2.3.2. Etiologi Anemia
Etiologi anemia adalah multifaktorial, meliputi hemoglobinopati, infeksi akut, inflamasi kronik, dan ganguan nutrisi yang buruk seperti kekurangan asam
folat, vitamin B
12,
vitamin A, dan besi. Defisensi besi merupakan gangguan nutrisi terbanyak penyebab anemia Scholl, 2011.
Pada ibu hamil, penyebab tersering anemia adalah karena asupan gizi yang sangat kurang dimana yang terbanyak defisiensi besi 80 dan defisiensi asam
folat Tarwoto dan Wasnidar, 2007.
2.3.3. Klasifikasi Anemia
Menurut Tarwoto dan Wasnidar 2007, anemia tersering dalam kehamilan yaitu:
1. Anemia defisiensi besi Anemia defisiensi besi disebabkan karena kekurangan asupan besi dalam gizi
atau akibat perdarahan dan peningkatan kebutuhan.Selama kehamilan, kebutuhan akan zat besi meningkat menjadi 1000 mg. 350 mg untuk
pertumbuhan janin dan plasenta, 500 mg berhubungan dengan ekpansi sel darah merah, dan 250 mg hilang bersama darah saat proses persalinan Scholl,
2011.
2. Anemia defisiensi asam folat Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang dibutuhkan selama hamil.
Pada wanita hamil, kebutuhan asam folat meningkat menjadi 200-400 mghari. Peningkatan kebutuhan ini diakibatkan meningkatnya sintesis
jaringan pada ibu dan janinnya. Normalnya kadar serum folat ibu hamil 6 ngml jika kurang dari 2 ngml indikasi anemia. Pada anemia defisiensi asam
folat, karakteristik sel darah merah lebih besar dan tidak matur, sehingga disebut megaloblastis.
Universitas Sumatera Utara
3. Anemia sel
sabit Selama kehamilan, anemia sel sabit disertai dengan peningkatan insidens
pielonefritis, infark pulmonal, pneumonia, perdarahan ante partum, prematuritas, dan kematian janin.
2.3.4. Dampak Anemia pada Kehamilan
Anemia pada kehamilan memberikan efek yang buruk terhadap ibu maupun janin. Anemia dapat mengakibatkan kematian ibu, kematian perinatal,
persalinan prematur, dan berat bayi lahir rendah Sukrat et.al., 2013. Menurut Feryanto dan Fadlun 2013, dampak anemia pada kehamilan
adalah: 1. Abortus, lahir prematur, lamanya waktu partus karena kurang daya dorong
rahim, perdarahan postpartum, rentan infeksi, rawan dekompensasi kordis pada penderita dengan Hb 4 grdl.
2. Hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan syok bahkan kematian ibu saat persalinan meskipun tidak disertai pendarahan.
3. Kematian bayi dalam kandungan, kematian bayi pada usia sangat muda, serta cacat bawaan.
2.4. Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Persalinan Prematur