62
Agregat kasar yang digunakan adalah batu pecah, ukuran maksimum agregat dibatasi 20 mm dengan karakteristik sebagai berikut:
Dia max agg = 20 Mm
Bj kering kerikil = 2,662
absorbsi kerikil = 1,34
berat isi kerikil = 1511,14
Bahan tambah yang dipakai untuk self compacting concrete adalah superplasticizer,
penentuan komposisinya didapatkan berdasarkan trial mix. Semen yang dipakai adalah semen Portland Type I dengan berat jenis = 3,15.
1. Langkah 1: Menentukan Slump dan Kekuatan yang diinginkan.
Karena HRWR digunakan, beton didesain berdasarkan slump antara 50-75 mm sebelum penambahan superplasticizer.
Dengan Menggunakan persamaan fcr’
=
25 65 0 0
maka nilai kuat tekan rata-
rata fcr’ dapat ditentukan.
fcr’ =
25 65 0 0
= 38,50 Mpa pada umur 28 hari
2. Langkah 2: Menentukan Ukuran Agregat Kasar Maksimum
Kuat tekan rata-rata yang ditargetkan 38,50 MPa 62 MPa, maka digunakan agregat kasar batu pecah dengan ukuran maksimum 20 mm,
berdasarkan tabel 2.7.
3. Langkah 3: Menentukan Kadar Agregat Kasar Optimum
Karena ukuran agregat kasar maksimum 20 mm, maka dari Tabel 2.8 didapat fraksi berat kering agregat kasar optimum = 0,72. Nilai DRUW Dry-
Rodded Unir Weight atau berat isi kering oven agregat kasar adalah 1511,14
kgm
3
.
Universitas Sumatera Utara
63
Berat Kering Agregat OD = DRUW x DRUW Berat Kering Agregat OD = 0,72 x 1511,14 kgm
3
Berat Kering Agregat OD = 1088,02 kgm
3
4. Langkah 4: Estimasi Kadar Air Pencampuran dan Kadar Udara
Berdasarkan pada slump awal sebesar 50-75 mm dan ukuran maksimum agregat kasar 20 mm, dari tabel 2.9 didapat estimasi pertama kebutuhan air yaitu
175 kgm
3
dan kandungan udara terperangkap, untuk campuran yang menggunakan superplasticizer..
Dengan menggunakan persamaan, voids content pasir yang digunakan adalah:
Void Content, V, =
-
x 100
V = 1
–
1000
x 100 = 36,10 Penyesuaian air campuran, dihitung dengan menggunakan persamaan :
Koreksi Air Pencampur, kgm
3
= V - 35 x 4,74
Koreksi air campuran = 36,10 – 35 x 4,74 = 5,20 kgm
3
Maka, total air campuran yang diperlukan per m
3
beton = 180,20 kg. Air campuran yang diperlukan itu termasuk retarding admixture, tetapi tidak
termasuk air dalam HRWR.
5. Langkah 5: Menentukan Wc+p
Pada tabel 2.11 untuk beton yang dibuat dengan menggunakan superplasticizer
dan ukuran maksimum agregat 20 mm, dan yang mempunyai kekuatan tekan rata-rata yang ditargetkan untuk kondisi laboratorium
fcr’ sebesar 38,50 Mpa pada umur 28 hari.
Universitas Sumatera Utara
64
0,90 x 38,50 = 34,65 Mpa Maka nilai Wc+p yang digunakan yaitu 0,45 karena fcr dibawah 48 Mpa
makan digunakan Wc+p 48 Mpa
6. Langkah 6: Menghitung Kadar Bahan Semen