Variasi Suhu Air Campuran 15°c Variasi Suhu Air Campuran 50°c Pengujian Kuat Tarik Belah Beton

74 V-Funnel = 11,14 detik V-Funnel AT 5minutes = 13,30 detik Selisih pengujian V-Funnel dengan V-Funnel AT 5minutes = 13,30 – 11.34 = 1,96 detik Memenuhi persyaratan pengujian Passing Ability, dengan pengujian V- Funnel 11,34 detik dari persyaratan 8-12 detik dan memenuhi Segregation Resistance dengan selisih1 6 detik ≤ 3 detik.

3. Variasi Suhu Air Campuran 15°c

- Slump Flow d1 = 64 cm d2 = 63 cm Slump Flow = = = 63,5 cm Memenuhi pesrayaratan pengujian Filling Ability, dengan diameter sebaran 50cm-70cm. - J-ring Flow d1 = 62 cm d2 = 63 cm J-Ring Flow = = = 62,5 cm Universitas Sumatera Utara 75 Selisih pengujian slump flow dengan j-ring flow = 63,5cm – 62,5cm = 1cm Memenuhi persyaratan pengujian Passing Ability, dengan selisih ≤ 1 cm. - Segregation Resistance V-Funnel AT 5minutes V-Funnel = 10,54 detik V-Funnel AT 5minutes = 12,39 detik Selisih pengujian V-Funnel dengan V-Funnel AT 5minutes = 12,39 – 10,54 = 1,85 detik Memenuhi persyaratan pengujian Passing Ability, dengan pengujian V- Funnel 10,54 detik dari persyaratan 8-12 detik dan memenuhi Segregation Resistance dengan selisih 1 85 detik ≤ 3 detik.

4. Variasi Suhu Air Campuran 50°c

- Slump Flow d1 = 57 cm d2 = 55 cm Slump Flow = = = 56 cm Memenuhi pesrayaratan pengujian Filling Ability, dengan diameter sebaran 50cm-70cm. - J-ring Flow d1 = 55 cm Universitas Sumatera Utara 76 d2 = 54 cm J-Ring Flow = = = 54,5 cm Selisih pengujian slump flow dengan j-ring flow = 56cm – 54,5cm = 1,5cm Tidak memenuhi persyaratan pengujian Passing Ability, dengan selisih ≤ 1 cm, tapi termasuk dalam kriteria No Visible Blocking berdasarkan tabel 2.5. - Segregation Resistance V-Funnel AT 5minutes V-Funnel = 11,68 detik V-Funnel AT 5minutes = 14,63 detik Selisih pengujian V-Funnel dengan V-Funnel AT 5minutes = 14,64 – 11,68 = 2,95 detik Memenuhi persyaratan pengujian Passing Ability, dengan pengujian V- Funnel 11,68 detik dari persyaratan 8-12 detik dan Segregation Resistance dengan selisih 2 5 detik ≤ 3 detik.

5. Variasi Suhu Air Campuran 75°c

- Slump Flow d1 = 56 cm d2 = 55 cm Slump Flow = Universitas Sumatera Utara 77 = = 55,5 cm Memenuhi pesrayaratan pengujian Filling Ability, dengan diameter sebaran 50cm-70cm. - J-ring Flow d1 = 54 cm d2 = 53 cm J-Ring Flow = = = 53,5 cm Selisih pengujian slump flow dengan j-ring flow = 55,5cm – 53,5cm = 2cm Tidak memenuhi persyaratan pengujian Passing Ability, dengan selisih ≤ 1 cm, tapi termasuk dalam kriteria No Visible Blocking berdasarkan tabel 2.5. - Segregation Resistance V-Funnel AT 5minutes V-Funnel = 11,16 detik V-Funnel AT 5minutes = 18,38 detik Selisih pengujian V-Funnel dengan V-Funnel AT 5minutes = 18,38 – 11,16 = 7,22 detik Memenuhi persyaratan pengujian Passing Ability, dengan pengujian V- Funnel 11,16 detik dari persyaratan 8-12 detik dan tidak memenuhi Segregation Resistance dengan selisih 7 22 detik ≥ 3 detik. Universitas Sumatera Utara 78 Hasil perhitungan dari pengujian pengaruh suhu air campuran terhadap pengujian beton segar SCC dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Kriteria Hasil Pengujian Beton Segar SCC No Variasi Suhu Air Campuran Filling Ability Passing Ability Segregation Resistance Keterangan cm cm detik 1 5°c 62,5 1 2,16 Memenuhi Kriteria SCC 2 15°c 63,5 1 1,85 Memenuhi Kriteria SCC 3 Suhu air Normal 28°c 58,5 1 1,98 Memenuhi Kriteria SCC 4 50°c 56 1,5 2,95 Tidak Memenuhi Kriteria SCC 5 75°c 55,5 2 7,22 Tidak Memenuhi Kriteria SCC Gambar 4.3 Hasil Pengujiaan dan Perhitungan Filling Ability Persyaratan Batas Filling Ability 50 – 70 cm Fi ll ing Abi li ty cm Variasi Suhu Air Campuran Universitas Sumatera Utara 79 Gambar 4.4 Hasil Pengujiaan dan Perhitungan Passing Ability Gambar 4.5 Hasil Pengujiaan dan Perhitungan Segregation Resistance Berdasarkan tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa, suhu air campuran mempengaruhi workability dari self compacting concrete. Dapat dilihat pada suhu air campuran 5°c dan 15°c yang memenuhi persyaratan dari SCC, sedangkan pada suhu air campuran 50°c dan 75°c tidak memenuhi persyaratan SCC. Pada suhu air campuran 50°c dan 75°c tidak memenuhi dalam kriteria passing ability, yang artinya beton tidak mampu untuk melewati celah antar besi tulangan dan celah sempit dari cetakan. Suhu air campuran 75°c persyaratan segregation resistance tidak dipenuhi, karena terjadi segregasi pada campuran. Persyaratan Batas Passing Ability Kurang dari 1 cm Persyaratan Batas Segregation Resistance Kurang dari 3 detik P a ss in g Ab il ity cm Variasi Suhu Air Campuran Seg rega ti o n Resi stance de ti k Variasi Suhu Air Campuran Universitas Sumatera Utara 80

4.2.4. Pengujian Beton Keras dengan Variasi Suhu Air Campuran 1.

Pengujian Kuat Tekan Beton Pengujian kuat tekan beton dilakukan dengan menggunakan alat Compressor Machine . Dari hasil yang diperoleh dari alat tersebut kemudian kuat tekan beton dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan 2.3. Pada penelitian ini menggunakan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Hasil pengujian kuat tekan beton dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Pengujian Kuat Tekan SCC No Variasi Suhu Air Campuran SCC Umur Beton hari Berat Benda Uji Kg Beban Tekan Ton Fc Mpa Fc Rata- Rata Mpa 1 5°c 31,43 - Sampel I 28 12,78 57,00 32,26 - Sampel II 28 12,41 54,00 30,56 - Sampel III 28 12,56 55,60 31,46 2 15°c 29,94 - Sampel I 28 12,57 53,00 29,99 - Sampel II 28 12,52 53,20 30,11 - Sampel III 28 12,46 52,50 29,71 3 Suhu air Normal 28°c 27,62 - Sampel I 28 12,53 46,60 26,37 - Sampel II 28 12,64 48,80 27,62 - Sampel II 28 12,67 51,00 28,86 4 50°c 25,20 - Sampel I 28 12,80 46,00 26,03 - Sampel II 28 12,55 42,40 23,99 - Sampel III 28 12,64 45,20 25,58 5 75°c 24,71 - Sampel I 28 12,49 43,00 24,33 - Sampel II 28 12,50 43,00 24,33 - Sampel III 28 12,58 45,00 25,46 Universitas Sumatera Utara 81 Berdasarkan tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh suhu air campuran beton terhadap kuat tekan beton. Kuat tekan beton paling tinggi didapat pada suhu air campuran 5°c dan kuat tekan beton terendah pada suhu air campuran 75°c. Pada Gambar 4.5 dapat dilihat perbedaan pengaruh suhu air campuran terhadap kuat tekan beton. Hal ini disebabkan adanya pengaruh suhu air campuran awal yang mengakibatkan berkurangnya kuat tekan beton pada suhu campuran yang tinggi. Gambar 4.6 Grafik Pengaruh Suhu Air Terhadap Kuat Tekan Beton Berdasarkan gambar 4.5 dapat dilihat kenaikan kuat tekan beton terhadap suhu air campuran yang lebih rendah dan penurunan kuat tekan beton tehadap suhu yang lebih tinggi. Pada suhu 5ºc kenaikan kuat tekan beton sebesar 25,70 terhadap mutu rencana, sedangkan pada suhu 15ºc kenaikan kuat tekan beton sebesar 19,74. Pada suhu normal 28 ºc kuat tekan beton besar 10,46 dari mutu rencana. Pada suhu yang lebih tinggi 50ºc kuat tekan beton 0,80 lebih Kuat T ek an B et o n M p a Variasi Suhu Air Campuran Universitas Sumatera Utara 82 besar dari mutu rencana. Sedangkan pada suhu 75ºc mutu rencana tidak terpenuhi kuat tekan beton kurang 1,16 dari mutu rencana. Hal ini diakibatkan karena pada pengunaan air campuran yang lebih rendah mengurangi panas hidrasi semen yang menjadikan beton lebih liat. Sedangkan pada suhu air campuran yang tinggi beton menjadi lebih getas yang mengurangi kekuatan beton, dijelaskan secara garfik pada gambar 4.6. Gambar 4. 7 Pengaruh Variasi Suhu Air Campuran Terhadap Kuat Tekan Beton

2. Pengujian Kuat Tarik Belah Beton

Pengujian kuat tarik belah beton dilakukan dengan menggunakan alat Compressor Machine . Dari hasil yang diperoleh dari alat tersebut kemudian kuat tekan tarik belah dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan 2.5. Pada penelitian ini menggunakan benda uji seperti pada kuat tekan beton. Hasil pengujian kuat tekan beton dapat dilihat pada tabel 4.13. 25,70 19,74 10,46 0,80 -1,16 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 5°c 15°c 28°c 50°c 75°c Per sen tase Pen g ar u h K u at Tek an B e to n Suhu Air Campuran Pengaruh Variasi Suhu Air Campuran Terhadap Kuat Tekan Beton Dengan Mutu Rencana 25 MPa Pengaruh Variasi Suhu Air … Universitas Sumatera Utara 83 Tabel 4. 13 Pengujian Kuat Tarik Belah Beton No Variasi Suhu Air Campuran SCC Umur Beton hari Jenis Benda Uji Berat Benda Uji Kg Beban Tekan Ton Fct Mpa Fct Rata- Rata Mpa 1 5°c 2,75 - Sampel I 28 Silinder 12,26 22,80 3,23 - Sampel II 28 Silinder 12,48 16,60 2,35 - Sampel III 28 Silinder 12,52 19,00 2,69 2 15°c 2,66 - Sampel I 28 Silinder 12,28 19,80 2,80 - Sampel II 28 Silinder 12,28 18,20 2,57 - Sampel III 28 Silinder 12,34 18,50 2,62 3 Suhu air Normal 28°c 2,78 - Sampel I 28 Silinder 12,44 21,80 3,08 - Sampel II 28 Silinder 12,47 17,80 2,52 - Sampel II 28 Silinder 12,59 19,30 2,73 4 50°c 2,20 - Sampel I 28 Silinder 12,53 15,20 2,15 - Sampel II 28 Silinder 12,69 14,40 2,04 - Sampel III 28 Silinder 12,72 17,00 2,41 5 75°c 2,04 - Sampel I 28 Silinder 12,22 14,00 1,98 - Sampel II 28 Silinder 12,43 16,10 2,28 - Sampel III 28 Silinder 12,51 13,20 1,87 Dari tabel 4.13 dapat dilihat pengaruh suhu air campuran terhadap kuat tarik belah beton. Kuat tarik belah beton tertinggi terdapat pada suhu air normal, sedangkan yang terendah terdapat pada suhu air campuran 75°c. Untuk perbandingan dapat dilihat pada gambar 4.7 secara grafik. Universitas Sumatera Utara 84 Gambar 4.8 Grafik Pengujian Kuat Tarik Belah Beton Dari gambar 4.7 dapat disimpulkan kuat tarik belah tertinggi pada suhu air campuran normal 28ºc sedangkan pada variasi yang lain terjadi penurunan. Pada suhu 5ºc terjadi penurunan sebesar 0,85 dari kuat tarik belah suhu air normal, suhu 15ºc penurunan terjadi 4,07 dari kuat tarik belah suhu air normal. Sedangkan pada suhu air campuran yang lebih tinggi terjadi penurunan yang signifikan dengan suhu 50ºc terjadi penurunan 20,88 terhadap kuat tarik belah beton suhu air normal dan suhu 75ºc penurunan sebesar 26,49 terhadap kuat tarik belah beton normal dijelaskan secara grafik pada gambar 4.8. Kuat T ari k Bel ah Be to n M p a Variasi Suhu Air Campuran Universitas Sumatera Utara 85 Gambar 4.9 Pengaruh Variasi Suhu Air Campuran Terhadap Kuat Tekan Beton -0,85 -4,07 0,00 -20,88 -26,49 -30,00 -25,00 -20,00 -15,00 -10,00 -5,00 0,00 5°c 15°c Suhu air Normal 28°c 50°c 75°c Pengaruh Kuat Tarik Belah Terhadap Variasi Suhu Air Campuran Pengaruh Kuat Tarik Belah Terhadap Variasi Suhu Air … Semua Variasi Suhu Air Campuran Terjadi Penurunan Kuat Tarik Belah dari Suhu Air Normal Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut: 1. Perancanaan Campuran untuk Self Compacting Concrete tidak bisa memakai perancanaan campuran pada umumnya, harus digunakan modifikasi dengan cara coba-coba untuk mendapatkan komposisi campuran sesuai dengan hasil persyaratan yang untuk pengujian beton segar Self Compacting Concrete. 2. Pengujian beton segar Self Compacting Concrete pada suhu air campuran beton 5ºc, 15ºc dan suhu normal 28ºc memenuhi persyaratan pengujian beton segar Self Compacting Concrete dan bisa digunakan. Sedangkan pada suhu air campuran beton 50ºc dan 75ºc tidak memenuhi persyaratan pengujian beton segar Sef Compacting Concrete. Suhu air campuran beton pada Self Compacting Concrete mempengaruhi dalam workabilitas beton segar, karena pada pada suhu air yang tinggi mengakibatkan terjadinya segregasi, dan passing ability kemampuan campuran beton untuk melewati celah antar besi tulangan dan cetakan tidak memenuhi persyaratan. 3. Pengujian kuat tekan beton dengan variasi suhu air campuran pada SCC menghasilkan 5°c lebih tinggi 25,70, suhu 15°c lebih tingggi 19,74, 28°c suhu normal lebih tinggi 10,46, suhu 50°c lebih tinggi 0,80 dan pada suhu 75°c lebih rendah 1,16 dari mutu rencana. Hal ini menunjukan pada Universitas Sumatera Utara