41 Pada tabel tersebut terlihat seluruh pernyataan valid, karena pada Tabel 3.3
menunjukkan bahwa nilai pada
Corrected Item-Total Correlation diatas 0.361, sehingga dapat dinyatakan tujuh belas butir instrumen dalam penelitian ini valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan akurasi dan ketepatan dari pengukurnya. Reliabilitas berhubungan dengan akurasi dari pengukurannya. Suatu pengukur
dikatakan reliabel dikatakan dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap
subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda Jogiyanto, 2004:120. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha 0,8 reliabilitas sangat baiksangat meyakinkan, 0,7 Cronbach Alpha 0,8 reliabilitas baik, dan Cronbach Alpha 0,7 reliabilitas kurang
meyakinkan Situmorang dan Lufti, 2014:92. Penelitian ini menggunakan alat kuesioner dengan pengujian reliabilitas
menggunakan program Statistical Product and Service Solution SPSS for Windows. Kriterianya sebagai berikut:
1. Jika r
hitung
r
tabel
maka pernyataan tersebut reliabel. 2. Jika r
hitung
r
tabel
maka pernyataan tersebut tidak reliabel.
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .900
17
Universitas Sumatera Utara
42 Berdasarkan Tabel 3.4 dapat dilihat
Cronbachs Alpha 0.8 maka dinyatakan reliabilitas sangat baik.
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik data. Dalam suatu penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan
karena karakteristik dari suatu data akan menggambarkan fenomena dari data.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa
nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
kecil Erlina, 2011:100. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram, grafik, dan Kolmogorv-Smirnov dengan
menggunakan tingkat signifikan 5. 2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi, terdapat
masalah multikolinearitas yang harus diatasi Umar, 2008:177.
Universitas Sumatera Utara
43 Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas menurut Lubis
dkk, 2007:32 yaitu: a. Jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai
Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. VIF = 1Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 110 =
0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance. b. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen
kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolinieritas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang
sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinieritas. 3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas, sementara itu, untuk
varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas Umar, 2008:179. Cara memprediksinya menurut Lubis dkk 2007:34 adalah jika pola gambar
Scatterplot model tersebut sebagai berikut: a. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.
b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
Universitas Sumatera Utara
44 Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
pendekatan grafik Scatterplot dan statistik melalui uji Glejser dengan menggunakan tingkat signifikan 5.
3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda