Syahrani, Riduan.2006.Seluk-Beluk
dan Asas-Asas
Hukum Perdata.
Alumni:Bandung Triwulantuti, Titik. 2010. Hukum Perdata dalam Sistem Hukum Nasional.
Kencana: Jakarta Zainudin. 2009. Metode Penelitian Hukum. Sinar Grafika Persada: Jakarta
Zudih, Masfud Masjfuk. 1997. Masailul Fikiyah. Masagung : Jakarta B. Perundang-Undangan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 UUD RI 1945 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUHPerdata
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang KUHD Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 11M-DAGPER32006 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Agen dan Distributor Barang danatau Jasa
Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 33M-DAGPER82008 Tentang Perusahaan Perantara Perdagangan Properti
C. SUMBER LAIN
Rei.Or.Id, “Bisnis Properti Tumbuh 30 Persen”, http:rei.or.idliputan-57-bisnis properti tumbuh 30persen
Kompas.com, Apa itu “listing”Properti,http:properti.kompas.comread20120508121
01191Apa itu Listing.Properti Hondius. 1978. Syarat-syarat Baku dalam Hukum Kontrak, Artikel dalam Kompendium
Hukum Belanda,Gravenhage
Universitas Sumatera Utara
BAB III
KAJIAN UMUM TENTANG AGEN PEMASARAN PROPERTI
A. Pengertian Agen
Sebelum membahas pengertian agen pemasaran properti ada baiknya, harus mengetahui apa itu sebenarnya agen. Pengertian Agen menurut Pasal 1
angka 4 Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 11M-DAGPER32006 tentang ketentuan dan tata cara penerbitan surat tanda pendaftaran agen dan distributor
barang danatau jasa adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak sebagai perantara untuk dan atas nama principal berdasarkan perjanjian untuk
melakukan pemasaran tanpa melakukan pemindahan hak atas fisik barang danatau jasa yang dimilikidikuasai oleh principal yang menunjuknya. Agen
adalah pihak yang menjual barang dan jasa untuk dan atas nama prinsipal. Pendapatan yang diterima adalah hasil dari barang-barang atau jasa yang dijual
kepada konsumen yang berupa komisi dari hasil penjualan.
51
Ada juga yang mengartikan agen itu adalah suatu hubungan hukum dimana seseorang pihak
agen diberi kuasa bertindak untuk dan atas nama orang pihak principal untuk melaksanakan transaksi bisnis dengan pihak lain.
52
Jadi, agen didalam melakukan transaksi atau membuat perjanjian dengan pihak ketiga untuk dan atas nama
principal, atas perbuatannya itu ia mendapat imbalan. Fungsi agen adalah
51
Mariam Darus Badrulzaman 4,Aneka Hukum Bisnis,Alumni,Bandung,2014,hal. 31.
52
Richard Burton Simatupang,,Aspek Hukum Dalam Bisnis,Rineka Cipta,Jakarta,2007, hal. 53.
Universitas Sumatera Utara
perantara yang menjual barang jasa untuk dan atas nama principal.
53
Peraturan mengenai agen diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI No.11M-
DAGPER32006 tentang ketentuan dan tata cara penerbitan surat tanda pendaftaran agen atau distributor barang dan atau jasa.
Pada pelaksanaan jual beli, ada kalanya pihak penjual dan pembeli melakukan jual beli melalui pihak ketiga yang biasa dikenal dengan pedagang
perantara. Dalam praktik perdagangan dikenal beberapa bentuk hukum pedagang perantara, seperti agen, akan tetapi ada juga yang menyamakannya dengan
makelar dan komisioner, yang sebenarnya terdapat perbedaan. Agen meskipun tidak ada pengaturannya dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, beberapa
pakar hukum mendefenisikan sebagai orang yang melayani beberapa pengusaha sebagai perantara dengan pihak ketiga, mempunyai hubungan tetap dengan
pengusaha dan mewakilinya untuk mengadakan dan selanjutnya melaksanakan perjanjian dengan pihak ketiga. Hubungan agen dengan pengusaha itu tidak
bersifat pelayanan berkala dan juga tidak bersifat perburuhan. Sebab, hubungan tetap bukan sifat dari pelayanan berkala dan hubungan sama tinggi sama rendah
bukan hubungan perburuhan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sifat hubungan antara agen dan pengusaha adalah pemberian kuasa. Perusahaan dari
agen itu disebut agentuur sedangkan persetujuan antara agen perniagaan dengan principalnya dinamakan agentuur contract. Prinsipal adalah pengusaha yang
diwakili oleh agen dalam melakukan perhubungan dengan pihak ketiga. Seorang agen selain bertindak atas nama sendiri juga bertindak atas nama pengusaha yang
53
Faisal Santiago, Pengantar Hukum Bisnis,Mitra Wacana Media,Jakarta,2012,hal.24.
Universitas Sumatera Utara
diwakilinya dan menerima provisi atas perantaraan yang diadakan bagi prinsipal itu.
Makelar dalam KUHD dibagi dua macam yaitu: 1.
Makelar sebagai profesi, yakni pedagang perantara yang diangkat oleh Presiden atau penguasa yang oleh Presiden dinytakan berwenang untuk
itu. Dalam menyelenggarakan perusahaannya seperti yang dimaksud dalam Pasal 64 KUHD akan mendapat upah atau fee atas amanat dan atas
nama orang-orang lain yang dengan mereka tidak terdapat hubungan kerja tetap Pasal 62 KUHD.
2. Makelar lepas, yakni tindakan para pedagang perantara yang tidak
diangkat oleh Presiden atau penguasa yang berwenang yang tidak melahirkan akibat hukum yang lebih daripada akibat yang ditimbulkan
dari tiap-tiap persetujuan pemberian kuasa Pasal63 KUHD. Berdasarkan Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, makelar memiliki arti sebagai
“perantara jual beli barang”
54
. Selain itu, menurut Zuhdi, “kata makelar berasal
dari bahasa Arab, yaitu samsarah, yang berarti perantara perdagangan atau perantara antara penjual dan pembeli untuk memudahkan kegiatan jual-
beli”.
55
Secara lebih luas, Mujtaba mendefinisikan “makelar sebagai pedagang perantara yang bertugas menjualkan barang orang lain dengan mengambil upah atau
mencari keuntungan sendiri tanpa menanggung risiko”.
56
Jadi dapat disimpulkan makelar adalah penengah antara penjual dan pembeli untuk memudahkan
terlaksananya kegiatan jual beli, di mana kedua belah pihak mendapatkan manfaat, di mana makelar memperoleh uang jasa dari hasil pekerjaannya sebagai
54
Kamisa, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,Kartika,Surabaya,1997,hal. 352.
55
Masjfuk Zuhdi, Masailul Fiqhiyah, Masagung,Jakarta,1997,hal.121
56
Saifuddin Mujtaba, Masailul Fiqhiyah,Rousyan Fiqr,Jombang,2007,hal. 239.
Universitas Sumatera Utara
perantara. Demikian juga, orang yang memerlukan jasa makelar mendapatkan kemudahan karena keperluannya jual beli ditangani oleh orang yang mengerti
betul dalam bidangnya. Komisioner menurut Pasal 76 KUHD adalah orang yang menjalankan
perusahaan dengan membuat perjanjian atas namanya sendiri, mendapat provisi atas perintah dan pembiayaan orang lain. Orang yang memberi perintah disebut
komiten. Komisioner tidak ada syarat pengangkatan resmi sebagaimana halnya dengan makelar.
B. Perjanjian Keagenan