34 sehingga diperoleh volume akhir V
1
. Syarat indeks tap lebih kecil dari 20 Voight, 1995.
Indeks tap dapat dihitung dengan rumus : Indeks Tap
= V
1
-V V
X 100
3.11 Uji Evaluasi Tablet
Evaluasi tablet yang dilakukan adalah pemeriksaan kekerasan, kerapuhan, waktu hancur , serta keseragaman bobot tablet.
3.11.1 Uji kekerasan tablet
Penetapan kekerasan tablet menggunakan alat hardness tester Copley. Cara: Diambil tablet, masing-masing diletakkan pada tempat yang tersedia pada
alat dengan posisi tidur, alat diatur, kemudian ditekan tombol start. Pada saat tablet pecah angka yang tertera pada layar digital dicatat. Percobaan ini dilakukan
untuk 5 tablet. Syarat kekerasan tablet yaitu: 4-8 kg Abu-Izza dan Matthew, 2004
3.11.2 Uji friabilitas tablet
Penetapan friabilitas tablet menggunakan alat Roche friabilator. Cara: ditimbang 20 tablet yang telah dibersihkan dari, dimasukkan ke dalam alat dan
diputar selama 4 menit 100 kali putaran. Setelah batas waktu yang ditentukan tablet dikeluarkan dan dibersihkan dari debu kemudian ditimbang Banker dan
Anderson, 1994. Siregar dan Wikarsa 2010 menjelaskan bahwa persyaratan friabilitas yaitu maksimal 1 untuk tablet konvensional.
Friabilitas dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan : V
= volume sebelum hentakan V
1
= volume setelah hentakan
Universitas Sumatera Utara
35 Friabilitas=
A - B
B
x 100
3.11.3 Uji waktu hancur
Penetapan waktu hancur tablet menggunakan alat Disintegration tester. Alat ini terdiri rangkaian keranjang, gelas piala 1000 ml thermostat dengan suhu
35-39°C dan alat untuk menaik turunkan keranjang dengan frekuensi 29-32 kali per menit. Cara : masukkan 1 tablet pada masing-masing tabung dan keranjang,
masukkan 1 cakram pada tiap tabung dan alat, gunakan air bersuhu 37°±2°C, pada akhir batas waktu angkat keranjang dan amati semua tablet: semua tablet harus
hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang dari 16
dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna Ditjen POM RI, 1995. 3.11.4
Uji keseragaman bobot
Ditimbang 20 tablet, kmudian dihitung bobot rata-rata pada tiap tablet, lalu ditimbang tablet satu persatu.
Deviasi =
Bobot tablet – bobot rata-rata bobot rata-rata
x 100
Persyaratan tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata dari harga yang ditetapkan pada kolom A dan
tidak boleh satu tablet yang menyimpang dari bobot rata-rata dari harga yang ditetapkan pada kolom B. Jika tidak mencukupi 20 tablet, dapat digunakan 10
tablet dengan persyaratan: Tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan pada kolom A dan kolom B Ditjen
POM RI, 1979. Keterangan :
A = bobot sebelum B = bobot sesudah
Universitas Sumatera Utara
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Identifikasi Sampel
Hasil identifikasi tanaman yang dikirim ke Laboratorium Herbarium Medanese, Universitas Sumatera Utara, menyatakan bahwa tumbuhan yang
digunakan adalah rimpang temulawak Curcuma xanthorrhiza Roxb, dari famili Zingiberaceae.
4.2 Hasil Pemeriksaan Karakterisasi
Hasil pemeriksaan makroskopik simplisia rimpang temulawak yang meliputi hasil uji organoleptis dan makroskopik rimpang temulawak Curcuma xanthorriza
Roxb. menunjukkan bahwa rimpang berbentuk bulat memanjang, warna kuning di bagian luar, warna daging kuning kecoklatan, dengan panjang rimpang kurang
lebih 5-9 cm. Hasil pemeriksaan makroskopik simplisia diperoleh bentuk rajangan warna kuning kecoklatan, berbau khas, rasa pahit, getir dan sedikit pedas, serta
permukaan luar berkerut. Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia rimpang temulawak dapat
dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia rimpang temulawak
No Parameter
Hasil diperoleh MMI
1 Kadar Air
7,19 10
2 Kadar sari larut air
28,65 8,9
3 Kadar sari larut etanol
22,23 3,5
4 Kadar Abu Total
13,99 4,4
5 Kadar Abu Tidak Larut Asam
0,70 0,74
Universitas Sumatera Utara