Komposisi tablet Uji preformulasi

15 berwarna putih kekuningan, tidak berbau dan hampir tidak berasa dan merupakan serbuk yang higroskopis Rowe, dkk., 2009. PVP merupakan salah satu bahan tambahan farmasi yang biasanya digunakan sebagai desintegran, agen pensuspensi, bahan tambahan granulasi dan sebagai bahan pengikat tablet baik dalam cetak langsung maupun granulasi basah. Povidon di tambahkan pada campuran serbuk pada bentuk kering ataupun digranulasi dengan penambahan alkohol atau larutan hidroalkoholik. Obat atau zat aktif dengan kelarutan rendah dapat meningkat apabila dicampur dengan povidon. Sebagai bahan pengikat konsentrasi yang digunakan adalah 0,5-5 Povidon biasanya menghasilkan sifat adesi, elastisitas dan kekerasan yang baik . Povidon larut dalam asam, kloroform, etanol, keton, metanol dan air; praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon dan minyakk mineral Rowe, dkk., 2009.

2.3.3.3 Natrium karboksimetilselulosa Na CMC

Na CMC berbentuk serbuk dengan warna putih atau hampir putih, tidak berasa dan tidak berbau, titik didih 227°C, pH antara 6,0-8,5, mengandung air kurang dari 10. Na CMC bersifat higroskopis dan menyerap air secara cepat pada suhu diatas 37°C, praktis tidak larut dalam aseton, etanol, eter dan toluen serta sangat mudah terdispersi dalam air pada segala temperatur. Na CMC merupakan salah satu bahan tambahan farmasi yang biasanya digunakan sebagai agen emulsi, agen penstabiliasi, desintegran, pengikat dan diluen. Penggunaanya sebagai bahan pengikat pada konsentrasi 1-4, penggunaan diatas 15 dapat menurunkan kekerasan tablet. Rowe, dkk., 2009.

2.3.4 Komposisi tablet

Umumnya di samping zat aktif tablet oral mengandung, pengisi, pengikat, Universitas Sumatera Utara 16 penghancur dan pelincin. Tablet tertentu mungkin memerlukan pemacu aliran, zat warna, zat perasa dan pemanis Lachman, dkk., 1994. Komposisi umum dari tablet adalah zat berkhasiat, bahan pengisi, bahan pengikat atau perekat, bahan pengembang dan bahan pelicin. Kadang-kadang dapat ditambahkan bahan pewangi flavoring agent, bahan pewarna colouring agent dan bahan-bahan lainnya Ansel, 1989. a. Pengisi Pengisi diperlukan bila dosis obat tidak cukup untuk membuat bulk. Selain itu pengisi dapat juga ditambahkan untuk memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dicetak langsung atau untuk memacu aliran Lachman, dkk., 1994. Bahan- bahan pengisi yaitu: laktosa, amilum, manitol, sorbitol, avicel, kalsium sulfat dihidrat, kalsium karbonat dan lain-lain Siregar dan Wikarsa, 2010. b. Pengikat Bahan pengikat digunakan untuk memberikan kekompakan dan daya tahan tablet, juga menjamin penyatuan beberapa partikel serbuk dalam butir granulat Voigt, 1995. Pengikat yang umum digunakan yaitu: amilum, gelatin, glukosa, gom arab, natrium alginat, Na CMC, PVP dan veegum Soekemi, dkk., 1987 c. Penghancurdisintegran Disintegran digunakan agar memudahkan pecahnya tablet ketika berkontak dengan cairan saluran pencernaan dan mempermudah absorpsi Lachman, dkk, 1994. Bahan yang digunakan sebagai pengembang yaitu: amilum, gom, derivat selulosa, alginat dan clays Soekemi, dkk., 1987. Universitas Sumatera Utara 17 d. Pelicin Bahan pelicin ditambahkan untuk meningkatkan daya alir granul-granul pada corong pengisi, mencegah melekatnya massa pada punch dan die, mengurangi pergesekan antara butir-butir granul dan mempermudah pengeluaran tablet dari die. Bahan pelicin yaitu: metalik stearat, talk, asam stearat, senyawa lilin dengan titik lebur tinggi, amilum maydis Soekemi, dkk., 1987.

2.3.5 Uji preformulasi

Sebelum dicetak menjadi tablet, massa granul perlu diperiksa apakah memenuhi syarat untuk dapat dicetak. Preformulasi ini menggambarkan sifat massa sewaktu pencetakan tablet, meliputi waktu alir, sudut diam dan indeks tap. Pengujian waktu alir dilakukan dengan mengalirkan 100 gram massa granul melalui corong. Waktu yang diperlukan tidak lebih dari 10 detik, jika tidak maka akan dijumpai kesulitan dalam hal keseragaman bobot tablet. Hal ini dapat diatasi dengan penambahan bahan pelicin Cartensen, 1977. Pengukuran sudut diam digunakan metode corong tegak, granul dibiarkan mengalir bebas dari corong ke atas dasar. Serbuk akan membentuk kerucut, kemudian sudut kemiringannya diukur. Semakin datar kerucut yang dihasilkan, semakin kecil sudut diam, semakin baik aliran granul tersebut Voigt, 1995. Indeks tap adalah uji yang mengamati penurunan volume sejumlah serbuk atau granul akibat adanya gaya hentakan. Indeks tap dilakukan dengan alat volumenometer yang terdiri dari gelas ukur yang dapat bergerak secara teratur ke atas dan ke bawah. Serbuk atau granul yang baik mempunyai indeks tap kurang dari 20 Cartensen, 1977. Universitas Sumatera Utara 18

2.3.6 Evaluasi tablet