Bidang Visual Visual Field Ruang Audiovisual

Tabel 3.2 Ketajaman Penglihatan dengan Snellen

3.2 Bidang Visual Visual Field

5 Bidang visual adalah bagian dari objek di sekitarnya yang dapat ditangkap oleh mata ketika kedua mata dan kepala yang melihat suatu benda. Hanya benda dalam bidang yang berada pada 1 o yang dapat dilihat secara jelas terfokus. Di luar zona ini benda menjadi semakin lebih kabur dan tidak jelas. Bidang visual dapat dibagi sebagai berikut: 1. Bidang visual yang jelas: sudut pandang 1 o 2. Bidang tengah: sudut pandang 40 o 3. Bidang luar: sudut pandang 40-70 o Objek dalam bidang tengah tidak terlihat jelas, namun cukup jelas apabila terdapat kontras yang kuat dan gerakan tertentu. Kewaspadaan diperlukan untuk menggeser pandangan dari satu objek ke objek yang lain. Bidang luar yaitu operator tidak mampu melihat secara menyeluruh pada objek yang berada di luar bidang visual. Diagram bidang visual visual field dapat dilihat pada Gambar berikut: 5 Etienne Grandjean. Fitting The Task to The Man. London: New York. 1988. Hal: 233-234. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 Bidang Visual Visual Field Keterangan: a = Zona visi yang tajam yaitu dengan sudut pandang 1 derajat. b = Zona bidang tengah atau visi tidak terlalu tajam dengan sudut pandang 40 derajat. c = Zona bidang luar yaitu hanya gerakan jelas yang terlihat namun sudut pandang lebih dari 41 derajat sampai 70 derajat.

3.3 Ruang Audiovisual

6 Berbagai gerak sendi dan posisinya biasanya terekam dalam tiga bidang dasar sagital, frontal atau koronal, dan transversal atau bidang-bidang yang pararel dengan mereka. Bidang sagital adalah bidang vertikal yang diambil dari tengah tubuh dan tegak lurus rentang tubuh. Bidang frontal atau koronal juga adalah bidang vertikal dan diasumsikan diambil melalui tubuh dan tegak lurus bidang sagital. Bidang transversal merupakan bidang horizontal yang tegak lurus pada kedua bidang tadi. Untuk maksud-maksud riset biomekanik, ketiga bidang ini 6 Julius Panero, Martin Zelnik. Dimensi Manusia Ruang Interior. Jakarta: Erlangga. 1979. Hal: 288-291. Universitas Sumatera Utara dipandang sebagai sistem aksis ortogonal yang terpusat pada panggul. Perhatikan gambar 3.10. berikut: Gambar 3.4. Pergerakan Kepala dalam Bidang Horizontal Gambar di atas memberikan ilustrasi tentang rentang gerakan kepala pada bidang transversal atau horizontal. Secara antropometrik, gerakan ini disebut rotasi leher dengan rentang yang dapat diupayakan sebesar 45 o ke arah kiri atau kanan tanpa menimbulkan ketegangan atau ketidaknyamanan bagi sebagian besar orang. Rotasi tiga arah yang sederhana dari seorang pembaca akan menunjukkan peningkatan yang besar dalam area tersebut, yang dapat ditandai dari sebuah lokasi tunggal yang sudah ditetapkan. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5. Pergerakan Kepala dalam Bidang Vertikal Gambar di atas memberikan ilustrasi tentang rentang gerak kepala dalam bidang vertikal atau sagital. Rentang mulai dari 0 o sampai dengan 30 o pada arah yang lain dapat dilakukan tanpa menimbulkan ketidaknyamanan. Secara antropometri, gerakan ini disebut sebagai fleksi leher. Jika diukur kearah bawah, hal ini dikatakan sebagai ventral dan jika diukur kearah belakang atau ke atas disebut sebagai dorsal. Namun International Standard Orthopaedic Measurements ISOM, menyebut gerakan kearah bawah tersebut sebagai fleksi, dan kearah atas sebagai ekstensi. Lagi-lagi, eksperimen sederhana oleh pembaca memberikan ilustrasi peningkatan yang besar dalam bidang yang dapat ditandai sebagai hasil gerakan kepala, walaupun gerakan yang dilakukan tersebut hanya kecil saja. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.6. Daerah Visual dalam Bidang Horizontal Bidang-bidang visual merupakan bagian dari ruang yang diukur dalam besaran sudut, yang dapat dilihat saat kepala dan mata pada posisi tak bergerak. Bidang visual sebuah mata seseorang diistilahkan sebagai penglihatan monokular. Di dalam bidang ini, bayangan-bayangan yang tajam tidak ditransmisikan ke otak sehingga menyebabkan obyek tak terlihat jelas atau samar. Namun bila sebuah obyek diamati terus-menerus oleh kedua belah mata, bidang visual dari tiap-tiap mata saling bertumpuk, menghasilkan bidang tengah yang lebih besar daripada yang dapat dihasilkan oleh setiap mata secara terpisah. Bidang tengah penglihatan ini disebut sebagai bidang binokular dan seperti yang ditunjukkan dalam gambar di atas, besarnya 60 o pada setiap arah. Di dalam bidang ini bayangan yang amat tajam ditransmisikan warna. Di dalam bidang tengah ini juga muncul pengenalan atas kata- kata dan simbol-simbol 10 o sampai dengan 20 o dari garis pandang bagi kata-kata serta 50 o sampai dengan 30 o dari garis pandang bagi simbol-simbol. Di bawah batas- Universitas Sumatera Utara batas masing-masing, baik kata-kata atau simbol-simbol cenderung untuk menghilang. Daerah fokus tertajam sebenarnya berada sekitar 1 o di sisi lain garis pandang. Tergantung dari warna tertentu, warna mulai menghilang pada sudut antara 30 o dan 60 o dari garis pandang. Gambar 3.7 Daerah Visual dalam Bidang Vertikal Seperti gambar di atas bahwa garis pandang standar diasumsikan sebagai garis horizontal pada 0 o . Namun garis pandang normal atau wajar dari seseorang sebenarnya berada di dalam garis horizontal dan sedikit berbeda-beda tergantung pada masing-masing individu dan posisi-posisi yang sedang dilakukannya, berdiri atau duduk. Jika pada posisi berdiri, garis pandang normalnya kira-kira 10 o di bawah garis horizontal, dan jika pada posisi duduk kira-kira pada 15 o . Dalam posisi yang benar-benar rileks, garis-garis pandang pada posisi berdiri dan duduk bahkan mungkin membentuk sudut yang lebih besar lagi di bawah garis horizontal kira-kira Universitas Sumatera Utara sebesar 30 o dan 38 o . Besar dari zona pengamatan optimal bagi materi-materi display kira-kira sebesar 30 o di bawah garis pandang standar.

3.4 Anthropometri Orang Indonesia