Analisis Aspek Penilaian Sudut Penglihatan Operator Visual Field Analisis Aspek Penilaian Pergerakan Kepala Operator Analisis Aspek Penambahan Fasilitas Kerja Kabin Crane

atau 2020 mungkin mengalami gangguan penglihatan karena penyakit organik pada mata, atau gangguan refraksi murni. Penyakit organik pada mata berarti ada kelainan struktural yang mengakibatkan tajam penglihatan menurun. Misalnya ada kerusakan pada kornea ataupun kekeruhan pada lensa pada katarak.

6.1.2 Analisis Aspek Ketinggian H dan Jarak Objek D

Hasil pengukuran yang dilakukan dalam aspek ketinggian dan jarak objek dapat berubah-ubah berdasarkan perubahan pergerakan anode wrench dan anode latch sesuai kebutuhan. Berdasarkan pengamatan yang di dapat pada satu lemen kerja di antara semua operator menghasilkan nilai yang berbeda-beda. Kondisi ini dikarenakan jarak pandang operator berbeda-beda yang dipengaruhi oleh ketajaman operator.

6.1.3 Analisis Aspek Penilaian Sudut Penglihatan Operator Visual Field

Hasil pengukuran yang dilakukan aspek penilaian sudut penglihatan operator visual field yang dilakukan pada kegiatan Anode Changing untuk melihat sudut-sudut bidang visual operator. Zona bidang visual yang dapat dilihat secara jelas berada pada sudut pandang 1 o . Diluar zona ini objek menjadi semakin lebih kabur dan tidak jelas. Pengukuran yang didapat dengan cara menggambar sketsa skala 1:100 pada Ms.Visio dengan mendapatkan variabel ketinggian dan jarak objek, kemudian di tarik sudutnya menggunakan penilaian dengan busur secara manual. Hasil yang didapat bahwa seluruh operator berada di zona bidang Universitas Sumatera Utara visual 1 o yang berarti operator melihat objek tidak cukup jelas sehingga mengganggu kenyamanan operator saat bekerja.

6.1.4 Analisis Aspek Penilaian Pergerakan Kepala Operator

Pada aspek pergerakan kepala operator terhadap objek dilakukan dengan cara mengukur pergerakan kepala operator menggunakan goniometer untuk mengetahui rentang gerakan kepala pada bidang transversal atau horisontal. Pengukuran dilakukan saat operator diberhentikan sebentar pada setiap elemen kerja. Secara antropometrik gerakan ini disebut sebagai rotasi leher dengan rentang yang dapat diupayakan sebesar 45 o ke arah kiri atau kanan tanpa menimbulkan ketegangan atau ketidaknyamanan bagi operator namun hasil yang didapat menunjukkan bahwa keseluruhan operator bekerja dalam posisi rotasi leher yang melebihi rentang yang normal. Sehingga akan lebih mudah menimbulkan kelelahan.

6.1.5 Analisis Aspek Penambahan Fasilitas Kerja Kabin Crane

Berdasarkan hasil penelitian yang di dapat bahwa kondisi kabin crane mempengaruhi ketajaman penglihatan operator dan ketidaknyamanan operator dalam melihat objek. Oleh karena ini dilakukan penambahan fasilitas kerja dengan adanya pemasangan kamera wireless yang diletakkan pada posisi anode wrench dan anode latch kemudian hasil rekaman di transfer ke layar monitor yang dipasangkan di dalam kabin crane. Universitas Sumatera Utara

6.1.6 Analisis Data Anthropometri untuk Penempatan Layar Monitor