Jenis Perjanjian Agen Pemasaran Properti

tugas broker untuk menyambungnya kembali. Jangan pula broker membuat masalah yang merugikan salah satu pihak atau keduanya. Jika ini terjadi, dikhawatirkan kedua belah pihak akan melakukan transaksi sendiri tanpa melibatkan brokernya. 6 Pemberi Solusi problem solver Cara pandang seorang broker harus netral, sehingga diharapkan broker dapat memberikan solusi yang bisa diterima kedua belah pihak dan juga bagi broker itu sendiri. Maka pendekatan adalah salah satu kunci memecahkan masalah apabila terjadi. 62 Lingkup kerja seorang broker haruslah memenuhi enam poin tersebut, karena apabila seorang broker tidak memiliki enam poin tersebut, maka sulit bagi seorang broker untung berkembang dan sulit mendapatkan pelanggan.

F. Jenis Perjanjian Agen Pemasaran Properti

Berbicara mengenai perjanjian baku yang dibuat oleh pihak agen properti, ada beberapa bentuk perjanjian yang dikenal dalam bisnis properti, perjanjian itu dinamakan listing, Listing sendiri adalah surat perjanjian atau kuasa untuk menjual atau menyewakan properti dari pemilik properti kepada broker atau agen properti. Ada beberapa macam listing yang tergantung dari kerjasama antara pemilik dan broker properti, antara lain: 63 62 Ibid, hal.128. 63 Kompas.com,Op.cit.,dilihat pada tanggal 16 Oktober 2015 pukul 22.00 WIB. Universitas Sumatera Utara 1. Eksklusif listing Merupakan satu bentuk listing yang sifatnya terikat pada salah satu broker agen properti yang telah ditunjuk oleh pemilik properti, dan pemilik properti tidak boleh memberikan mandat penjualan properti kepada agen broker lain. Karena bersifat eksklusif, bahkan anggota keluarga atau pemilik properti itu sendiri pun tidak boleh melakukan penjualan propertinya. Dan kerjasama ini memiliki jangka waktu sesuai dengan kesepakan kedua belah pihak. 2. Sole agent Ini merupakan salah satu bentuk listing yang sifatnya terikat pada salah satu broker yang telah ditunjuk oleh pemilik properti. Hampir sama dengan eksklusif, namun pemilik properti juga boleh menjual properti tersebut. 3. Open listing Bentuk listing yang tidak terikat pada salah satu broker agen properti. Semua broker agen properti berhak memasarkan penjualan properti tersebut, tanpa terikat waktu fleksibel. Dalam arti sederhananya siapa yang membawa pembeli dan deal dengan harga jual propertinya, dialah yang akan mendapatkan komisi fee dari pemilik properti. 4. Net listing Merupakan salah satu bentuk listing dimana pemilik properti menetapkan harga net atau minimal dari penjualan propertinya, diluar biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik seperti komisi, pajak penjualan atau biaya notaris. Universitas Sumatera Utara Dari penjelasan diatas, maka sebenarnya ada dua poin yang sering ditemukan yaitu eksklusif listing dan open listing. Seperti eksklusif listing bisaanya dalam perjanjian itu ditentukan jangka waktu untuk agen properti dalam menjual rumah, waktu yang bisaa ditentukan adalah tiga bulan, akan tetapi pada realitanya pemilik tidak tahu bahwa sebenarnya batas waktu maksimal seorang agen properti menjual rumah itu hanya tiga bulan, dan apabila telah lewat tiga bulan dan ada yang membeli biasanya agen pemasaran properti akan meminta komisi. Maka dari itu banyak dari pihak penjual rumah lebih suka memakai sistem open listing, karena dalam open listing pihak penjual boleh memakai lebih dari satu agen pemasaran properti dalam memasarkan rumahnya, dan siapa yang dapat menjual rumahnya maka pihak penjual akan memberikan komisi itu pada agen yang telah berhasil menjual rumahnya.

G. Alasan Keberadaan Agen Pemasaran Properti