20. Lebar kepala.
21. Panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari.
22. Lebar telapak tangan.
23. Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar-lebar kesamping kiri-
kanan. 24.
Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai sampai dengan telapak tangan ang terjangkau lurus ke atas vertikal.
25. Tinggi jangakauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur seperti halnya
nomor 24 tetapi dalam posisi duduk. 26.
Jarak jangkauan tangan yang terjulur ke depan diukur dari bahu sampai ujung jari tangan.
3.4.1 Aplikasi Data Anthropometri Dalam Rancangan PeralatanProduk
Prinsip-prinsip yang harus diambil di dalam aplikasi data anthropometri
adalah : 1.
Prinsip perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim Rancangan produk dibuat untuk memenuhi dua sasaran poduk, yaitu :
a. Bisa sesuai untuk ukuran tubuh manusia yang mengikuti klasifikasi
ekstrim, dalam arti terlalu besar atau terlalu kecil dibandingkan dengan rata-ratanya.
Universitas Sumatera Utara
b. Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain. Agar
dapat memenuhi sasaran pokok tersebut maka ukuran yang diaplikasikan ditetapkan dengan cara :
1 Untuk dimensi minimum yang harus ditetapkan dari suatu
rancangan produk, umumnya didasarkan pada nilai persentil terbesar, seperti 90-th, 95-th, 99-th persentil. Contohnya adalah penetapan
ukuran minimal dari lebar dan tinggi pintu darurat. 2
Untuk dimensi maksimum yang ditetapkan diambil berdasarkan nilai persentil yang paling rendah 1-st, 5-th, 10-th persentil.
Contohnya adalah penetapan jarak jangkau suatu mekanisme kontrol yang harus dioperasikan oleh seorang pekerja.
2. Prinsip rancangan produkperalatan yang bisa dioperasikan di antara rentang
ukuran tertentu. Di sini, rancangan bisa berubah-ubah ukurannya sehingga cukup fleksibel untuk dioperasikan oleh setiap orang yang
memiliki berbagai macam ukuran tubuh. Contoh yang paling umum dijumpai adalah perancangan kursi mobil yang letaknya dapat digeser majumundur
dan sudut sandarannya pun dapat diubah sesuai dengan yang diinginkan. Dalam kaitannnya untuk mendapatkan rancangan yang fleksibel, maka data
anthropometri yang umum diaplikasikan adalah dalam rentang nilai 5-th sampai dengan 95-th persentil.
3. Prinsip perancangan produkperalatan dengan ukuran rata-rata.
Aspek ergonomis yang harus dipertimbangkan dalam perancangan arealstasiun kerja dalam industri adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Sikap dan posisi kerja
Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang tidak baik, petimbangan-pertimbangan ergonomis menyarankan :
1 Mengurangi keharusan operator untuk bekerja dengan sikap dan
posisi membungkuk dengan frekuensi kegiatan yang tinggi dan dalam jangka waktu yang lama.
2 Operator tidak seharusnya menggunakan jarak jangkauan
maksimum yang bisa dicapai. 3
Operator tidak seharusnya duduk atau berdiri pada saat bekerja untuk waktu yang lama dengan kepala, leher, dada atau kaki berada
dalam sikap atau posisi miring. 4
Operator tidak seharusnya dipaksa bekerja dalam frekuensi atau periode waktu yang lama dengan tangan atau lengan berada dalam
posisi di atas level siku yang normal. b.
Anthropometri dan dimensi ruang kerja Untuk perencanaan stasiun kerja, data anthropometri akan bermanfaat
baik di dalam memilih fasilitas-fasilitas kerja yang sesuai dimensinya dengan ukuran tubuh operator maupun di dalam merencanakan dimensi
ruang kerja. Dimensi yang perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dicapai oleh operator, batasan-batasan ruang yang
baik dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
c. Efisiensi Ekonomi gerakan dan pengaturan peralatanfasilitas kerja
Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk
mengekonomiskan gerakan-gerakan
kerja sehingga
dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja. Pertimbangan
mengenai prinsip-prinsip ekonomi gerakan diberikan selama tahap perancangan sistem kerja pada suatu industri, karena akan
mempermudah modifikasi terhadap hardware, prosedur kerja, dan lain sebagainya.
d. Energi yang dikonsumsi
Energi yang dikonsumsi pada saat seseorang melaksanakan kegiatan merupakan faktor yang kurang begitu diperhatikan, karena dianggap tidak
penting bila dikaitkan dengan ferformansi kerja yang ditunjukkan. Meskipun energi dalam jumlah besar harus dikeluarkkan untuk periode yang lama bisa
menimbulkan kelelahan fisik, akan tetapi bahaya yang lebih besar justru kalau kelelahan menimpa mental manusia. Jadi tujuan tujuan pokok dari rancangan
sistem kerja seharusnya bisa menghemat energi yang harus dikonsumsi untuk penyelesaian suatu kegiatan. Aplikasi prinsip-rinsip ergonomi dan ekonomi
gerakan dalam tahap perancangan dan pengembangan sistem kerja secara umum akan dapat meminimalkan energi yang dikonsumsi dan meningkatkan
efisiensi output kerja tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Aplikasi Distribusi Normal Dalam Penetapan Data Antropometri