74
V-Funnel = 11,14 detik
V-Funnel AT
5minutes
= 13,30 detik Selisih pengujian V-Funnel dengan V-Funnel AT
5minutes
= 13,30 – 11.34
= 1,96 detik Memenuhi persyaratan pengujian Passing Ability, dengan pengujian V-
Funnel 11,34 detik dari persyaratan 8-12 detik dan memenuhi Segregation
Resistance dengan selisih1 6 detik ≤ 3 detik.
3. Variasi Suhu Air Campuran 15°c
- Slump Flow
d1 = 64 cm
d2 = 63 cm
Slump Flow =
= = 63,5 cm
Memenuhi pesrayaratan pengujian Filling Ability, dengan diameter sebaran 50cm-70cm.
- J-ring Flow
d1 = 62 cm
d2 = 63 cm
J-Ring Flow =
= = 62,5 cm
Universitas Sumatera Utara
75
Selisih pengujian slump flow dengan j-ring flow = 63,5cm
– 62,5cm = 1cm
Memenuhi persyaratan pengujian Passing Ability, dengan selisih ≤ 1 cm.
- Segregation Resistance V-Funnel AT
5minutes
V-Funnel = 10,54 detik
V-Funnel AT
5minutes
= 12,39 detik Selisih pengujian V-Funnel dengan V-Funnel AT
5minutes
= 12,39 – 10,54
= 1,85 detik Memenuhi persyaratan pengujian Passing Ability, dengan pengujian V-
Funnel 10,54 detik dari persyaratan 8-12 detik dan memenuhi Segregation
Resistance dengan selisih 1 85 detik ≤ 3 detik.
4. Variasi Suhu Air Campuran 50°c
- Slump Flow
d1 = 57 cm
d2 = 55 cm
Slump Flow =
= = 56 cm
Memenuhi pesrayaratan pengujian Filling Ability, dengan diameter sebaran 50cm-70cm.
- J-ring Flow
d1 = 55 cm
Universitas Sumatera Utara
76
d2 = 54 cm
J-Ring Flow =
= = 54,5 cm
Selisih pengujian slump flow dengan j-ring flow = 56cm
– 54,5cm = 1,5cm
Tidak memenuhi persyaratan pengujian Passing Ability, dengan selisih ≤ 1
cm, tapi termasuk dalam kriteria No Visible Blocking berdasarkan tabel 2.5. -
Segregation Resistance V-Funnel AT
5minutes
V-Funnel = 11,68 detik
V-Funnel AT
5minutes
= 14,63 detik Selisih pengujian V-Funnel dengan V-Funnel AT
5minutes
= 14,64 – 11,68
= 2,95 detik Memenuhi persyaratan pengujian Passing Ability, dengan pengujian V-
Funnel 11,68 detik dari persyaratan 8-12 detik dan Segregation Resistance dengan
selisih 2 5 detik ≤ 3 detik.
5. Variasi Suhu Air Campuran 75°c
- Slump Flow
d1 = 56 cm
d2 = 55 cm
Slump Flow =
Universitas Sumatera Utara
77
= = 55,5 cm
Memenuhi pesrayaratan pengujian Filling Ability, dengan diameter sebaran 50cm-70cm.
- J-ring Flow
d1 = 54 cm
d2 = 53 cm
J-Ring Flow =
= = 53,5 cm
Selisih pengujian slump flow dengan j-ring flow = 55,5cm
– 53,5cm = 2cm
Tidak memenuhi persyaratan pengujian Passing Ability, dengan selisih ≤ 1
cm, tapi termasuk dalam kriteria No Visible Blocking berdasarkan tabel 2.5. -
Segregation Resistance V-Funnel AT
5minutes
V-Funnel = 11,16 detik
V-Funnel AT
5minutes
= 18,38 detik Selisih pengujian V-Funnel dengan V-Funnel AT
5minutes
= 18,38 – 11,16
= 7,22 detik Memenuhi persyaratan pengujian Passing Ability, dengan pengujian V-
Funnel 11,16 detik dari persyaratan 8-12 detik dan tidak memenuhi Segregation
Resistance dengan selisih 7 22 detik ≥ 3 detik.
Universitas Sumatera Utara
78
Hasil perhitungan dari pengujian pengaruh suhu air campuran terhadap pengujian beton segar SCC dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Kriteria Hasil Pengujian Beton Segar SCC
No Variasi Suhu
Air Campuran
Filling Ability
Passing Ability
Segregation Resistance
Keterangan cm
cm detik
1 5°c
62,5 1
2,16 Memenuhi
Kriteria SCC
2 15°c
63,5 1
1,85 Memenuhi
Kriteria SCC
3 Suhu air
Normal 28°c 58,5
1 1,98
Memenuhi Kriteria SCC
4 50°c
56 1,5
2,95 Tidak Memenuhi
Kriteria SCC
5 75°c
55,5 2
7,22 Tidak Memenuhi
Kriteria SCC
Gambar 4.3 Hasil Pengujiaan dan Perhitungan Filling Ability
Persyaratan Batas Filling Ability 50
– 70 cm Fi
ll ing
Abi li
ty cm
Variasi Suhu Air Campuran
Universitas Sumatera Utara
79
Gambar 4.4 Hasil Pengujiaan dan Perhitungan Passing Ability
Gambar 4.5 Hasil Pengujiaan dan Perhitungan Segregation Resistance Berdasarkan tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa, suhu air campuran
mempengaruhi workability dari self compacting concrete. Dapat dilihat pada suhu air campuran 5°c dan 15°c yang memenuhi persyaratan dari SCC, sedangkan
pada suhu air campuran 50°c dan 75°c tidak memenuhi persyaratan SCC. Pada suhu air campuran 50°c dan 75°c tidak memenuhi dalam kriteria passing ability,
yang artinya beton tidak mampu untuk melewati celah antar besi tulangan dan celah sempit dari cetakan. Suhu air campuran 75°c persyaratan segregation
resistance tidak dipenuhi, karena terjadi segregasi pada campuran.
Persyaratan Batas Passing Ability Kurang
dari 1 cm
Persyaratan Batas Segregation Resistance
Kurang dari 3 detik P
a ss
in g
Ab il
ity cm
Variasi Suhu Air Campuran
Seg rega
ti o
n Resi
stance de
ti k
Variasi Suhu Air Campuran
Universitas Sumatera Utara
80
4.2.4. Pengujian Beton Keras dengan Variasi Suhu Air Campuran 1.
Pengujian Kuat Tekan Beton
Pengujian kuat tekan beton dilakukan dengan menggunakan alat Compressor Machine
. Dari hasil yang diperoleh dari alat tersebut kemudian kuat tekan beton dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan 2.3.
Pada penelitian ini menggunakan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Hasil pengujian kuat tekan beton dapat dilihat
pada tabel 4.12.
Tabel 4.12 Pengujian Kuat Tekan SCC
No Variasi Suhu Air
Campuran SCC Umur
Beton hari
Berat Benda
Uji Kg Beban
Tekan Ton
Fc Mpa
Fc Rata- Rata
Mpa 1 5°c
31,43 -
Sampel I 28
12,78 57,00
32,26 -
Sampel II 28
12,41 54,00
30,56 -
Sampel III 28
12,56 55,60
31,46 2
15°c 29,94
- Sampel I
28 12,57
53,00 29,99
- Sampel II
28 12,52
53,20 30,11
- Sampel III
28 12,46
52,50 29,71
3 Suhu air Normal
28°c 27,62
- Sampel I
28 12,53
46,60 26,37
- Sampel II
28 12,64
48,80 27,62
- Sampel II
28 12,67
51,00 28,86
4 50°c
25,20 -
Sampel I 28
12,80 46,00
26,03 -
Sampel II 28
12,55 42,40
23,99 -
Sampel III 28
12,64 45,20
25,58 5
75°c 24,71
- Sampel I
28 12,49
43,00 24,33
- Sampel II
28 12,50
43,00 24,33
- Sampel III
28 12,58
45,00 25,46
Universitas Sumatera Utara
81
Berdasarkan tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh suhu air campuran beton terhadap kuat tekan beton. Kuat tekan beton paling tinggi didapat
pada suhu air campuran 5°c dan kuat tekan beton terendah pada suhu air campuran 75°c. Pada Gambar 4.5 dapat dilihat perbedaan pengaruh suhu air
campuran terhadap kuat tekan beton. Hal ini disebabkan adanya pengaruh suhu air campuran awal yang mengakibatkan berkurangnya kuat tekan beton pada suhu
campuran yang tinggi.
Gambar 4.6
Grafik Pengaruh Suhu Air Terhadap Kuat Tekan Beton Berdasarkan gambar 4.5 dapat dilihat kenaikan kuat tekan beton terhadap
suhu air campuran yang lebih rendah dan penurunan kuat tekan beton tehadap suhu yang lebih tinggi. Pada suhu 5ºc kenaikan kuat tekan beton sebesar 25,70
terhadap mutu rencana, sedangkan pada suhu 15ºc kenaikan kuat tekan beton sebesar 19,74. Pada suhu normal 28 ºc kuat tekan beton besar 10,46 dari
mutu rencana. Pada suhu yang lebih tinggi 50ºc kuat tekan beton 0,80 lebih
Kuat T ek
an B
et o
n M
p a
Variasi Suhu Air Campuran
Universitas Sumatera Utara
82
besar dari mutu rencana. Sedangkan pada suhu 75ºc mutu rencana tidak terpenuhi kuat tekan beton kurang 1,16 dari mutu rencana. Hal ini diakibatkan karena
pada pengunaan air campuran yang lebih rendah mengurangi panas hidrasi semen yang menjadikan beton lebih liat. Sedangkan pada suhu air campuran yang tinggi
beton menjadi lebih getas yang mengurangi kekuatan beton, dijelaskan secara garfik pada gambar 4.6.
Gambar 4. 7 Pengaruh Variasi Suhu Air Campuran Terhadap Kuat
Tekan Beton
2. Pengujian Kuat Tarik Belah Beton
Pengujian kuat tarik belah beton dilakukan dengan menggunakan alat Compressor Machine
. Dari hasil yang diperoleh dari alat tersebut kemudian kuat tekan tarik belah dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan 2.5.
Pada penelitian ini menggunakan benda uji seperti pada kuat tekan beton. Hasil pengujian kuat tekan beton dapat dilihat pada tabel 4.13.
25,70 19,74
10,46
0,80 -1,16
-5,00 0,00
5,00 10,00
15,00 20,00
25,00 30,00
5°c 15°c
28°c 50°c
75°c
Per sen
tase Pen
g ar
u h
K u
at Tek
an B
e to
n
Suhu Air Campuran
Pengaruh Variasi Suhu Air Campuran Terhadap Kuat Tekan Beton Dengan Mutu Rencana 25 MPa
Pengaruh Variasi Suhu Air
…
Universitas Sumatera Utara
83
Tabel 4. 13 Pengujian Kuat Tarik Belah Beton
No Variasi Suhu
Air Campuran
SCC Umur
Beton hari
Jenis Benda
Uji Berat
Benda Uji Kg
Beban Tekan
Ton Fct
Mpa Fct
Rata- Rata
Mpa 1 5°c
2,75 - Sampel I
28 Silinder
12,26 22,80
3,23 - Sampel II
28 Silinder
12,48 16,60
2,35 - Sampel III
28 Silinder
12,52 19,00
2,69 2 15°c
2,66 - Sampel I
28 Silinder
12,28 19,80
2,80 - Sampel II
28 Silinder
12,28 18,20
2,57 - Sampel III
28 Silinder
12,34 18,50
2,62
3 Suhu air
Normal 28°c
2,78 - Sampel I
28 Silinder
12,44 21,80
3,08 - Sampel II
28 Silinder
12,47 17,80
2,52 - Sampel II
28 Silinder
12,59 19,30
2,73 4 50°c
2,20 - Sampel I
28 Silinder
12,53 15,20
2,15 - Sampel II
28 Silinder
12,69 14,40
2,04 - Sampel III
28 Silinder
12,72 17,00
2,41 5 75°c
2,04 - Sampel I
28 Silinder
12,22 14,00
1,98 - Sampel II
28 Silinder
12,43 16,10
2,28 - Sampel III
28 Silinder
12,51 13,20
1,87
Dari tabel 4.13 dapat dilihat pengaruh suhu air campuran terhadap kuat tarik belah beton. Kuat tarik belah beton tertinggi terdapat pada suhu air normal,
sedangkan yang terendah terdapat pada suhu air campuran 75°c. Untuk perbandingan dapat dilihat pada gambar 4.7 secara grafik.
Universitas Sumatera Utara
84
Gambar 4.8 Grafik Pengujian Kuat Tarik Belah Beton
Dari gambar 4.7 dapat disimpulkan kuat tarik belah tertinggi pada suhu air campuran normal 28ºc sedangkan pada variasi yang lain terjadi penurunan. Pada
suhu 5ºc terjadi penurunan sebesar 0,85 dari kuat tarik belah suhu air normal, suhu 15ºc penurunan terjadi 4,07 dari kuat tarik belah suhu air normal.
Sedangkan pada suhu air campuran yang lebih tinggi terjadi penurunan yang signifikan dengan suhu 50ºc terjadi penurunan 20,88 terhadap kuat tarik belah
beton suhu air normal dan suhu 75ºc penurunan sebesar 26,49 terhadap kuat tarik belah beton normal dijelaskan secara grafik pada gambar 4.8.
Kuat T ari
k Bel
ah Be
to n
M p
a
Variasi Suhu Air Campuran
Universitas Sumatera Utara
85
Gambar 4.9 Pengaruh Variasi Suhu Air Campuran Terhadap Kuat
Tekan Beton
-0,85 -4,07
0,00
-20,88 -26,49
-30,00 -25,00
-20,00 -15,00
-10,00 -5,00
0,00
5°c 15°c
Suhu air Normal
28°c 50°c
75°c
Pengaruh Kuat Tarik Belah Terhadap Variasi Suhu Air Campuran
Pengaruh Kuat Tarik Belah
Terhadap Variasi Suhu Air
…
Semua Variasi Suhu Air Campuran Terjadi
Penurunan Kuat Tarik Belah dari Suhu Air
Normal
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Perancanaan Campuran untuk Self Compacting Concrete tidak bisa memakai
perancanaan campuran pada umumnya, harus digunakan modifikasi dengan cara coba-coba untuk mendapatkan komposisi campuran sesuai dengan hasil
persyaratan yang untuk pengujian beton segar Self Compacting Concrete. 2.
Pengujian beton segar Self Compacting Concrete pada suhu air campuran beton 5ºc, 15ºc dan suhu normal 28ºc memenuhi persyaratan pengujian beton segar
Self Compacting Concrete dan bisa digunakan. Sedangkan pada suhu air
campuran beton 50ºc dan 75ºc tidak memenuhi persyaratan pengujian beton segar Sef Compacting Concrete. Suhu air campuran beton pada Self
Compacting Concrete mempengaruhi dalam workabilitas beton segar, karena
pada pada suhu air yang tinggi mengakibatkan terjadinya segregasi, dan passing ability
kemampuan campuran beton untuk melewati celah antar besi tulangan dan cetakan tidak memenuhi persyaratan.
3. Pengujian kuat tekan beton dengan variasi suhu air campuran pada SCC
menghasilkan 5°c lebih tinggi 25,70, suhu 15°c lebih tingggi 19,74, 28°c suhu normal lebih tinggi 10,46, suhu 50°c lebih tinggi 0,80 dan pada
suhu 75°c lebih rendah 1,16 dari mutu rencana. Hal ini menunjukan pada
Universitas Sumatera Utara