Penyebab Persalinan Prematur Persalinan Prematur

Tahap 1: Perubahan flora normal di vaginaserviks Tahap 2: Mikroorganisme berada di antara korion dan amnion Tahap 3: Infeksi intraamnion Tahap 4: Invasi fetus Menurut Prawirohardjo 2011, kasus persalinan prematur dapat terjadi sebagai akibat proses patogenik yang merupakan mediator biokimia yang mempunyai dampak terjadinya kontraksi rahim dan perubahan serviks, yaitu: 1. Aktivasi aksis kelenjar hipotalamus-hipofisis-adrenal baik pada ibu maupun janin, akibat stress pada ibu atau janin. 2. Inflamasi desidua-korioamnion atau sistemik akibat infeksi asendens dari traktus genitourinaria atau infeksi sistemik. 3. Perdarahan desidua 4. Peregangan uterus patologik 5. Kelainan pada uterus atau serviks

2.1.3. Penyebab Persalinan Prematur

Persalinan prematur dapat disebabkan oleh banyak faktor. Cunningham, et.al ., 2004 menyatakan bahwa penyebab persalinan prematur dapat dibagi menjadi: 1. Komplikasi medis dan obstetrik Kurang lebih 13 dari kejadian persalinan prematur disebabkan oleh hal- hal yang berkaitan dengan komplikasi medis atau obstetrik tertentu misalnya pada kasus-kasus perdarahan antepartum atau hipertensi dalam kehamilan yang sebagian besar memerlukan tindakan terminasi saat kehamilan preterm. Akan tetapi, 23 dari kejadian persalinan prematur tidak diketahui secara jelas penyebabnya karena persalinan prematur pada kelompok ini terjadi persalinan yang spontan atau idiopatik Feryanto, 2011. 2. Faktor gaya hidup Perilaku seperti merokok, gizi buruk, penambahan berat badan yang kurang baik selama kehamilan, serta penggunaan obat seperti kokain atau Universitas Sumatera Utara alkohol telah dilaporkan memainkan peranan penting pada kejadian prematur dan hasil akhir bayi dengan berat lahir rendah Cunningham et al, 2004. Penyalahgunaan alkohol tidak hanya dikaitkan dengan kelahiran prematur melainkan dengan peningkatan cedera otak pada bayi yang lahir prematur. Konsumsi alkohol yang berlebihan selama kehamilan dapat memengaruhi perkembangan fetus dan harapan hidup neonatus. Wanita yang mengonsumsi alkohol lebih dari satu gelas per hari dapat meningkatkan risiko persalinan prematur sementara jika mengosumsi akohol kurang dari 4 gelas tiap miggu tidak memberikan efek meningkatkan risiko persalinan premature Offiah, Donoghue, dan Kenny, 2012. Faktor usia juga diduga berhubungan dengan kejadian persalinan prematur. Wanita usia muda cenderung mempunyai pasangan seksual yang lebih banyak dan infeksi pada vagina, sementara wanita usia yang lebih tua cenderung mengalami kontaksi uterus yang irregular, seperti mioma Chalermchockcharoenkit, 2002. 3. Faktor genetik Kelahiran prematur juga diduga sebagai suatu proses yang terjadi secara familial karena sifat persalinan prematur yang berulang dan prevalensinya yang berbeda-beda antar ras Cunningham et al, 2004. 4. Infeksi cairan amnion dan korion Infeksi koriamnion yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme telah muncul sebagai penyebab kasus pecah ketuban dini dan persalinan prematur. Proses persalinan aterm diawali dengan aktivasi dari fosfolipase A2 PLA-2 yang melepaskan bahan asam arakidonat dari selaput amnion janin sehingga meningkatkan penyediaan asam arakidonat benas untuk sintesis prostaglandin. Banyak mikroorganisme yang menghasilkan fosfolipase A2 sehingga mencetuskan persalinan prematur. Endotoksin bakteri liposakarida dalam cairan amnion merangsang sel desidua untuk memproduksi sitokin dan prostaglandin yang memicu persalinan Cunningham, 2004. Drife dan Magowan dalam Prawirohardjo 2011 menyatakan bahwa proses persalinan prematur yang dikaitkan dengan infeksi diperkirakan diawali dengan Universitas Sumatera Utara pengeluaran produk sebagai hasil dari aktivasi monosit. Berbagai sitokin termasuk interleukin-1, tumor nekrosing faktor TNF, dan interleukin 6 adalah produk sekretorik yang dikaitkan dengan persalinan prematur. Sementara itu, Platelet Activating Factor PAF yang ditemukan dalam air ketuban terlibat secara sinergik pada aktivasi jalinan sitokin tadi. PAF diduga dihasilkan dari paru dan ginjal janin. Dengan demikian janin memerankan peran sinergik dalam mengawali proses persalinan prematur yang disebabkan oleh infeksi. Bakteri sendiri mungkin menyebabkan kerusakan membran melalui pengaruh langsung dari protease. Sedangkan Prawirohardjo 2011 menyatakan bahwa kondisi yang terjadi selama kehamilan dapat berisiko terhadap kejadian persalinan prematur yang dibagi dalam dua faktor, yaitu: 1. Janin dan plasenta a. perdarahan trimester awal b. perdarahan antepartum plasenta previa, solution plasenta, vasa previa c. ketuban pecah dini KPD d. pertumbuhan janin terhambat e. cacat bawaan janin f. kehamilan gandagemeli g. polihidramnion 2. Ibu a. penyakit berat pada ibu b. diabetes mellitus c. preeklamsiahipertensi d. infeksi saluran kemihgenitalintrauterin e. penyakit infeksi dengan demam f. stress psikologik g. kelainan bentuk uterusserviks h. riwayat persalinan prematurabortus berulang i. inkompetensia serviks panjang serviks kurang dari 1 cm j. pemakaian obat narkotik Universitas Sumatera Utara k. trauma perokok berat l. kelainan imunologikkelainan resus

2.1.4. Dampak Persalinan Prematur