Kerangka Konseptual Defenisi Variabel Operasional

4.5. Kerangka Konseptual

Penelitian dapat dilaksanakan apabila tersedia sebuah perancangan kerangka konseptual yang baik sehingga langkah-langkah penelitian lebih sistematis. Kerangka konseptual inilah yang merupakan landasan awal dalam melaksanakan penelitian. Adapun kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1. Kerangka Konseptual

4.6. Defenisi Variabel Operasional

Variabel operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan cara penentuan variabel dan pengukuran suatu variabel. Definisi variabel operasional yaitu suatu informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ingin menggunakan varaibel yang sama. Defenisi operasional penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Variabel Operasional Penelitian No Variabel Definisi Alat Ukur 1. Ketajaman penglihatan visual acuity yang berbeda-beda Variabel yang menunjukkan kemampuan penglihatan operator untuk melihat objek secara detail 1. Observasi 2. Studi Literatur 2. Ketinggian Objek Menunjukkan ukuran objek secara vertikal dari posisi atas hingga ke bawah objek 1. Observasi 3. Jarak mata ke objek terlalu jauh Menunjukkan kepentingan jarak penglihatan operator terhadap objek 1. Observasi 4 Rentang gerakan kepala pada bidang transversal atau horizontal Variabel yang menunjukkan derajat pergerakan rotasi kepala operator berdasarkan bidang horizontal 1. Observasi 2. Studi Literatur 3. Dokumentasi 5 Dimensi Antropometri Operator Dimensi dari bagian tubuh operator yang akan dijadikan dasar perancangan fasilitas agar terjadi kesesuaian fasilitas kerja dengan operator. 1. Antropometer Cara pengukuran variabel operasional dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Ketajaman penglihatan visual acuity yang berbeda-beda Diukur dengan menggunakan alat bantu snellen chart. Prosedur pengukuran ketajaman penglihatan dengan snellen chart dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Gantungkan kartu Snellen atau kartu E yang sejajar mata responden dengan jarak 6 meter sesuai pedoman tali. b. Pemeriksaan dimulai dengan mata kanan. c. Mata kiri responden ditutup dengan telapak tangannya tanpa menekan bolamata. d. Responden disuruh baca huruf dari kiri-ke kanan setiap baris kartu Snellen atau memperagakan posisi huruf E pada kartu E dimulai baris teratas atau Universitas Sumatera Utara huruf yang paling besar sampai huruf terkecil baris yang tertera angka 2020. e. Penglihatan normal bila responden dapat membaca sampai huruf terkecil 2020. f. Bila dalam baris tersebut responden dapat membaca huruf atau memperagakan posisi huruf E KURANG dari setengah baris maka yang dicatat ialah baris yang tertera angka di atasnya. g. Bila dalam baris tersebut responden dapat membaca huruf atau memperagakan posisi huruf E SETENGAH baris atau LEBIH dari setengah baris maka yang dicatat ialah baris yang tertera angka tersebut. Gambar 4.2. Snellen Chart 2. Ketinggian Objek Diukur saat operator melakukan 6 elemen kegiatan penukaran anoda. Objek yang diukur ketinggiannya adalah batangan anoda. Cara pengukurannya adalah saat operator melakukan 1 elemen kegiatan sebelum melanjutkan Universitas Sumatera Utara elemen kerja yang lain, di pause untuk melakukan pengukuran dengan meteran. 3. Jarak mata ke objek terlalu jauh Diukur saat operator melakukan 6 elemen kegiatan penukaran anoda. Objek yang diukur jarak sejajar mata secara vertikal ke batangan anoda lalu dari titik sejajar tersebut diukur secara horizontal sampai ke batangan anoda. 4. Rentang gerakan kepala pada bidang transversal atau horizontal Diukur dengan menggunakan alat goniometer saat operator melakukan 6 elemen kerja. Cara pengukurannya dilakukan dari titik 0 o pandangan sejajar operator ke arah depan sampai pada saat kepala operator berotasi sampai sudut perputaran tertentu. 5. Dimensi Antropometri Operator Diukur dengan menggunakan meteran saat operator duduk tegak, dengan posisi lutut membentuk sudut 90 o .

4.7. Rancangan Penelitian