Metode pembuatan tablet Uraian Sediaan Tablet .1 Pengertian tablet

11 edisi IV tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Tablet merupakan jenis sediaan yang banyak digunakan sampai sekarang karena memberikan dosis yang tepat pada pemakaiannya, mudah pemakaiannya, mudah pengemasannya, stabilitas kimia dan aktifitas fisiologis dari bahan-bahan obat cukup baik, sebagai bentuk sediaan solid yang mengandung satu atau lebih zat aktif dengan atau tanpa berbagai eksipien yang meningkatkan mutu sediaan tablet, kelancaran sifat aliran bebas, sifat kohesifitas, kecepatan disintegrasi dan sifat antilekat dan dibuat dengan mengempa campuran serbuk dalam mesin tablet. Tablet kempa adalah unit bentuk sediaan solid, dibuat dengan mengempa suatu campuran serbuk yang mengandung zat aktif dengan atau tanpa bahan tanbahan atau bahan tertentu yang dipilih guna membantu dalam proses pembuatan dan untuk menciptakan sifat-sifat sediaan tablet yang dikehendaki Banker dan Anderson, 1994; Siregar dan Wikarsa, 2010. Menurut Banker dan Anderson 1994, tablet yang dinyatakan baik harus memenuhi syarat, yaitu: a. Memiliki kemampuan dan daya tahan terhadap pengaruh mekanis selama proses produksi, pengemasan dan distribusi. b. Bebas dari kerusakan seperti pecah pada permukaan dari sisi-sisi tablet. c. Dapat menjamin kestabilan fisik maupun kimia dari zat berkhasiat yang terkandung didalamnya. d. Dapat membebaskan zat berkhasiat dengan baik sehingga memberikan efek pengobatan seperti yang dikehendaki.

2.3.2 Metode pembuatan tablet

Universitas Sumatera Utara 12 Menurut Ansel 1989, ada tiga metode pembuatan tablet kompresi yang berlaku yaitu metode granulasi basah, metode granulasi kering dan cetak langsung. a. Granulasi basah Metode ini merupakan metode pembuatan yang paling banyak digunakan dalam memproduksi tablet kompresi. Langkah-langkah yang diperlukan dalam pembuatan tablet dengan metode ini dapat dibagi sebagai berikut: menimbang dan mencampur bahan-bahan, pembuatan granulasi basah, pengayakan granul basah, pengeringan, pengayakan granul kering, pencampuran bahan pelicin dan bahan penghancur, pembuatan tablet dengan kompresi Ansel, 1989. Bahan aktif, pengisi dan disintegran dicampur hingga homogen. Bahan pengikat ditambahkan untuk mencampur serbuk dengan cara pengadukan. Massa serbuk terbasahi oleh bahan pengikat hingga massa tersebut mempunyai konsistensi lembab. Kemudian massa lembab tersebut dilewatkan pada mesh. Setelah itu ditempatkan pada wadah yang sesuai dan dimasukkan dalam lemari pengering. Setelah kering, granul tersebut dikurangi ukuran partikelnya dengan melewatkannya pada pengayakan mesh yang ukurannya lebih kecil. Ukuran ayakan tergantung pada diameter punch. Kemudian ke dalam granul kering ditambahkan lubrikan atau glidan sebagai serbuk fine untuk meningkatkan aliran granul, kemudian dicetak menjadi tablet Sahoo, 2007. b. Granulasi kering Metode granulasi kering disebut juga slugging, merupakan salah satu metode pembuatan tablet dengan cara mengempa campuran bahan kering zat aktif dan eksipien menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk Universitas Sumatera Utara 13 menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar granul. Dengan metode ini, baik bahan aktif ataupun bahan pengisi harus memiliki sifat kohesif supaya massa yang jumlahnya besar dapat dibentuk. Metode ini khususnya untuk bahan-bahan yang tidak dapat diolah dengan metode granulasi basah, karena kepekaannya terhadap uap air atau karena tidak tahan terhadap pemanasan Ansel, 1989. c. Kompresicetak langsung Cetak langsung berarti mengompres tablet secara langsung dari bahan bubuk tanpa memodifikasi sifat fisik bahan tablet tersebut. Metode ini berlaku untuk bahan kimia berbentuk kristal yang memiliki karakteristik kompresibilitas dan sifat alir yang baik seperti: garam kalium klorat, klorida, bromida, natrium klorida, amonium klorida, methenamine, kalsium laktat, asetosal dan lain-lain Sahoo, 2007. Kompresi langsung merupakan metode pilihan dalam manufaktur tablet apabila proses itu dapat digunakan untuk memproduksi produk jadi bermutu tinggi. Metode ini paling tepat karena menggunakan penanganan bahan-bahan paling sedikit dan tidak melibatkan tahap pengeringan. Oleh karena itu, metode ini paling efisien energi, paling cepat dan paling ekonomis untuk memproduksi tablet. Sebaliknya, banyak situasi ketika cetak langsung tidak dapat dilakukan pada zat aktif dengan dosis kecil, zat aktif dengan masalah pemisahan dan keseragaman kandungan; zat aktif dosis besar yang tidak dapat dikompresi langsung atau yang mempunyai sifat aliran yang buruk; dalam pembuatan tablet tertentu atau dalam banyak pengoperasian manufaktur tablet tertentu Siregar dan Wikarsa, 2010. Universitas Sumatera Utara 14 2.3.3 Uraian bahan pengikat 2.3.3.1 Amilum manihot