3 Status keagenan atau kedistributoran;
4 Jenis barang dan atau jasa yang diperjanjikan;
5 Wilayah pemasaran;
6 Hak dan kewajiban masing-masing pihak;
7 Kewenangan;
8 Jangka waktu perjanjian;
9 Cara-cara pengakhiran perjanjian;
10 Cara-cara penyelesaian perjanjian;
11 Hukum yang dipergunakan;
12 Tenggang waktu penyelesaian.
Setiap perjanjian yang ditulis dalam bahasa asing maka wajib diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh penterjemah tersumpah. Dalam ketentuan Pasal 22
disebutkan mengenai pengakhiran perjanjian, bahwa perjanjian keagenan yang masih berlaku dapat berakhir atas dasar persetujuan dari kedua belah pihak sesuai
dengan kesepakatan dan ketentuan hukum yang berlaku.
59
C. Dasar Hukum Keagenan
Dasar hukum keagenan sebenarnya telah diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 11M-DAGPER32006 tentang ketentuan dan tata cara
penerbitan surat tanda pendaftaran agen dan distributor barang danatau jasa. Akan tetapi dalam keagenan juga terdapat banyak cabangnya, seperti adanya agen
pemasaran properti ini yang dimana pengaturan hukumnya diatur dalam Peraturan
59
Ibid,hal.109
Universitas Sumatera Utara
Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 33M-DAGPER82008 tentang perusahaan perantara perdagangan properti.
D. Pengertian Agen Pemasaran Properti
Pengertian agen pemasaran properti ini sama dengan perantara perdagangan properti, yang dimana ada diatur dalam Peraturan Menteri
Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 33M-DAGPER82008 tentang perusahaan perantara perdagangan properti, pada Pasal 1 angka 3 yang berbunyi
“Perantara perdagangan properti yang selanjutnya disebut tenaga ahli adalah seseorang yang memiliki keahlian khusus di bidang properti yang dibuktikan
dengan sertifikat yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi yang terakreditasi”. Pada saat membahas bisnis properti, berarti berbicara mengenai aktivitas
apa saja yang dilakukan seputar properti itu dan siapa saja pelaku yang terlibat di dalamnya. Pelaku langsung dalam bisnis ini adalah pemiliki properti,
peminatpembeli properti, agen properti, dan bank kreditor. Status agen properti dan bank dalam hal ini merupakan pihak ketiga yang membantu kelancaran
aktivitas properti antara pemilik dan pembeli properti.
60
Dalam dua dekade belakangan ini, perkembangan bisnis kantor agen properti sangat pesat, baik lokal maupun nasional yang bekerja sama dengan asing
melalui sistem waralaba. Dalam hal ini, cara kerja agen properti mulai ditata secara professional, pada tanggal 17 november 1992 dibentuk sebuah organisasi
yang mewadahi para agaen properti broker properti yang berlabel Asosiasi Real Estate Broker Indonesia AREBI yang sampai saat ini telah menghimpun lebih
60
Supriyadi Amir, Menjadi Miliader dari Bisnis Properti, Laskar Aksara,Jakarta,2014,hal.121.
Universitas Sumatera Utara
dari 80 perusahaan agen properti formal. Keberadaan AREBI sebenarnya banyak memberikan manfaat kepada masyarakat, pengembangpemilik properti,
pemerintah dan sesama anggota agen properti. Juga dengan lahirnya Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 33M-DAGPER82008
tentang perusahaan perantara perdagangan properti yang menjadi dasar dari perusahaan agen properti. Agen properti broker dapat berupa jasa perseorangan,
dimana seperti memasarkan properti perorangan ataupun korporasiperusahaan dengan metode kerja dan target pasar yang berlainan. Pada dasarnya yang dijual
pihak agen propertibroker adalah jasa konsultasi, negosiasi, sampai pada rencana penjualan yang dibutuhkan agar terjadi transaksi sesuai yang diharapkan oleh
kedua belah pihak, baik penjual maupun pembeli. Tidak jarang, persepsi yang sering muncul di masyarakat tentang agen propertibroker sebatas makelar, calo,
tukang terima komisi, pihak yang bisa menghambat atau memperlama proses jual beli dan sebagainya. Namun, agen propertibroker perannya justru sangat penting
dalam proses penjualan dengan skala yang cukup besar.
61
Pengertian agen pemasaran properti ini sama dengan perantara perdagangan properti, yang dimana ada diatur dalam Peraturan Menteri
Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 33M-DAGPER82008 tentang perusahaan perantara perdagangan properti, pada Pasal 1 angka 3 yang berbunyi
“Perantara perdagangan properti yang selanjutnya disebut tenaga ahli adalah seseorang yang memiliki keahlian khusus di bidang properti yang dibuktikan
dengan sertifikat yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi yang terakreditasi ”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa agen pemasaran properti itu merupakan seorang
61
Ibid.,hal. 122.
Universitas Sumatera Utara
ahli dibidang properti yang bekerja lepas ataupun yang bekerja di sebuah perusahaan agen properti yang kerjanya mempertemukan orang yang ingin
menjual rumahnya dengan orang yang ingin membeli rumah,dan sebagai orang tengahnegosiator, lalu apabila berhasil terjual rumahnya maka pihak penjual akan
memberikan komisi kepada agen pemasaran properti ini.
E. Prosedur Kerja Agen Pemasaran Properti