk Universitas Sumatera Utara 11 top notes antara lain minyak lemon, minyak jeruk purut, minyak melati, dan minyak mawar. 2. Middle notes Wangi yang muncul setelah top notesmulai memudar. Middle note mengandung “inti” dari parfum dan juga bertindak sebagai topeng bagi base note yang sering kali tidak tercium enak pada pertama kalinya, namun menjadi enak seiring waktu. Notesini juga sering disebut heart note. Minyak atsiri yang termasuk dalam kategori middle notesadalah minyak lavender, minyak sereh wangi, dan minyak kenanga. 3. Base notes Wangi dari sebuah parfum yang muncul seiring memudarnya middle notes. Base dan middle notes adalah tema wangian utama dari sebuah parfum. Base notes memberikan kedalaman yang solid dari parfum. Kandungan dari notes ini biasanya kaya dan dalam, dan tidak tercium setidaknya sampai 30 menit pemakaian. Wangi top dan middle notes terpengaruhi oleh wangi dari base notes. Minyak nilam dan minyak akar wangi termasuk dalam kategori base notes Sabini, 2006. Minyak mawar Minyak mawar merupakan minyak yang berasal dari bunga mawar Rosa sp..bunga mawar wanginya harum karena adanya minyak atsiri didalamnya. Minyak atsiri ini mengandung zat sitral, sitronelol, geraniol, linalol, nerol, eugenol, feniletilelkohol, farnesol dan nonilaldehida.Khasiat bunga mawar diantaranya adalah sebagai anti radang, anti kejang, melancarkan aliran empedu, sebagai pengatur haid, mengatasi nyeri haid, mengatasi rambut rontok, stroke, Universitas Sumatera Utara 12 mengobati gigitan serangga berbisa, batuk kering, sebagai aromaterapi dan untuk mengatasi jerawat.Selain itu, mawar dapat digunakan sebagai bahan makanan, minuman ataupun zat aditif bagi makanan olahan, karena kandungan vitamin C- nya yang tidak kalah dengan kandungan vitamin C pada buah jeruk. Sari mawar digunakan untuk pembuatan saus salad, serta penambah rasa dan aroma pada adonan kue, puding serta selai. Aroma bunga mawar juga dapat meningkatkan sasana hati Nuraini, 2014.

2.5 Pengikat