Metode Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Kesimpulan Saran

4.3.2. Sampel Penelitian

Sampel kasus pada penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan prematur di RSUP H. Adam Malik dan RS Tk II Putri Hijau Medan pada periode tahun 2011-2013. Perhitungan besar sampel kasus menggunakan metode total sampling yaitu semua pasien pada populasi yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan dalam penelitian. Kriteria inklusi pada penelitian adalah sebagai berikut : a. Pasien yang melahirkan prematur spontan b. Pasien yang memiliki data rekam medis pengukuran hemoglobin Kriteria eksklusi pada penelitian adalah sebagai berikut : a. Pasien yang melahirkan prematur atas indikasi, yaitu seperti preeklamsia, hiperemesis gravidarum, diabetes atau plasenta previa. b. Pasien yang memiliki data rekam medis yang tidak lengkap yaitu tidak memiliki data pengukuran hemoglobin. Untuk kelompok kontrol adalah semua ibu yang melahirkan normal di RSUP H. Adam Malik dan RS Tk II Putri Hijau Medan pada periode tahun 2011- 2013.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder dimana peneliti akan menggunakan data yang berasal dari rekam medis.

4.5. Pengolahan dan Analisis Data

Pada penelitian ini, data yang telah dikumpulkan akan dianalisis menggunakan sistem komputerisasi dengan program SPSS Statistical Product and Service Solution . Uji hipotesis yang digunakan adalah uji chi-square X 2 . Uji chi-square X 2 adalah uji hipotesis untuk menganalisis data dengan variabel bebas dan tergantungnya menggunakan skala pengukuran kategori nominal atau ordinal. Universitas Sumatera Utara BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua rumah sakit yaitu, RSUP Haji Adam Malik Medan dan RS Tk II Putri Hijau Medan. RSUP Haji Adam Malik Medan terletak di Jalan Bunga Lau no. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan . Rumah sakit ini telah ditetapkan sebagai rumah sakit kelas A sejak tahun 1990 berdasarkan SK Menkes No.335MenkesSKVII1990. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik Medan juga ditetapkan sebagai pusat rujukan wilayah Pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau sehingga pasien yang datang memiliki latar belakang dan riwayat medis yang bervariasi. Sebagai rumah sakit kelas A dan pusat rujukan, rumah sakit ini memiliki cukup banyak tenaga medis dan fasilitas penunjang yang cukup lengkap. RSUP Haji Adam Malik Medan memiliki ruangan Instalasi Rekam Medik sebagai unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan rekam medis. Di ruangan inilah, peneliti mengambil data penelitian. RS Tk II Putri Hijau adalah rumah sakit militer yang terletak di Jalan Putri Hijau No. 17, Medan. Rumah sakit ini berada di bawah naungan kesehatan TNI Angkatan Darat Kesad yang berada di wilayah Kodam IBB. Selain melayani pasien warga TNI, rumah sakit ini juga melayani masyarakat umum. Penelitian dilakukan di ruangan rekam medik.

5.1.2. Deskripsi Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 314 dimana pada kelompok kasus sebanyak 107 dan pada kelompok kontrol sebanyak 107. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.1. Alur Penghitungan Sampel Penelitian Dengan demikian, kelompok kasus yang dilanjutkan ke penelitian adalah 49 dan dan kelompok kontrol yang dilanjutkan ke penelitian adalah 49. Sampel Penelitian Jumlah = 314 Kelompok Kasus Jumlah = 107 RSUP H. Adam Malik Jumlah = 81 Memenuhi kriteria: 1. Persalinan prematur spontan 2. Data lengkap Jumlah = 33 Tidak memenuhi kriteria: 1.Bukan persalinan prematur spontan = 16 2. Data tidak lengkap = 32 Jumlah = 48 RS Tk II Putri Hijau Jumlah = 26 Memenuhi kriteria: 1. Persalinan prematur spontan 2. Data lengkap Jumlah = 16 Tidak memenuhi kriteria: 1. Bukan persalinan prematur spontan = 10 Jumlah = 10 Kelompok Kontrol Jumlah = 107 Untuk menyesuaikan dengan kasus, maka 107-58 = 49 Jumlah = 49 Dilanjutkan ke penelitiaan Dilanjutkan ke penelitiaan Tidak dilanjutkan ke penelitiaan Tidak dilanjutkan ke penelitiaan Dilanjutkan ke penelitiaan Universitas Sumatera Utara 5.1.3. Deskripsi Karakteristik Pasien 5.1.3.1. Usia Dalam penelitian ini, kategori usia ibu hamil dibagi 3, yaitu 20, 20-35, dan 35. Berdasarkan hasil penelitian dari 98 data rekam medis, didapatkan bahwa usia ibu hamil mayoritas berada pada rentang 20-35 tahun dengan jumlah sebanyak 82 orang 83,7. Usia di atas 36 tahun sebanyak 12 orang 12,2 dan usia di bawah 20 tahun sebanyak 4 orang 4,1. Data mengenai distribusi karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 5.1. Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden berdasarkan Usia Usia tahun Frekuensi n Persentase 20 4 4,1 20-35 82 83,7 35 12 12,2 Total 98 100

5.1.3.2. Paritas

Dalam penelitian ini, paritas ibu hamil menunjukkan jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang ibu baik lahir hidup maupun lahir mati. Hasil penelitian dari 98 data rekam medis menunjukkan bahwa mayoritas sampel ibu hamil adalah nullipara dengan jumlah 45 orang 45,9. Multipara sejumlah 38 orang 38,8, primipara sejumlah 9 orang 9,2, dan grandemultipara sejumlah 6 orang 6,1. Data mengenai distribusi karakteristik responden berdasarkan paritas dapat dilihat pada tabel 5.2. Tabel 5.2.Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden berdasarkan Paritas Paritas Frekuensi n Persentase Nullipara 45 45,9 Primipara 9 9,2 Multipara 38 38,8 Gandemultipara 6 6,1 Total 98 100 Universitas Sumatera Utara

5.1.3.3. Kadar Hemoglobin

Hasil penelitian dari 98 data rekam medis menunjukkan bahwa mayoritas sampel ibu hamil memiliki kadar Hb sebesar 13,3grdl. Untuk kadar hemoglobin terendah adalah 8,1grdl, sedangkan kadar hemoglobin tertinggi adalah 16,4grdl. Ibu hamil yang kadar hemoglobin normal sejumlah 66 orang 67,3. Sedangkan, ibu hamil yang memiliki Hb11 grdl dan dikategorikan anemia sejumlah 32 orang 32,7. Data mengenai distribusi karakteristik responden berdasarkan paritas dapat dilihat pada tabel 5.3. Tabel 5.3.Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden berdasarkan Kadar Hemoglobin Kadar Hb Ibu Frekuensi n Persentase Normal ≥ 11 grdl 66 67,3 Anemia 11grdl 32 32,7 Total 98 100

5.1.4. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara kadar hemoglobin ibu hamil pada trimester ketiga dengan kejadian persalinan prematur. Data mengenai hubungan kadar hemoglobin ibu hamil dengan kejadian persalinan prematur dapat dilihat pada tabel 5.4. Tabel 5.4.Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Kejadian Persalinan Prematur Kadar Hemoglobin Persalinan Prematur Tidak Prematur p OR n n Normal 23 34,8 43 65,2 0,000 8,101 Anemia 26 81,3 6 18,8 Berdasarkan tabel 5.4, ibu hamil dengan kadar hemoglobin normal yang mengalami persalinan prematur sebanyak 23 orang 34,8 dan yang tidak mengalami persalinan prematur sebanyak 43 orang 65,2. Ibu hamil dengan Universitas Sumatera Utara anemia yang mengalami persalinan prematur sebanyak 26 orang 81,3 dan yang tidak mengalami persalinan prematur sebanyak 6 orang 18,8. Hasil uji statistik p = 0,000 yang berarti bahwa terdapat hubungan bermakna antara rendahnya kadar hemoglobin ibu hamil terhadap kejadian persalinan prematur. Karena desain penelitian ini adalah case control, diperoleh nilai OR=8,101 95CI:2,916-22,510. Artinya, kadar hemoglobin ibu yang normal merupakan faktor risiko persalinan prematur. 5.2. Pembahasan 5.2.1. Karakteristik Pasien Karakteristik pasien pada penelitian ini dibagi berdasarkan usia, paitas, dan kadar hemoglobin ibu hamil

5.2.1.1. Usia

Dari penelitian ini, didapatkan bahwa mayoritas ibu hamil berada pada rentang usia 20-35 tahun dengan usia tertinggi adalah 44 tahun dan usia terendah adalah usia 16 tahun. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Verairawan 2011 yang menyatakan bahwa mayoritas ibu hamil di Kecamatan Wonogiri berada pada rentang usia 20-35 tahun 56,7. Dari hasil penelitiannya dikatakan bahwa usia dengan rentang 20-35 tahun adalah usia yang aman untuk kehamilan. Pada usia 20-35 tahun, organ reproduksi wanita telah siap untuk menerima konsepsi. Risiko kematian pada wanita hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun 2-5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita dengan usia 20-35 tahun karena pada usia ini organ reproduksi wanita belum siap untuk kehamilan. Risiko kematian pada wanita hamil juga akan meningkat kembali pada usia di atas 35 tahun karena terjadi penurunan fungsi organ reproduksi wanita Hanifa, 2002. Hal ini juga didukung bahwa dari sejumlah penelitian epidemiologik baik di RSU Dr.Soetomo maupun di luar rumah sakit, usia ibu hamil yang terlalu muda dan terlalu tua termasuk faktor risiko masalah kesehatan pada ibu hamil Prawirohardjo, 2011. Universitas Sumatera Utara

5.2.1.2. Paritas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas adalah kelompok ibu nullipara yang artinya ibu yang belum pernah melahirkan anak sebelumnya. Hal ini sesuai dengan program pemerintah melalui BKKBN yaitu program dua anak lebih baik. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian epidemiologik dimana ibu hamil akan memilki faktor risiko masalah kesehatan jika telah memiliki anak yang lebih dari 5 Prawirohardjo, 2011.

5.2.1.3. Kadar Hemoglobin

Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa mayoritas ibu hamil memilki hemoglobin yang normal. Hal ini dapat terjadi karena saat ini sudah banyak ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilan. Berdasarkan Riskesdas 2013, hampir seluruh ibu hamil di Indonesia 95,4 sudah melakukan pemeriksaan kehamilan K1 dan frekuensi kehamilan minimal 4 kali selama masa kehamilannya adalah 83,5 persen. Adapun untuk cakupan pemeriksaan kehamilan pertama pada trimester pertama adalah 81,6 persen dan frekuensi ANC 1-1-2 atau K4 minimal 1 kali pada trimester pertama, minimal 1 kali pada trimester kedua dan minimal 2 kali pada trimester3 sebesar 70,4 persen. Pemeriksaan kehamilan sangat penting dilakukan oleh semua ibu hamil untuk mengetahui pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kondisi ibu hamil yang sehat akan menentukan perkembangan janin. Teori menunjukkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar hemoglobin yang rendah dapat memberikan efek yang buruk terhadap ibu dan janin Sukrat et.al., 2013. Hemoglobin yang rendah memicu menurunnya kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menurun sehingga dapat terjadi hipoksia. Hipoksia dapat menyebabkan syok kematian pada ibu saat persalinan Feryanto dan Fadlun, 2013.

5.2.3. Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Persalinan Prematur

Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu Lone et al., 2004. Persalinan prematur dapat disebabkan Universitas Sumatera Utara oleh banyak faktor yang meliputi infeksi maternal, hipoksia, dan stress oksidatif. Hipoksia dapat dipicu oleh karena kadar hemoglobin ibu hamil yang rendah Zhang et.al., 2009. Dari hasil penelitian ini, dapat dilihat bahwa terdapat hubungan bermakna antara rendahnya kadar hemogobin ibu hamil dengan kejadian persalinan prematur p = 0,000. Hal ini sesuai dengan penelitian Lone 2004 mengenai pengaruh anemia terhadap perinatal outcome. Hasil penelitiaanya yang menggunakan desain cohort menunjukkan nilai RR=4 95 CI:2,5-6,3 memberikan nilai p yang bermakna p0,005. Hal ini berarti terdapat hubungan yang bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil dengan persalinan prematur. Kadar hemoglobin yang rendah dapat memicu persalinan prematur. Pada penelitian Bakhtiar et al. 2007 di Pakistan, dikatakan bahwa wanita yang mengalami anemia memilki risiko mengalami persalinan prematur 3,4 kali dibandingkan wanita yang tidak mengalami anemia. Pada penelitian ini didapatkan nilai OR=8,101 95CI: 2,916-22,510. Artinya, ibu hamil yang memiliki kadar hemoglobin rendah lebih berisiko 8,101 kali mengalami persalinan prematur dibandingkan ibu hamil yang memiliki kadar hemoglobin normal. Hal ini sesuai dengan penelitian Sukrat et al. 2013 dimana kadar hemoglobin yang rendah Hb10 pada ibu hamil pada trimester 3 merupakan faktor risiko terjadinya persalinan prematur. Pada penelitiannya didapatkan nilai 0R=2,64 95 CI:1,19-5,86. Artinya, ibu hamil yang memiliki kadar hemoglobin rendah berisiko 2,64 kali mengalami persalinan prematur dibandingkan ibu hamil dengan kadar hemoglobin normal. Universitas Sumatera Utara BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang diadakan di RSUP H. Adam Malik dan RS Tk II Putri Hujau Medan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Jumlah kejadian persalinan prematur di RSUP H. Adam Malik Medan pada periode tahun 2011-2013 adalah 81 orang. 2. Jumlah kejadian persalinan prematur di RS Tk II Putri Hijau Medan pada periode tahun 2011-2013 adalah 26 orang. 3. Mayoritas ibu hamil memiliki kadar hemoglobin yang normal dengan jumlah 66 orang 67,3 4. Jumlah ibu hamil yang memiliki kadar hemoglobin yang rendah anemia adalah 32 orang 32,7 5. Jumlah ibu hamil dengan kadar hemoglobin normal yang mengalami persalinan prematur sebanyak 23 orang 34,8 dan yang tidak mengalami persalinan prematur sebanyak 43 orang 65,2. 6. Jumlah ibu hamil dengan anemia yang mengalami persalinan prematur sebanyak 26 orang 81,3 dan yang tidak mengalami persalinan prematur sebanyak 6 orang 18,8. 5. Terdapat hubungan yang bermakna antara rendahnya kadar hemoglobin ibu hamil dengan kejadian persalinan prematur p = 0,000 dengan nilai OR=8,101.

6.2. Saran

1. Pihak rumah sakit diharapkan dapat meningkatkan dan memperbaiki pengelolaan rekam medik, khususnya dalam hal kelengkapan dan penyimpanan rekam medik. 2. Ibu hamil diharapkan lebih mengenali gejala dan tanda awal anemia sehingga dapat menghindari anemia. Universitas Sumatera Utara 4. Ibu hamil diharapkan melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan waktunya agar dapat menilai kadar hemoglobin. 5. Petugas kesehatan diharapakan dapat mencegah anemia pada ibu hamil dan dapat menatalaksana anemia pada ibu hamil dengan tepat. . Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Persalinan Prematur