Prosedur Kerja Agen Pemasaran Properti

ahli dibidang properti yang bekerja lepas ataupun yang bekerja di sebuah perusahaan agen properti yang kerjanya mempertemukan orang yang ingin menjual rumahnya dengan orang yang ingin membeli rumah,dan sebagai orang tengahnegosiator, lalu apabila berhasil terjual rumahnya maka pihak penjual akan memberikan komisi kepada agen pemasaran properti ini.

E. Prosedur Kerja Agen Pemasaran Properti

Prosedur kerja agen pemasaran properti haruslahsesuai dengan standar yang telah ditetapkan, yaitu segala sesuatu haruslah dilakukan dengan perjanjian tertulis, sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 33M-DAGPER82008 tentang perusahaan perantara perdagangan properti, pada Pasal 9 yaitu: 1. Perusahaan dalam menjalankan kegiatannya wajib membuat perjanjian tertulis dengan pemberi tugas. 2. Perjanjian tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat 1, paling sedikit memuat: a. lingkup kegiatan yang ditugaskan; b. obyek properti; c. hak dan kewajiban para pihak; d. nilai atau persentase dan tata cara pembayaran komisi; e. masa berlaku perjanjian meliputi masa aktif dan masa pasif; dan f. penyelesaian perselisihan. Perjanjian tertulis ini dibuat agar memberi kepastian hukum bagi para pihak, baik agen pemasaran properti maupun pihak penjual rumah. Selain itu ada Universitas Sumatera Utara hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh agen pemasaran properti baik individu maupun dari perusahaan dan telah diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 33M-DAGPER82008 tentang perusahaan perantara perdagangan properti, pada Pasal 13, yaitu: Perusahaan dilarang untuk: 1 memberikan data atau informasi secara tidak benar, atau tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; 2 menawarkan, mempromosikan, mengiklankan, memberikan janji atau jaminan yang belum pasti, atau membuat pernyataan yang menyesatkan; 3 melakukan praktek monopoli atau persaingan usaha yang tidak jujur; danatau 4 meminta imbal jasa dari pemberi tugas selain komisi sebagaimana tertulis dalam perjanjian. Serta didalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor:33M-DAGPER82008 tentang perusahaan perantara perdagangan properti, pada Pasal 10 juga telah diatur mengenai imbalan dari jasa yang dilakukan oleh perusahaan perantara perdagangan, yang isinya sebagai berikut: a Perusahaan berhak menerima imbal jasa dari pemberi tugas atas jasa yang diberikan. b Dalam hal jasa jual beli dan sewa menyewa properti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4, perusahaan berhak menerima imbal jasa berupa komisi dari pemberi tugas paling sedikit 2 dua persen dari nilai transaksi. Universitas Sumatera Utara c Atas pemberian komisi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 berlaku ketentuan masa aktif danatau masa pasif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 2 huruf e. d Masa aktif sebagaimana dimaksud pada ayat 3 merupakan batas akhir suatu perjanjian. e Masa pasif sebagaimana dimaksud pada ayat 3 merupakan tambahan waktu tertentu setelah berakhirnya masa aktif sebagaimana dimaksud pada ayat 4. Dari penjelasan diatas maka jelas bahwa prosedur kerja agen pemasaran properti sebenarnya telah diatur oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor:33M-DAGPER82008 tentang perusahaan perantara perdagangan properti, peraturan ini dibuat agar menjadi dasar bagi agen pemasarn properti dalam menjalankan kerjanya. Namun, selain prosedur kerja maka seorang agen pemasaran properti juga harus mampu menjadi negosiator terampil,perencana aktif, dan pengeksekutor yang handal. Berikut beberapa lingkup kerja dari broker: 1 Problem seeker pencari masalah Pencari yang dimaksud bukan dalam arti yang sesungguhnya. Melainkan benar-benar mencari masalah yang mungkin ada pada pihak penjual atau pembeli. Akan tetapi, broker tidak ikut-ikutan masuk kedalam arena masalah atau membuat masalah baru yang merugikan semua pihak. Pencarian penyelesaian masalah haruslah snantiasa memiliki tujuan untuk terlaksananya kesepakatan kedua belah pihaktransaksi. Universitas Sumatera Utara 2 Perantara Tugas ini ada tatkala kedua belah pihak, pembeli dan penjual, tidak dapat selalu bertemu secara tatap muka. Disinilah peran broker dibutuhkan. Broker properti menjadi penghubung antara pihak penjual dan pembeli dalam setiap hal yang berhubungan dengan masalah jual beli properti. 3 Katalisator Broker merupakan mediator dalam proses negosiasi antara penjual dan pembeli sampai transaksi terjadi. Dengan adanya broker dapat mempercepat terjadinya proses transaksi. Namun, broker tidak boleh membela kepentingan salah satu pihak. Kecenderungan kepada salah satu pihak akan berdampak pada masalah yang akan timbul. Broker adalah pihak yang netral. Sebagai mediator, pihak broker seharusnya mempunyai cara kerja yang sistematis. Perencanaan yang baik dan target merupakan hal yang penting bagi broker. 4 Pembuka jalur komunikasi Dalam bernegosiasi akan memperbesar peluang akan terjadinya jual beli transaksi. Broker jangan hanya berdiam diri. Broker haruslah memahami tugasnya. Setiap rencana yang telah disusun tidak boleh putus di tengah jalan. Rencana tersebut harus sampai pada penerapannya. Jangan hanya mengandalkan satu orang, berharap dia yang akan membeli, tapi siapkan cadangannya. 5 Negosiator Kemahiran bernegosiasi inilah yang menjadi karakter khusus seorang broker. Apabila komunikasi antara penjual dan pembeli sempat putus, Universitas Sumatera Utara tugas broker untuk menyambungnya kembali. Jangan pula broker membuat masalah yang merugikan salah satu pihak atau keduanya. Jika ini terjadi, dikhawatirkan kedua belah pihak akan melakukan transaksi sendiri tanpa melibatkan brokernya. 6 Pemberi Solusi problem solver Cara pandang seorang broker harus netral, sehingga diharapkan broker dapat memberikan solusi yang bisa diterima kedua belah pihak dan juga bagi broker itu sendiri. Maka pendekatan adalah salah satu kunci memecahkan masalah apabila terjadi. 62 Lingkup kerja seorang broker haruslah memenuhi enam poin tersebut, karena apabila seorang broker tidak memiliki enam poin tersebut, maka sulit bagi seorang broker untung berkembang dan sulit mendapatkan pelanggan.

F. Jenis Perjanjian Agen Pemasaran Properti